29. Buat ulah

348 31 0
                                    

Selamat membaca:)



***

Atharel dan jevano baru saja tiba disekolah baru mereka dengan sedikit pengawal yang banyak disekeliling sekolah itu tidak ada yang tahu karna mereka menyamar untuk keselamatan tuan mereka. Atharel keluar dari mobil dengan memakai masker diwajahnya dan jevano yang memakai kaca mata miliknya. "Woww" Ucap Atharel saat mereka memasuki kawasan sekolah itu.

Jevano memandangi sekitarnya banyak siswa sepertinya dengan kakak kelas mereka yang melihat dari atas, sekolah ini memiliki empat lantai untuk kelas sepuluh di lantai tiga, kelas sebelas lantai dua dan kelas dua belas lantai pertama. "Lo Siswa baru juga kan?" Tanya seseorang yang baru sampai dihadapan Atharel dan jevano.

"Iya"

"Kita satu kelas" Ucap Orang itu dengan menunjuk kearah Atharel, jevano memandangi Atharel dengan senyuman.

"Ips?"

"Iya gue ips 4 sesuai dengan pengenal yang tertara didada lo" ucap Remaja itu—Afragan Gionandra. Jevano tersenyum saat Afragan mengenalkan dirinya pada mereka berdua, Atharel hanya menganggukan kepalanya lalu pandangannya tidak sengaja bertemu dengan seseorang perempuan. Perempuan itu langsung membuang muka saat ia ketahuan menatap Atharel.

"Mampus!" Gumam perempuan itu lalu pergi dari pandangan Atharel untuk masuk kedalam barisannya.

Sedangkan Atharel yang melihat itu tersenyum tipis "Menarik!"

"Atha jev pergi kekelompok jev, dah" Ujar Jevano pamit kearah Atharel lalu Atharel yang mendengar itu langsung menatap jevano kembali dengan menganggukan kepalanya dan melambaikan tangannya pada jevano.

"Lembut bener tuh kata-katanya pake nama segala panggilannya" Sahut Afragan.

"Udah, kita baris kekelompok kita aja nanti dimarahi osis" Timbal Atharel yang sekarang sedikit akrab dengan afragan mungkin ia juga akan menjadi temannya.

Afragan dan Atharel berjalan kearah kelompok mereka dan berbaris didepan, kakak osis yang menjadi pembimbing mereka saat ini sudah berdiri dihadapan perkelas.

"Kalian periksa atribut mereka terlebih dahulu dan jika tidak lengkap suruh kedepan" Perintah ketua osis yang menyuruh anak osis untuk memeriksa atribut kelas mereka. Semua osis memeriksa satu persatu siswa yang sekarang menjalankan Mpls sebelum kegiatan dimulai.

"Kedepan" Suruh kakak osis perempuan pada Atharel yang sekarang menunjuk dirinya.

"Atribut gue lengkap lo buta hah?" tanya Atharel saat tangannya ditarik paksa oleh satu osis perempuan disana.

"Kurang ajar saya menyuruh kedepan memang atribut mu tidak lengkap" Teriak kakak osis itu dan itu menjadi pusat perhatian semuanya, semua siswa baru disana menatap Atharel yang dipaks untuk kedepan.

Atharel yang memang tidak suka dibentak dan dipermalukan didepan
semua siswa dan siswi menatap tajam perempuan dihadapannya. "Clarissa!" Panggil ketua osis pada Clarissa

"Dia tidak memakai lambang sekolah kita" Jawab Clarissa yang mengerti mengapa ketos itu memanggilnya.

Atharel yang mendengar itu pun langsung melihat kesisi kiri bajunya, "cuma gue gak pakai lo berhak bentak gue dan mempermalukan gue di depan semua orang."

kemudian jevano ingin maju kedepan untuk menenangkan Atharel. Sungguh jevano tidak ingin melihat sahabatnya dapat masalah, jevano tahu bahwa Atharel akan sensitif jika ada yang membentak dirinya.

"Kamu tidak punya sopan santun pada kakak tingkatmu" ucap wakil ketos itu yang sekarang maju dihadapan Atharel dengan memandangi Atharel tajam.

"Terus gue harus apa?" Tantang Atharel

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang