MURDER AND LOVE [END]

56. Awal Bertobat

Selamat membaca🐬...
📖📖📖📖📖📖📖

Tandai jika ada typo🔪

***

Malam hari yang gelap ini disebuah jalan raya itu terdapat dua mobil yang sedang melakukan balapan dengan sedikit ugal-ugalan. Tidak ada pengendara lain hanya ada kedua mobil itu yang sedang merebutkan kemenangan.

Mobil berwarna hitam itu memimpin dan membuat mobil berwarna putih ikut menyusul dan berusaha untuk menyalipnya tapi tidak bisa karna mobil hitam itu terus menggagalkannya.

"Harus menang" Monolog orang yang ada didalam mobil berwarna putih itu yang masih berusaha untuk memimpin.

Saat ia melihat ada kesempatan ia langsung saja menerobos mobil berwarna hitam dan membuat dirinya menang malam ini sebenarnya mobil berwarna hitam itu sengaja untuk mengalah malam ini, mereka berdua turun dengan menatap satu sama lain jika ada perempuan disana mereka pasti berteriak karna melihat ketampanan kedua pria itu.

"Gue menang" Ucap Orang itu

"Mau apa?" Tanya orang yang kalah itu.

"Kan lo besok masuk pesantren ya nah gue gantiin beberapa bulan ini gimana?" Tanya orang itu— Daixan.

"Oke" Jawab kaivan membuat orang itu tersenyum senang. "Tapi jangan sampai mereka tahu, lo bukan gue!" Ucap kaivan

"Tenang aja gue kan alih nya soal begituan!" Ucap Daixan

"Gue tahu sikap lo kesemua orang disana jadi gak usah khawatir, tenanglah mencari ilmu" Lanjut Daixan

"Serah."

Kaivan masuk kedalam mobilnya kembali dan membuka kaca nya sedikit "Hindari yang bernama Clara!" Ucap Kaivan

"Kenapa?"

"Malam Ini Ia akan membuat lo menyesal seumur hidup lo!" Ujar kaivan  menutup kaca mobil itu membuat Daixan bertanya-tanya didalam benaknya.

"Yaudah sih Gue juga gak peduli amat sama tuh cewek yang udah dibeli sama dia, kata kaivan udah jebol." Gumam Daixan dengan masuk juga kedalam mobilnya saat melihat adeknya itu tidak lagi disana.

Daixan menghidupkan mobilnya tapi sebelum itu ia menatap dirinya dikaca yang berada didalam mobilnya, "Harus seperti kaivan" Ucap Daixan lalu mengubah dirinya yang terlihat tidak rapi menjadi rapi. Setelah semuanya selesai Daixan tersenyum smirk lalu mulai menyalakan mobilnya untuk pergi kemasion utama milik adeknya itu.

"Mari membuat Hidupku lebih berwarna!"

Kemudian kaivan yang baru saja datang diapartemen miliknya malah melihat seseorang yang ia kenal. "Kak kai?" Ucap Orang itu melihat kaivan berdiri disamping pintu kamarnya.

"Reza? ngapain kamu disini" tanya kaivan melihat Reza dengan penampilan yang sedikit terluka dibagian wajahnya. Bagaimana mereka saling kenal karna kakak dari Reza adalah orang yang bekerja sama dengan perusahaan milik kaivan saat ini.

Reza yang ditanya hanya diam "Saya masuk dulu kak permisi" Balas Reza yang ingin masuk kedalam tapi ditahan oleh kaivan. "Ada apa?" Tanya kaivan lagi

"Saya tidak apa-apa kak" Jawab Reza

"Kakak kamu sering menceritakan kamu kesaya jadi tidak usah pura-pura lagi reza!" Ucap kaivan memberitatu akan hal itu pada kemudian Reza terdiam dengan memandangi kaivan.

Kaivan langsung membuka Hoodie milik reza dan terlihatlah wajah reza yang lebam "Kakak mu tahu?"

Reza hanya menggeleng sebagai jawaban "Kak danni gak tahu!" Gumam Reza