43. Mati

300 29 7
                                    

Selamat membaca heheh

Jika ada typo tandai





Sedikit revisi

***

Kaivan yang sedari tadi hanya diam untuk melihat permainan dari Orang itu yang telah menahan dirinya. Kaivan memegang tangan orang itu sampai Membuat orang itu menjatuhkan pisau miliknya kelantai pesawat itu. Kiara yang melihat pisau itu jatuh langsung mengambilnya dan menyimpan pisau itu dibelakang tubuhnya, Cantika yang melihat hal itu langsung melangkah kearah kiara dengan membisikan sesuatu padanya. "Kia kamu ngapain?"

"Aku cuma ngambil pisaunya!" Jawab Kiara membuat penjahat itu menatap kiara tajam dan Kaivan yang melihat orang itu menatap kiara langsung menjatuhkan tubuh orang itu dengan sekali hentakan dilantai.

"Jangan menatapnya jika tidak ingin matamu hilang!" Bisik kaivan membuat orang itu langsung menatap kaivan dengan bingung "Dia istrimu?" Tanya penjahat itu dengan tersenyum smirk lalu kaivan mendengar itu langsung menguatkan genggaman nya pada lengan orang itu sampai orang itu berteriak kesakitan.

"Siapa yang mengirim anda?" Tanya Johnny

"Tidak ada akhh" Ucap Orang itu dengan merintih kesakitan karna kaivan langsung mematahkan tangan orang itu membuat semua orang didalam pesawat itu berteriak ngilu dan mulai berbisik-bisik menanyakan Siapa kaivan.

"Bawa dia" Suruh kaivan membuat kedua polisi itu langsung mengambil alih penjahat itu dan langsung memborgolnya, Setelah itu keadaan dari pesawat itu seketika kembali hening. Kaivan memeriksa lehernya yang terdapat sedikit goresan, Kemudian kiara yang melihat goresan itu langsung memeriksa tasnya untuk mencari Hansaplast.

"Ini tuan untuk mengobati luka tuan!" Ucap kiara dengan memberikan Hansaplast hello kitty itu pada kaivan namun kaivan yang melihat itu menatap ragu. "Tidak usah" Ucap kaivan membuat kiara sedikit kecewa karna kaivan menolak pemberian.

"Mana!" Ujar kaivan yang melihat Tatapan dari kiara yang sedikit kecewa padanya sebenarnya kaivan sendiri tidak tahu akan perasaan nya, apakah ia masih mencintainya atau tidak karna Kiara. Kiara tersenyum dan langsung memberikan Hansaplast itu pada kaivan lalu kaivan yang melihat itu langsung mengambil Hansaplast itu dan memakai nya.

Setelah itu ada keheningan dari mereka tapi kaivan teringat akan satu hal saat ini dan menatap orang itu yang ditahan oleh polisi "Dia melukaiku dan lihat saja kepalanya akan hilang!"

***

Hari yang sudah malam membuat Kelima remaja yang berada ditempat kejadian bis yang terjatuh dengan Ria yang sedari tadi tidak berhenti menangis karna Tubuh kedua orangtuanya sampai malam ini tidak ditemukan. "Diva bunda aku..." lirih Ria yang menatap kebawa jurang itu yang terdapat beberapa posisi

"Kalau mereka tiada aku sendirian diva hikss, diva bilang kalau bunda dan ayahku tidak ada didalam Bis itu!" Ucap Ria membuat diva tidak bisa menahan air matanya supaya tidak keluar, Diva mengangguk "Ria tidak sendiri kami ada untuk Ria dan sekarang Ria tidak boleh bilang seperti itu" Balas Diva namun Ria yang mendengar itu langsung melepaskan pelukannya

"Kalau mereka tidak temukan bagaimana?"

"Mereka pasti ditemukan tenanglah!" Ujar Diva untuk menenangkan sahabatnya itu supaya tidak menangis terus pasalnya sedari tadi Ria tidak berhenti menangis dan terus memanggil bundanya dan ayahnya. "Mereka masih hidup kan?"Tanya Ria membuat diva terdiam karna dirinya tidak tahu harus menjawab apa sebab Bis yang dinaiki oleh Orangtua Ria memasuki jurang yang dalam dan membuat bis itu kebakaran. Bahkan semua orang yang berada didalam Bis itu dinyatakan meninggal dunia semuanya. Hanya jasad kedua orangtua Ria yang belum ditemukan didalam jurang itu, Diva menatap Atharel dengan tatapan bingung

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang