03. Membunuh

857 49 0
                                    

Annyeong:)

***

"Sungguh aku masih tidak percaya ia yang memiliki ketenangan seperti laut juga bisa menghancurkan semuanya dalam sekejap mata."

***

Kaivan berjalan santai kearah orang itu yang sudah diikat oleh rantai dan ada beberapa Luka ditubuhnya, Cambukan, Pukulan dan sedikit sayatan ditubuhnya menjadi pandangan indah untuk Kaivan.

"Tuan saya mohon ampuni saya!" Lirih pengawal itu, Sedangkan kaivan menatap tajam sembari berjalan memutari tubuhnya dengan pisau dan tongkat Baseball. Pengawal itu sudah ketakutan melihat tuannya.

"Siap untuk Mati?" Ujar Kaivan yang sudah berada didepan pengawal itu dengan pisau berada pada sisi kanan wajahnya.

"Tuan Akkhhh." Teriak nyaring pengawal itu-Panji. Pisau itu menyeset wajah Panji sampai Dadanya yang sudah terdapat banyak luka. Pisau itu terus bermain didada Panji dan termasuk perutnya, kaivan berhenti tepat disebelah kanan perut Panji dan pisau itu menembus perut itu dengan sangat mudah bahkan sudah dua tusukan.

"Akhhhh tuan, ampun tuan!" Mohon Panji tapi dihiraukan oleh Kaivan yang masih bermain dengan pisau nya.

Sedangkan Panji yang merasakan sangat sakit diseluruh tubuhnya hanya bisa mengeluarkan Rintihan kesakitan nya tapi itu membuat Kaivan sangat bahagia mendengarnya itu sudah seperti alunan merdu ditelinga Kaivan sendiri. Setelah merasa sedikit puas kaivan menatap Panji yang terus meminta ampun pada dirinya untuk langsung membunuhnya karna rasanya sangat lah sakit.

Kaivan yang mendengar permohonan itu hanya tersenyum smirk dan mengambil Air Garam yang sudah disiapkan oleh mereka, dengan tenaganya yang masih sedikit Panji hanya pasrah. "Tuan" gumam Panji

Byurr

Kaivan menyiram air itu dari atas kepala Panji setelah itu teriakan kesakitan dari Panji terdengar bergema diruangan itu tapi justru membuat Kaivan senang, Bahkan ia sangat-sangat senang mendengar teriakan kesakitan itu. Sedangkan mereka yang mendengar itu hanya menatap iba Panji, pasti sangat menyakitkan pikir mereka semua yang ada disana kecuali Kaivan yang sangat menikmati nya. Panji masih sadar dengan Rintihan yang terus keluar dari mulutnya.

Kaivan mengambil pistol disalah satu lemari penyimpanan nya yang berada didekatnya. Ia mengeluarkan pistol dan mengisi 5 pelatuk, setelah selesai ia kembali. Panji menatap mohon Pada Kaivan tapi langsung membuat Tembakan itu keluar.

Dorr

Tembakan itu mengenai kaki Panji tepat dimana hewan berbulu itu terluka, "itu karna sudah membuat sadaku terluka!!"

"Maaf tuan" Gumam Panji yang hampir tidak terdengar sama sekali tapi kaivan tahu apa yang sudah diucapkan oleh Panji.

"Bunuh saya...tuan" pinta Panji

"Baiklah." Ucap Kaivan mengarahkan tongkat Baseball yang dikaki Panji yang membuat Panji berteriak histeris.

"AKHHHH!!"

Bugh

"AKHHHH!"

Bugh

"AKHHHH."

Bugh

Tiga pukulan diterima Panji termasuk teriakannya yang menggema diruangan itu karna kaivan memukul pergelangan kakinya yang hampir patah. Pengawal lainnya hanya menatap iba kearah Panji hanya karna ia takut hewan itu ia sekarang hampir kehilangan nyawanya sekejap mata. "Matilah bajingan."

Dorr

Dorr

Dorrr

Tiga tembakan bersarang dikepala Panji dengan sangat mengenaskan yang langsung membuatnya tiada, setelah itu kaivan yang belum puas langsung membelah kepala Panji sampai otaknya terlihat. "Indah."

Setelah itu ia beralih pada kaki Panji lalu dengan pisaunya itu ia langsung memotong kaki itu dengan sangat mudah. Darah Panji mengenai wajah kaivan yang menambah kesan tersendiri pada diri kaivan.

Kaivan beralih pada perut Panji walaupun Panji sudah tiada ia ingin masih bermain pada tubuh itu.

Tusukan diperut Panji membuat tawa menyeramkan kaivan terdengar dengan sangat sadis. Kaivan membelah perut itu yang langsung membuat semua pakaian putih kaivan terkena noda darah itu. Kaivan mengambil usus Panji setelah itu ia mengambil Ginjal, Paru-paru dan terakhir jantung. Bentuk tubuh Panji sudah tidak utuh lagi bahkan sangat-sangat sudah susah mengenali Panji sekarang.

Kaivan yang masih belum puas beralih pada kedua bola mata Panji

Srekk

Dua bola mata itu diambil oleh Kaivan dan disimpan pada toples itu "mainan baru!!" Gumam Kaivan

Sebenarnya Kaivan belum puas atas permainan nya tapi sudahlah ia akan mencari mangsanya lagi "berikan itu pada Harimau ku." Perintah Kaivan menyuruh anak buahnya untuk memberikan Harimau nya tubuh Panji, sedangkan mereka hanya bisa menuruti perintah dari tuannya.

***

"ITU SADA!!" Teriak Johnny yang melihat keberadaan hewan itu lewat cctv kantor, Ia langsung pergi menelusuri Lantai Empat dikantor itu dengan tergesa-gesa sampai ia lupa disana ada dua satpam yang bisa membantu nya.

"Bagaimana bisa ia berada disana" Gumam Johnny dengan masih mencari sada dan meneriaki nama kucing itu

Meongg

Suara kucing terdengar yang membuat Johnny bisa bernafas lega, setelah melihat kucing itu yang masih berdiri tidak jauh darinya. Ia berlari dan untungnya Sada tidak ikut lari.

Happ

Tangkap Johnny pada sang hewan itu "Jangan pergi lagi sada mungkin perusahaan ini bisa dihancurkan oleh tuan"

"Meongg"

"Meongg"

"Sutt diam sada saya akan membawa mu pada tuan kaivan." Ucap Johnny dengan Sada yang sudah dimasukkan kekandangnya lagi.

***

"KAMU SERIUS MELIHAT TUAN KAIVAN" Teriak Tika saat mendengar ucapan dari Kiara yang mengatakan bahwa tuan mereka ada diperusahaan ini.

"Memangnya kenapa sih." Jawab Kiara yang sama sekali tidak mengerti mengapa temannya ini sangat heboh sekali.

"Karna Tuan Kaivan tidak pernah datang kekantor ini Kia." Balas Tika memberitahu

"Benarkah?"

"Iya Aku berkata benar Tuan Kaivan akan datang saat ia ingin."Ujar Tika

"Kamu sungguh sangat lebai Tika"

"Lebai? Wahh bener-bener nya lo" ucap Tika yang sudah memakai kata Lo-Gue.

"Tapi aku penasaran mengapa tuan Kaivan tidak menempati posisi nya sekarang?" Tanya Kiara

Tika yang memang sudah lama bekerja disini menjawab pertanyaan Kiara yang membuat kiara bingung. "Maksudmu sampai tuan berumur dua lima tahun baru ia bisa mengambil alih perusahaan ini"

"Iya benar"

"Tapi kenapa pak Johnny bisa menempati posisi itu?"

"Karna Hanya pak Johnny lah yang bisa kia!!" Jawab seorang karyawan pria yang datang dari belakang.

"Kenapa bisa?"

"Kalau itu aku tidak tahu!!" Ucap Nya

"Kamu tahu?!"

"Tidak ada yang tahu Kia!!" Jawab Tika

"Perusahaan yang aneh dan lebih anehnya lagi aku bekerja disini" Batin Kiara



***

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang