Part 21

7.5K 319 9
                                    

Seharusnya setelah bertemu keluarga bisa membuat suasana hati menjadi lebih bahagia, tenang, tenteram, nyaman, dan damai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharusnya setelah bertemu keluarga bisa membuat suasana hati menjadi lebih bahagia, tenang, tenteram, nyaman, dan damai. Namun, hal itu tidak berlaku untuk seorang Faydor Calle Giorgio. Pulang dari mansion, wajahnya semakin mengeras akibat obrolan dengan Daddy dan kembarannya.

Mereka tidak tahu bagaimana pusingnya dahulu saat pertama kali mempelajari programming, yang dilihat selalu kode-kode memusingkan hingga isi pikiran sangat penuh dan pusing. Saat lelah dan banyak pikiran, dia selalu lari ke sex. Tapi, saat itu masih sangat muda untuk menjajakan uang di tempat prostitusi. Beruntung ada Rose yang menawarkan diri.

Faydor tentu saja menerima. Apa lagi memang sedang butuh tempat untuk pelepasan. Tidak masalah meskipun ia bukan yang pertama untuk Rose. Setidaknya saat pusing dan butuh pelarian, orang itu selalu ada. Bahkan tidak masalah walau mereka bertemu hanya untuk bercinta dan selepas itu tidak saling memberikan kabar satu sama lain.

Dengan Rose merasa dimengerti. Faydor tidak perlu menjelaskan apa-apa tentang kehidupannya, masalahnya, bahkan alasan ia tetap bersama. Ia merasa tidak perlu pusing-pusing untuk menjalin asmara seperti kebanyakan orang di luar sana. Rose tak pernah menuntut harus ditemani. Mereka juga sama-sama butuh dalam segi sex saja. Buktinya sampai saat ini juga keduanya baik-baik saja, walau mungkin hubungan itu hanya berlandaskan nafsu.

Sejak awal Faydor tahu kalau ia dan Rose pasti sulit untuk bersatu. Mereka terlalu rumit untuk dijelaskan. Korban dari masa lalu yang tidak mengenakkan dan berakhir membelenggu dua insan yang ingin bertemu.

Jika ditanya apakah Faydor cinta dengan Rose? Pria itu jelas tidak merasakan debaran apa pun sejak dahulu. Dia sebatas butuh sex. Mungkin terdengar sangat brengsek, tapi begitulah. Keduanya juga sama-sama memanfaatkan itu.

Sekarang daddynya sudah tahu hubungannya dengan Rose. Jelas dan tentu saja menentang. Lalu, meminta ia mulai fokus pada Leece saja. Faydor tak semudah itu meninggalkan orang lama yang sudah menemani dan rela dimanfaatkan untuk kebutuhan biologisnya.

Mungkin saat bersama Leece merasa selalu tersihir tanpa wanita itu melakukan apa pun padanya, tidak perlu menggoda ataupun manja. Faydor tak tahu kenapa, tapi ia menilai diri sendiri layaknya seorang bajingan karena terbayang-bayang tubuh telanjang istrinya. Walau belum pernah menyentuh hingga melebihi batas.

Tapi, setelah mengenal Leece, Rose terasa hambar baginya. Tidak lagi sama. Entah kenapa, tapi sekarang dia justru menginginkan istrinya, bukan orang lain.

Sialnya, Faydor tidak mudah mencampakkan dan meninggalkan Rose begitu saja. Wanita itu sudah banyak berkorban untuk dirinya.

Jika boleh, ambil dua-duanya supaya tidak perlu repot dan pusing memilih salah satu.

Benar apa kata Galtero. Pengambilan keputusannya untuk menikahi Leece sangatlah gegabah. Faydor pikir tidak mungkin tertarik dengan wanita yang dianggap adik sendiri, apa lagi terpaut usia sepuluh tahun lebih beberapa bulan. Padahal sudah selalu menanamkan bahwa Leece itu hanya anak-anak, tidak mungkin ada satu bagian pun yang bisa membuatnya terpana, tidak ada satu sifat pun yang membuatnya kagum.

Revenge For A HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang