MURDER AND LOVE [END]

41. Berusaha

Selamat membaca 📖

Jangan bosen ya....
Makasih yang udah baca sampai udah 1 ribu lebih heheh.
Dan tandai jika ada typo

Papay sampai bertemu minggu depan lagi

***

10:02

Didepan kantor milik kaivan kiara yang sekarang berada disana dengan memandangi sekitarnya yang sekarang dilantai ruangan kaivan sangat sepi dan itu membuat kiara bertanya-Tanya dimana semua orang. Kiara yang melihat Cantika yang sibuk dengan komputer miliknya dan Evan yang tertidur dimeja kerja miliknya.

Kiara memandangi lantai dua belas yang berada disisi kanannya yang sama sekali tidak ada penjaga dianak tangga sana, "Kemana semua orang?!" Gumam kiara dengan sedikit lagi menengok kearah tangga yang tertuju pada lantai dua belas yang terdapat banyak rahasia disana.

Karna tidak ingin membuang waktunya kiara langsung mengetuk pintu kantor milik kaivan dengan ia yang membawa beberapa Dokumen penting yang akan ia serahkan pada kaivan setelah kaivan memintanya untuk merivisi berkas-berkas itu.

Tok tok

Tok tok

Sedangkan didalam kantor milik kaivan ia mendengar pintu kantornya diketuk oleh seseorang yang membuat dirinya langsung meletakkan foto syifa yang berada ditangannya dengan menaruh foto itu disisi meja kanan. "Masuk" Ucap kaivan lalu dari arah sana ada Kiara yang masuk setelah kaivan suruh, namun kaivan yang melihat siapa orang itu langsung menatapnya sekilas dengan kembali menatap komputer miliknya Dengan beberapa catatan penting disana.

"Ada apa?" Tanya kaivan saat kiara sudah ada dihadapannya dengan membawa File box ditangannya.

"Ini Data-data yang anda minta kemarin tuan!" Jawab Kiara dengan meletakkan file box itu dimeja kaivan, kaivan yang melihat itu hanya menganggukan kepalanya. "Hm Ada keperluan apa lagi?" Tanya kaivan karna Kiara tidak sengaja melihat foto syifa dan Dirinya Dan itu membuat kaivan langsung menutup foto itu, kiara langsung memberikan Dokumen yang berisi Laporan dengan beberapa proyek penting yang akan ditandatangani oleh kaivan.

"Tuan tolong tandatangan dokumen keuangan ini tuan!" Ucap Kiara dengan memberikan selembar kertas itu pada Kaivan, kaivan yang melihat itu mengambil Dokumen itu setelah itu menandatangani dan memberikannya pada kiara

"Terima kasih!" Ucap kiara lalu berbalik untuk pergi Keluar kantor milik kaivan tapi sebelum ia keluar Kaivan berkata pada kiara.

"Jangan pernah anda pergi kelantai dua belas Kiara!" Ucap kaivan

Kiara mendengar itu hanya menganggukan kepalanya "Baik tuan." Ujar Kiara dengan sedikit berbohong karna sampai kapanpun ia akan tetap mencari cara untuk mendapatkan informasi disana, karna disanalah ia bisa mendapatkan bukti yang selama ini kiara cari dua tahun diperusahaan ini.

"Sampai kapanpun juga anda tidak akan pernah mendapatkan apa yang anda mau kiara walaupun suatu saat ini anda pergi kesana!!"

"Kematian ayahmu akan tetap menjadi rahasia!" Sambung kaivan

***

Setelah mengantarkan dokumen dan meminta tanda tangan kaivan kiara hanya bisa terdiam setelah kaivan mengatakan hal itu padanya, Namun kiara tidak bisa apa-apa walaupun sekarang dilantai itu hanya ada empat orang yang menjaga ruangan itu sisanya kaivan suruh untuk pergi menjaga orang terdekat nya dan mengawasi mereka dari jauh.

Kiara terdiam dengan menatap Bingkai foto keluarga nya yang bahagia disana, kiara mengambil bingkai itu lalu mengusap wajah ayah dan ibu kiara "ayah bukannya kia tidak ikhlas tapi kia hanya merasa janggal akan Kematian kalian!"