59.Melupakan & Rahasia

293 31 16
                                    

Selamat membaca 📖

***

"TUAN KAIVAN!" Teriak kedua perempuan itu membuat pemilik bakso itu menatap mereka berdua, Semua pelanggannya sudah tidak lagi meninggalkan kiara dan Cantika saja.

Sedangkan kelima santri itu menatap kedua perempuan yang meneriaki nama kaivan.

Kaivan hanya diam saat namanya diteriaki oleh mantan karyawan perusahaan nya itu, kaivan sedikit menurunkan kaca matanya melihat kedua perempuan itu yang menganga melihatnya bahkan risol yang ada ditangan kiara tadi terjatuh. "Duduk dimana?" Tanya Cavan pasalnya tiba-tiba ada pelanggan yang masuk membuat beberapa meja penuh hanya tinggal meja yang ada kiara dan Cantika.

"Dengan mereka!" Kata kaivan

"Tapi mereka perempuan" Ujar Joshua

Kaivan tidak memedulikan hal itu pasalnya ini baru pertama kaivan makan diwarung yang ada dipinggir jalan. "Tuan" Ucap Cantika saat melihat kelima lelaki itu Duduk dengan mereka.

"Anda bukan sekretaris saya lagi tidak usah memanggil tuan!" Ucap kaivan

"Maaf tuan sudah terbiasa" Balas Cantika tersenyum kearah mereka, tapi bukannya balik tersenyum mereka malah menunduk dengan mengucapkan istigfar.

"Kaivan kamu mengenal mereka?" Tanya Adam

"Mantan karyawan"

"Mereka berdua?" Tanya Cavan

"Hm."

"Bagaimana kabarmu Cantika?"

"Ohh tentu saja saya sangat baik tuan hehe tuan sendiri bagaimana kabarnya?"

"Tentu saja saya baik Cantika!" Ucap kaivan

Cantika tersenyum canggung kearah kaivan sungguh cantika tidak menyangka akan melihat kaivan makan dipinggir jalan pasalnya seumur hidupnya ia tidak pernah melihat kaivan singgah dipinggir jalan seperti ini. "Tuan ingin makan bakso disini?"

"Apa itu bakso?" Tanya kaivan membuat Cantika melongo tidak percaya, Cantika menatap kiara yang hanya diam menikmati makanannya.

"Tuan disini bersama mereka?"

"Iya mereka teman saya" Ucap kaivan dan lagi-lagi membuat cantika melongo tidak percaya mendengarnya. "Cantika" panggil kaivan

"Hah iya tuan?"

"Apakah disini makanannya enak dan higenis?" Tanya kaivan menatap setiap inci warung ini. Cantika yang mendengar itu menggaruk kepalanya tidak gatal, biasanya kaivan akan bertanya soal pekerjaan saja tapi lihatlah sekarang ia bertanya tentang makanan yang sama sekali kaivan tidak tahu.

Cantika tersenyum kearah kaivan lalu menatap temannya ini yang tidak kunjung berbicara, kiara hanya diam dengan terus memakan pisang goreng itu. "Kia" panggil Cantika

"Apa?"

"Cantika saya bertanya, kenapa kamu malah memanggil kiara?" Tanya kaivan

"Oh iya tuan, disini makanannya enak tuan kalau soal higenis tentu saja higenis tuan." Ujar Cantika membuat kaivan mengganggukan kepalanya.

"Tuan sudah memesan?"

"Iya sudah!" Ucap kaivan

"Kiara!" Panggil kaivan

"Hah iya ada apa tuan!" Ucap kiara

"Bagaimana kabar jevano?" Tanya kaivan

"Jevano alhamdulillah baik tuan ehm maksudnya kaivan!" Jawab kiara

"Baguslah."

"Kaivan makan bakso dipinggir jalan?" Tanya kiara

"Hm diajak sama mereka tadi saya juga sudah menawarkan untuk makan direstoran tapi mereka menolak!" Ucap kaivan menatap mereka berempat. Kiara hanya menggangguk

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang