24. Menemukannya

424 34 0
                                    

Selamat membaca.



***

Atharel yang sekarang ini berada ditangan musuh dengan tangan dan kakinya yang diikat ditiang. Sedari tadi Atharel terus menatap seseorang yang juga berada dihadapannya dengan tatapan tajam. Siapa sangka ia dan Clara berada ditempat yang sama saat ini, Clara yang kondisinya baik-baik saja tanpa terluka sedikit pun kecuali luka yang sudah diperbuat oleh Atharel.

Sekarang kondisi Athar banyak luka ditubuhnya baik diwajah tangan dan kaki semua terluka karna cambukan dan tamparan. sekarang Atharel menatap malas kearah perempuan yang sekarang ingin memberikan minuman padanya.

"Gak usah sok baik deh lo!" Celetuk Atharel pada Clara dengan wajahnya ia palingkan kekiri lalu Clara yang melihat itu hanya tersenyum tipis menanggapi sikap Atharel saat ini.

"Atha kamu pasti haus ayo minum!" Ucap Clara dengan ingin memberikan minuman itu pada Atharel.

"Gue bilang gue gak mau bitch!" Teriak Atharel

"Tidak usah dipaksa sayang..." Ucap orang yang baru saja datang dihadapan mereka dengan membawa satu ember air. Atharel menatap orang didepannya ini dengan tajam ia tahu bahwa orang inilah yang telah memberikan sebuah surat padanya waktu itu dan lihat sekarang orang itu termasuk musuh kaivan dan orang yang dicintai oleh Clara.

"Kak" Balas Clara pada orang yang menatapnya dengan tatapan tulus padanya, Clara menghampiri orang itu lalu memegang tangannya erat. Gavin devano Adelard seorang kekasih Clara selama lima tahun terakhir, Clara yang sangat merindukan kekasihnya itu setelah lama mereka bertemu hampir satu tahun.

"Sayang kamu keluar dulu ya!" Ucap Gavin yang langsung dituruti oleh Clara. Setelah melihat kekasihnya itu keluar sekarang yang berada disana hanya Gavin dan Atharel.

Gavin berdiri dihadapan Atharel yang sekarang Atharel yang kondisinya terdapat beberapa luka. Gavin menepuk wajah Atharel tiga kali dan itu membuat Atharel tidak suka yang membuatnya menatap tajam Gavin dan meludahi wajahnya.

justru itu membuat Gavin langsung menampar Atharel dengan kuat sampai wajah Atharel mengeluarkan darah dari sudut bibirnya. Tapi Atharel hanya tersenyum senang yang membuat Gavin menatapnya aneh.

"Mengapa kau tersenyum hah!" Ucap Gavin

"Tidak hanya saja gue baru tau bahwa tamparan lo sangat lemah dibandingkan dengan tamparan ayah gue!!" Ucap Atharel dan itu justru membuat Gavin memandanginya datar.

Atharel tersenyum kecil kearah Gavin yang membuat Gavin bingung Mengapa bocah dihadapannya ini terus tersenyum padanya setelah ia melakukan itu padanya. "Jika kak kaivan mengetahui bahwa lo udah menyakiti gue berarti umur lo pendek!" Ucap Atharel dengan memejamkan matanya menahan sakit ditubuhnya.

Gavin mengambil Air yang ia bawa tadi dan akan ia siram ketubuh Atharel yang terluka. Atharel yang melihat itu hanya memejamkan matanya sesaat, Sebelum itu ia berbicara yang membuat Gavin berhenti.

"Permainan lo ini bahkan masih lebih kejam dari kaivan!" Ucap Atharel

"Baiklah jika kau ingin merasakan sakit rasakan lah ini!!" Ujar Gavin yang geram sendiri oleh tingkah laku Atharel

Byurr

"Akhhh!" Teriak Atharel saat air itu mengenai tubuhnya sedangkan Gavin hanya tersenyum melihatnya.

"Bagaimana Atharel kau yakin kakak mu itu akan menyelamatkan mu?" Ucap Gavin dengan remeh.

Atharel menatap Gavin "Diamlah bajingan!" Kata Atharel lemas karna tubuhnya sekarang sangat lah, perih dan sakit dan itu membuat kesadarannya hampir habis.

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang