EXTRA PART 1

433 27 3
                                    

Selamat membaca

***

Semua manusia itu berbeda beda ada baik ada jahat, tapi setiap manusia pasti masing-masing memiliki kelemahan didirinya sendiri. Bagi orang apa yang ia lihat itulah kebenaran tanpa tahu bahwa ada kebenaran dibalik itu. Ia diam tidak ingin memberitahu apa yang ia alami karna menurutnya untuk apa memberitahu hal itu jika mereka tidak mempercayainya.

Sedangkan mAlam hari yang gelap disertai hujan dan angin yang kencang sebuah mobil hitam mengendari mobilnya walaupun dengan cuaca yang bisa dibilang berbahaya tapi ia tidak peduli karna yang ia pedulikan adalah istrinya. Diarah belakang juga ada dua mobil yang mengikuti mereka. Mereka adalah musuh kaivan

"Sayang bertahanlah kita hampir sampai..." Lirih kaivan memegang tangan istrinya dengan erat, sebelum kejadian ini tadi sore adalah hari dimana kedua pasangan itu berbahagia tapi kebahagiaan mereka diganggu oleh salah satu musuh dari kaivan

Jika kalian pikir musuh kaivan tidak ada lagi sungguh kalian salah besar sejak dimana jabatannya sebagai ketua mafia dari itu musuh kaivan bertambah banyak bahkan mereka tidak segan-segan menyerangnya secara langsung tepat pada malam ini.

Kaivan dan kiara dikejar oleh kedua musuh kaivan yang memang memiliki dendam pada kaivan sejak dulu, karna ada kejadian dimana salah satu dari mereka istrinya yang telah dibunuh oleh kaivan. Bagi kedua orang itu pembunuh tetaplah pembunuh baik ia bertobat atau tidak pembunuh tetap seorang pembunuh.

Kaivan melihat kearah belakang tepat dimana kedua mobil itu masih mengikuti nya, kaivan melihat kearah istrinya yang hanya diam dan terus menangis "kiara..."

"Mas Aku takut"

"Maafkan saya kiara, seharusnya saya tidak membuatmu dalam bahaya seperti ini!"

"Mas kaivan apa maksudmu?"

"Kiara saya sudah menelpon Aditya supaya menyusul kita, diperbelokan depan nanti saya akan menurunkan mu!"

"Tidak kia tidak mau, dan apa maksud Mas."

"Ini demi keselamatan mu kia, jadi menurut lah hm"

"Tidak kia tidak mau!"

"MENURUT LAH KIARA KAMU TIDAK MENDENGAR SAYA HAH!" Teriak kaivan marah membuat kiara terdiam dan hampir menangis,

"Maaf..."

"TURUN!"

"T-tidak kia tidak mau!" Ucap kiara karna mereka ada diperbelokan dimana disamping itu ada pohon besar dan dibelakangnya ada rumah, kaivan menarik nafasnya, menatap mata kiara dalam dan mengecup singkat kepala yang berbalut Hijab hitam itu.

"Demi kedua putra kita, menurutlah!"

"Bagaimana dengan mas kaivan."

"Saya akan baik baik saja, jadi ayo turun sebelum mereka menyusul kita!" Balas Kaivan turun terlebih dahulu dan membukakan pintu itu untuk kiara, kiara memegangi tangan kaivan erat saat dirinya ada dibawah pohon rindang itu

"Ingat, Aditya akan datang kesini jadi jangan pernah meninggalkan tempat itu mengerti!" Ujar kaivan melepaskan jaket miliknya dan memakaikannya pada kiara

"Mas..." gumam kiara memegang tangan kaivan, kaivan melihat ketika mata itu menatap nya dengan tulus dan sedih kaivan berjongkok saat ia akan memeluk Istrinya itu kaivan melihat kedua mobil itu yang sedikit lagi semakin mendekat kearah mereka.

"Saya akan mengurus mereka kia, jadi masuklah kedalam lubang pohon itu!"

"Kia tidak ingin kehilangan Mas kaivan"

"Saya akan baik-baik saja, Saya pergi"

"Mas" lirih kiara memeluk tangan kekar kaivan

Kaivan tersenyum kecil "Saya berjanji akan pulang dan menetapj Janji saya padamu!" Ucap kaivan mengelus perut kiara lembut.

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang