Selamat membaca:)
***
"Kaivan!" Gumam Clara karna kaivan yang muncul dihadapannya dengan amarah yang terlihat didalam dirinya, Vano yang melihat Kaivan berjalan kearah dirinya tersenyum smirk.
"Wahh siapa ini?" Ucap Vano memandangi kaivan dari atas sampai bawah, semuanya serba hitam bahkan kaivan memakai topengnya kembali.
Kaivan melihat kearah Clara yang menatap dirinya dengan tatapan sulit diartikan, kaivan yang ingin berjalan kearah Clara tapi pergelangan tangannya dipegang oleh Vano dengan sedikit kasar. "Perempuan itu milikku!" Ujar Vano
Bughh
Vano tersungkur oleh kaivan yang memukul wajah vano dengan keras sampai vano sedikit terbentur meja disana, "Pulang!" Ajak kaivan dengan mengulurkan tangan pada Clara, Clara terdiam sebentar memandangi tangan kaivan yang berotot. "Awas!!" Teriak Clara melihat vano yang berada dibelakang kaivan saat melihat Vano mengambil sebuah guci untuk membenturkan kepala kaivan
Prang
"Bodoh" Ucap kaivan karna tahu apa yang telah dilakukan oleh Vano dan setelah itu ia membuang guci yang berada ditangan vano dan melemparnya kelantai dan membuat guci yang sedikit mahal itu hancur.
Vano yang melihat guci itu hancur karna kaivan memandangi kaivan dengan tatapan permusuhan. "Jangan merusak rencana ku bajingan!" Kata Vano yang kini berjalan kearah sebuah laci didekat Tv.
Lalu Clara yang melihat itu langsung berdiri dibelakang Kaivan. "Dia jahat tuan dia mengkhianiti ku" Ucap Clara dengan mengadu pada kaivan yang membuat kaivan menatap manik mata Clara yang berlinang air mata
"Mari kita pulang" ucap Kaivan yang memegang tangan Clara erat sampai membuat Clara menatap kaivan dengan menyesal
"Berhenti" Teriak Vano dengan menodongkan pistol miliknya kearah kaivan yang sekarang kaivan yang ingin pergi dari kamar itu, Vano memandangi mereka berdua dengan marah. Karna uang yang telah vano gunakan terbuang sia-sia dan lihat lah kondisi kamarnya yang berantakan.
Vano Erlangga adalah pria yang sukses diusia muda dan mungkin juga mati diusia muda oleh kaivan.
"Kenapa anda ingin mati?" Ujar Kaivan
"Bukankah itu anda!?" Jawab Vano yang ingin menembak Kaivan, Kaivan yang melihat itu hanya mengelah nafas mungkin karna kaivan sedikit lelah. Kaivan memandangi Clara yang berada dibelakangnya lalu menarik Clara kedalam pelukkannya. Vano yang melihat itu mengeraskan rahangnya karna melihat pemandangan ini dihadapan dirinya.
Dan itu membuat kaivan mengambil pistol yang berada didalam mantel miliknya tanpa sepengetahuan Vano. "Matilah!" Ucap kaivan dan tanpa basa-basi kaivan langsung menembak Vano dengan sedikit brutal. Tapi itu justru membuat kaivan hanya menambah musuh untuk dirinya sendiri.
Vano terdiam sejenak lalu ia termuntah darah yang keluar dari mulutnya dengan memandangi luka tembak ditubuhnya yang terdapat empat luka tembakan, vano terjatuh dengan darah yang mengalir disisi tubuh miliknya dengan mata terpejam.
Kaivan menatap datar "tidak seru langsung mati, tapi tinggal satu hama lagi" Batin Kaivan dengan meniup ujung pistol miliknya. Kaivan tersenyum memandangi mayat Vano dihadapannya lalu beralih pada Clara yang mendengar tembakan itu dan mengeratkan pelukannya pada kaivan. Kaivan yang merasakan Clara memeluknya dengan sedikit erat langsung menggendong clara ala koala.
"Bukankah hama harus dimusnakan hm!" Ucap kaivan memandangi Clara
"Tuan membunuhnya?" Tanya hati-hati Clara
"Tentu karna ia telah mengambil milikku!" Jawab kaivan membuat rona merah diwajah Clara terlihat, Clara sedikit membuka wajah kaivan dan itu membuat kaivan tidak menolaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDER AND LOVE [END]
Misterio / SuspensoSEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN FOLLOW🦊 🐰🐶🐹 Kiara yang tidak sengaja mengetahui rahasia perusahaan Compony Emollio jika saja dia tidak pergi keruangan Rahasia Perusahaan itu maka hidupnya tidak akan terlibat oleh Mafia sekaligus CEO pe...