44. Terluka

289 28 8
                                    

Selamat membaca:)📖📖

JIKA ADA TYPO TANDAI 🔪

💔

***

"Kaivan Clara membuat ulah, cepatlah kembali" Ucap Aska yang masuk kedalam ruangan penyiksaan itu, Saat Aska masuk kedalam ia melihat Kaivan yang sedang menikmati permainan nya dan itu terhenti kala dirinya tiba-tiba masuk dengan Bilang bahwa perempuan itu membuat ulah didalam Rumah milik kaivan.

Kemudian Kaivan berjalan Kearah Aska dengan tatapan tajam, Namun Aska yang merasakan Hawa Didekat dirinya sedikit berubah menjadi menyeramkan karna kaivan sedang melakukan hal yang paling Aska takuti. Pisau yang berada ditangan kaivan sudah ada diwajah Aska hanya bermain disana tanpa melukai aska Tapi bagi Aska itu tetap saja menakutkan.

"Anda ingin bernasib sama seperti dia" ucap kaivan menunjuk Agam yang sudah tiada dengan Usus yang keluar dari perutnya dan Mata sudah tidak ada lagi termasuk Kepala Agam yang hampir putus. Aska meneguk air ludahnya susah melihat kaivan yang sekarang, seumur hidupnya Aska baru pertama kali melihat sifat kaivan ini.

"Tidak tuan maafkan saya tapi nona—"

Prangg

Kaivan menjatuhkan Pisaunya saat Aska ingin menyebutkan nama Perempuan itu "Jangan membicarakan Jalang itu!" Balas kaivan menatap Aska dengan tajam dan tangan kaivan yang mencekram wajah Aska sedikit kuat lalu disamping kiri wajah Aska ada luka dari ujung pisau milik kaivan yang tidak sengaja kaivan lukai.

Kaivan menghempaskan tangannya membuat rintihan keluar dari Mulut Aska "Cepat katakan!" Ujar Kaivan lalu duduk dikursi miliknya dengan sebotol Wine yang kaivan minum, Aska melihat itu hanya diam memandangi kaivan dengan tatapan sulit diartikan.

"Apakah anda tuli Aska?" Tanya kaivan membuat lamunan Aska buyar dan langsung sedikit berjalan kearah Kaivan. "Nona Clara membuat keributan dirumah hanya untuk menyiapkan makanan untuk Tuan dan Nona juga keluar dari kamar dengan menipu para Penjaganya!" Jelas Aska

Prangg

"Astaga" Refleks Aska karna kaivan yang melempar botol itu kelantai dengan sangat keras kemudian kaivan yang melihat teriakan dari Aska hanya menatap nya datar, dan berdiri lalu memegangi wajah aska yang terluka "Apakah sakit?" Tanya kaivan yang dibalas gelengan dari Aska tapi kaivan bisa lihat bahwa Aska yang gemetaran dibagian kedua tangannya.

Kemudian kaivan berbalik dengan sedikit membersihkan darah yang berada diwajah miliknya dan melepaskan pakaian atasnya yang terkena noda darah "Siapkan mobil" Ucap kaivan lalu pergi dari hadapan Aska dan pergi kekamar pribadi miliknya disamping kanan.

"Baik tuan!" Balas Aska menatap punggung kaivan dengan air mata yang hampir keluar "Bisakah saya berharap bahwa anda kembali seperti dulu kaivan!!" Ucap Aska lalu menghapus air matanya siapa yang ingin melihat sahabatnya itu menjadi pembunuh sekarang bahkan para sahabatnya ingin kaivan yang dulu kembali lagi tapi itu semua hanya harapan palsu bagi mereka.

Sedangkan kaivan yang berada didalam kamar mandi dengan air dari shower itu yang menyiram tubuhnya yang sedikit banyak noda darah, Kaivan melihat dirinya dari pantulan cermin. Wajah yang datar tidak ada kebahagiaan disana, wajah yang bahkan semua orang melihatnya dengan takut.

Bugh

Bugh

Bugh

Bughh

Kaivan memukul dinding kamar mandi itu supaya amarahnya bisa sedikit Reda karna tanggal hari ini adalah tanggal yang paling kaivan benci seumur hidupnya. Tangan yang semula tidak terdapat luka sekarang dipenuhi darah dan goresan tetapi itu semua tidak membuat kaivan berhenti, ia melihat kedua tangannya yang terluka dan darah yang mengalir dilantai kamar mandi. "Syifa Jika waktu bisa kembali lima tahun lalu pasti saya akan menyelamatkanmu!"

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang