04. nyawa yang tidak bersalah

809 49 0
                                    

Assalamuala'ikum selamat membaca

***

Disebuah rumah megah itu yang terdapat banyak pengawal dan pelayan terdapat satu perempuan yang sedang ada disebuah kamar bernuansa biru kehitaman, kamar itu tidak kecil dan besar itu terdapat seorang perempuan yang sedang terbaring dikasurnya dengan memandangi balkon kamarnya yang hitam gelap.

"Dia melakukannya. Jahat!" Ucapnya yang hampir berada dikamar itu selama 2 bulan ini tanpa melakukan apapun bahkan ia sama sekali tidak ada ponsel hanya Tv besar didepannya ini yang telah menemani nya selama 2 bulan terakhir ini.

"Akhhh perutku" Rintih nya karna tiba-tiba perut nya merasakan sakit yang luar biasa dan disela-sela kakinya tiba-tiba keluar banyak darah yang membuat nya panik perempuan itu adalah clara.

"Darah!!" Gumam Clara

Clara panik karna baru pertama kali ia terkena hal semacam ini apakah ia tidak-tidak mungkin, Ia bangkit dari duduknya dan beralih pada pintu kamarnya Namun sebelum itu ia terjatuh karna pusing menyerangnya dengan tiba-tiba.

"Akhhh Sakit apakah karna Nanas itu" ucap Clara sebelum kesadarannya hilang.

"Tidak-tidak jika dia ada tidak-tidak ia tidak boleh pergi tidak" gumamnya karna sebelum itu ia memakan buah Nanas beberapa menit yang lalu atas pemberian kaivan dan diberikan oleh Pelayan dirumah ini kepada Clara.

"Jadi benar aku ha-"

***

"Baguslah!!" Ucap Kaivan mendengarkan seseorang dari ponselnya. Johnny yang mendengar itu menatap bingung tuannya itu mengapa ia tersenyum seperti itu menakutkan saja pikirnya.

"Kenapa?"

"Dia sudah mati" Jawab Kaivan dengan memasukan ponselnya kedalam saku celana nya.

"Makanya jangan lupa pake" Ucap Johnny yang terkekeh pelan

"Gue mabuk." Ujar Kaivan memberitahu pada Johnny bahwa ia tidak sengaja melakukan hal itu tanpa pengaman.

"Tapi Gak dapat keponakan dong gue!" Lanjutnya.

"Ck buat aja sendiri" Kata Kaivan

"Gak kesana?" Tanya Johnny dengan mengalihkan pembicaraan ia sangat malas membahasnya apalagi sampai menikah itu menggelikan untuk Johnny.

"Kemana?"

"Rumah utama."

"Males lagi pula itu sangat menyusahkan!!" Balas Kaivan yang masih berada dikantornya dengan memakan buah Nanas dan apel dihadapan nya dengan santai.

"Kejam banget lo."

"Hm!!"

Selang beberapa menit ia disana dengan menghabiskan satu piring buahan ia berdiri dari duduknya.

"Pulang?"

"Hm, Jaga perusahaan gue." Ujar Kaivan

"Topeng lo." Teriak Johnny dengan mengambil Topeng itu lalu memberikannya pada Kaivan yang belum keluar dari ruangan itu. Kaivan menerimanya lalu memakai setelah itu ia turun dari tempat biasanya yang jarang orang lewat karna itu dikhususkan untuk kaivan seorang.

Kaivan berjalan kearah lift didepannya dengan menelpon seorang. "Siapkan nanti malam saya akan kesana" Perintah Kaivan

Tingg

Pintu Lift terbuka yang langsung dimasuki oleh kaivan ia akan pulang kemasionnya hari ini karna perempuan tidak berguna itu pikir kaivan.

"Kembali!" Perintah kaivan pada anak buahnya yang dirinya sudah ada parkiran khususnya, sopir itu yang sudah dihadapan kaivan langsung membungkuk hormat padanya.

"Baik tuan." Balasnya lalu membuka pintu mobil tuannya dan mereka pergi dari perusahaan itu

***

Kaivan keluar dari mobilnya dan berjalan masuk kedalam jangan lupakan Topeng nya yang sudah ia lepas, ia berjalan kearah pintu utama dan pintu itu terbuka setelah seseorang pelayan membukakannya, dimasion besar ini terdapat banyak Bodyguard dan pelayan. Kaivan masuk dengan menatap satu persatu pelayan yang ada dihadapannya.

"Kondisinya?" Tanya kaivan

"Lebih baik tuan sekarang nona sedang tidur!!" Jawab salah satu pelayan ia sendiri adalah kepala pelayan dimasion ini ia berdiri dibelakang kaivan dengan menunduk karna tidak berani menatap mata kaivan sendiri bahkan tidak ada yang berani kecuali Johnny dan perempuan itu.

Kaivan yang mendengar itu langsung pergi kelantai dua masion dengan menaiki tangga sekali-kali melihat masion ini, Kaivan berjalan dengan menatap kedepan dengan dingin tidak ada tatapan hangat dimatanya hanya kebencian. Masion ini memiliki kenangan menyakitkan bagi kaivan.

***

"Tuan" Ucap seseorang yang berada didepan pintu Clara. Kaivan hanya memasang wajah datarnya dan masuk kedalam kamar itu.

Clekk

Pintu terbuka yang membuat clara langsung melihat kedepan. Clara terkejut melihat kaivan dengan tidak memakai topeng miliknya sebab kaivan sendiri selalu memakai topeng hitam kemana pun ia pergi.

"Tampan." Batin Clara memandangi Wajah Kaivan, kaivan memandangi kamar yang ditempati oleh Clara besar dan indah pikir kaivan apalagi ditambah sedikit hiasan kepala disudut kamar pasti bertambah indah.

"Tuan" Ujar Clara melihat Kaivan yang mendekat kearahnya setelah selesai memandangi kamar itu, clara memandangi wajah kaivan setelah mengingat apa yang telah dokter katakan padanya beberapa menit yang lalu bahwa ia hamil 2 minggu dan sekarang sudah gugur karna kelalaian yang tidak tahu bahwa ia sedang hamil.

"Tuan kena-akhhh" Ucapan Clara terhenti karna kaivan menarik rambut clara kebelakang dengan kuat.

"Sakit!"

"Lo pikir gue mau punya anak dari rahim lo Hah." Teriak kaivan didepan muka Clara dengan amarah dan tatapan yang menakutkan.

"Gue udah suruh lo buat minum obat itu bitch" Ucap Kaivan yang masih memegang erat rambut Clara.

"Tuan saya-akhhh"

"Lo cuma barang murah yang gue beli Jadi jangan terlalu senang ngerti" Ucap Kaivan lalu melepaskan tangannya dari rambut Clara. Sedangkan Clara yang baru saja sadar langsung mendapatkan perilaku seperti itu dari kaivan harapannya sudah hilang beberapa detik yang lalu.

"Maaff." Ujar Clara

Kaivan langsung keluar dari kamar itu tanpa mendengarkan ucapan dari perempuan itu, kaivan akan pergi kesuatu tempat yang sudah ia janjikan tadi. Kemudian Clara yang melihat Kaivan sudah pergi meneteskan air mata yang sedari tadi ia tahan.

"Maaf sayang mama gagal." Gumam Clara sambil memegangi perutnya dengan erat Ia menangis sejadi-jadi dalam diamnya.

Clekk

Pintu itu terbuka lagi melihat salah satu Maid masion itu dengan membawakan makanan dan obat untuknya. "Bibi!" Gumam Clara, Maid itu berjalan kearah clara dengan makanan dan obat itu.

"Non makan setelah itu minum obat" Ujarnya memberikan obat dan makanan itu pada Clara.

"Dia jahat bi" Lirih Clara

Maid itu yang mendengar Ucapan dari Clara menatap Clara dengan dalam. "Jangankan bayi itu, Nyonya besar dan Tuan besar saja dibunuh tuan muda."

***





MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang