Part 24

7.7K 343 12
                                    

Setelah dipikir-pikir, apa salahnya mencintai suami sendiri? Leece rasa tidak ada, hanya karena perjanjian dan larangan suaminya saja yang membuatnya sedikit takut untuk menjatuhkan perasaan dan harapan pada Faydor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dipikir-pikir, apa salahnya mencintai suami sendiri? Leece rasa tidak ada, hanya karena perjanjian dan larangan suaminya saja yang membuatnya sedikit takut untuk menjatuhkan perasaan dan harapan pada Faydor. Lagi pula jatuh cinta bukan termasuk ke dalam golongan kriminalitas.

Manusia bebas suka pada siapa saja, bukan? Jika suatu saat nanti Leece ketahuan sudah memiliki rasa, maka jangan salahkan. Lagi pula Faydor sendiri yang memperlakukan dirinya baik. Siapa yang tak akan luluh jika seperti itu? Apa lagi wanita seperti dirinya selalu menggunakan hati daripada logika.

Selama sakit perut, Faydor selalu ada di sisi Leece. Sebisa mungkin membantu meredakan. Hingga akhirnya dua hari berturut-turut keduanya tidur satu ranjang dalam posisi intim. Mereka terlihat nyaman dalam dekapan satu sama lain. Tidur juga nyenyak.

Leece selalu bangun paling awal. Pasti tangan kekar suami masih ada di perut. Dan saat ada pergerakan darinya, otomatis telapak Faydor mengusap lagi seakan bisa mendeteksi gerakannya. Padahal, pria itu masih tidur.

Dia terkekeh pelan. "Lucu sekali, suamiku tidur pun bisa seperti robot," gumam Leece sangat lirih.

Memutar tubuh dengan gerakan pelan dan hati-hati. Leece kini bisa menatap wajah suami yang sangat tenang. Faydor ketika terlelap nampak damai. Mungkin ada sedikit gurat lelah, tapi sangat samar. Diam dan terpejam pun pria itu tetap begitu tampan.

Diam-diam Leece mengulurkan tangan, mencubit helaian rambut yang menutupi kening. Rambut Faydor itu sedikit panjang. Dia ingin sekali mengusap rahang tegas sang pria, tapi takut kalau membangunkan. Apa lagi tahu jika suami baru tidur beberapa jam. Selalu begadang, lalu setelah selesai kerja baru menemaninya, bertanya masih sakit atau tidak, dan berakhir memeluk serta mengusap perutnya kalau ia katakan masih sakit.

Jadi, Leece memilih tetap diam, menatap rakus wajah tampan di depan mata yang kini sedang menjadi miliknya, bukan orang lain. Apa lagi Rose. Biarkan selama di Croatia menjadi waktu mereka berdua untuk bersama.

Ada suara lenguhan, Leece segera melepaskan diri dari dekapan suami. Kebetulan ingin ke kamar mandi juga. Dia tidak mau Faydor tahu jika sejak tadi secara diam-diam memandangi dan mengagumi.

Sebelum menutup pintu kamar mandi, dia berdiam diri sebentar. Masih ke arah yang sama, suaminya. "Jika kisah kita pada akhirnya harus usai, aku ingin membuat kenangan indah bersamamu. Setidaknya, kalau tak bisa memiliki ragamu, aku dapat selalu hidup bersama kenangan itu."
.....
Selama ini selalu dirinya yang dibuat terpesona dan berakhir jatuh cinta oleh setiap perlakuan baik Faydor padanya. Seperti tidak adil jika pria itu terus yang berhasil membuat Leece menjadi satu-satunya orang yang memiliki perasaan dan mengingkari perjanjian.

Meski dibalut oleh wajah datar, jarang berekspresi ataupun senyum, Faydor tetaplah orang yang berhasil membuat Leece merubah tipe pria idaman.

Sudah dipertimbangkan. Kini saatnya Leece juga harus bisa memikat Faydor. Tapi, dengan cara apa? Bingung juga.

Revenge For A HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang