05. Pengkhianat & manusia dingin

820 44 0
                                    

***

"Dia seperti kutub Utara sangat dingin tapi akan menghangat jika menemukan mataharinya!!" EFRIYANI SAFITRI

***

Langit yang semula cerah sudah digantikan oleh senja dengan sangat indah, senja itu hanya hadir sekejap dan setelah itu digantikan dengan malam yang gelap tanpa bintang dan bulan menemani nya, dan malam ini kaivan pergi kesuatu tempat yang telah ia janjikan tadi.

kaivan sekarang sudah diperjalanan menuju ketempat rahasianya dengan ditemani Johnny yang mengendari mobil.

"Tuan kita sudah sampai" Ucap Johnny

Kaivan yang mendengar itu mengambil topeng disamping kursi lalu memakainya, Johnny yang melihat Kaivan keluar dari mobil hanya bisa menatapnya dengan tatapan ragu ia ingin ikut.

"Kaivan" panggil Johnny

"Hm" balas Kaivan tanpa menoleh kearah Johnny.

"Saya ikut ya" Ucap nya dengan sedikit berlari kearah kaivan, kaivan yang melihat Johnny sudah disamping nya hanya bisa menganggukan kepala.

Johnny tersenyum senang karna ia bisa ikut melakukannya. Mereka berdua masuk kedalam rumah yang gelap tanpa diterangi lampu didepan hanya ada api unggun.

Brakk

Kaivan membuka pintu itu kasar, sedangkan orang-orang yang berada didalam tersenyum memandangi tuannya. "Selamat datang tuan." Ujar mereka semua dengan menunduk hormat pada kaivan dan Johnny. Kaivan hanya memandangi mereka datar dan beralih pada seseorang yang terikat Rantai diseluruh tubuhnya.

Ia berjalan mendekati orang itu dengan tatapan tajam dan tentu saja Pistol yang ia genggam "Pengkhianat." Teriak Kaivan

Dorr

"Akhhh" pelatuk itu menembus kaki orang itu, darah yang semula kering sekarang mengalir sangat deras dikaki orang itu. Johnny mengambil salah satu tongkat Baseball yang dipegang oleh orang disana.

Bughh

"Mari bermain!!" Ujar Johnny memukul tongkat itu tepat dibagian kaki yang tertembak itu. Orang itu hanya menatap tajam Mereka berdua dan tangan yang mengepal disisi kanan kiri nya.

"Cuih" ludahnya pada Kaivan yang mengenai topeng kesayangan kaivan, Mereka yang disana sudah meneguk air ludah mereka susah payah.

"Pembunuh" Teriak orang itu pada kaivan, Johnny melirik kearah kaivan ia merasakan hawa disampingnya tiba-tiba berubah dengan aura gelap disana.

"Apa maksud Lo." Teriak Johnny

Orang itu terkekeh pelan lalu memandangi keduanya dengan tatapan mengejek yang membuat Johnny termasuk Kaivan diam. "Anda tidak tahu malu Johnny." Ucap nya

Bughh

Pukulan ia terima lagi dari Johnny dengan sangat kuat bukannya merasa sakit ia malah tertawa kuat. "Sudah dipungut tapi tidak tahu malu itulah anda," Ujarnya memandangi Johnny, Johnny yang mendengar itu menjatuhkan tongkat Baseball ia merasa dada nya sesak seperti dihantam batu.

Sedangkan kaivan menatap orang didepannya dengan marah, berani sekali ia membuat adiknya kembali mengingat hal itu.

Dorr

Satu tembakan lagi mengenai kaki sebelah nya, orang itu menahan sakit dibagian bawahnya dengan masih terkekeh. "Anak tidak tahu diri" Teriaknya pada Kaivan

Kaivan yang sedang menenangkan Johnny langsung menatap orang-orang yang ada disana "KELUAR." Perintah Kaivan menyuruh mereka semua keluar dari ruangan gelap itu. Orang didepannya ini tidak tahu sifat asli dari kaivan. Kaivan tentu saja tahu siapa orang ini ia adalah orang kepercayaan ayahnya dua tahun lalu sebelum kejadian itu terjadi.

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang