17. Kecelakaan

474 39 0
                                    


Tetap up walaupun yang baca dikit
Oh iya selamat membaca bagi yang baca

***

Aska tentu saja marah akan kelakuan yang telah Atharel lakukan yang hampir membahayakan nyawa seseorang. Jika ia memang tidak menyukai perempuan itu buat apa ia harus menyakiti Clara, Aska sudah menceritakan kejadian hari itu pada Johnny dan itu membuat Johnny langsung pulang kembali keindonesia.

"Tuan saya tahu anda tidak menyukai nona Clara tapi yang telah anda lakukan itu hampir membuatnya kehilangan nyawa!" Jelas Aska yang sekarang mereka berada dihalaman depan masion itu.

"Terus?" Jawab Atharel membuat aska tidak tahu harus melakukan apalagi untuk membuat tuan muda ya ini sadar akan kelakuan dirinya.

"Tuan Johnny akan pulang nanti malam dan tuan muda tidak boleh keluar dari masion ini sampai tuan Johnny kembali!" Ucap Aska tapi itu justru membuat Atharel tidak suka

"Dia tidak bisa melakukan itu pada saya!"

"Walaupun itu perintah tuan kaivan?" Balas Aska dengan Atharel langsung menatap kearah aska dengan tatapan tajam.

"Terserah yang penting perempuan itu mati!!" Ucap Atharel pergi dari hadapan Aska

"Dia tidak mati tuan" Gumam Aska melihat Atharel yang masuk kembali kedalam dengan amarah didalam dirinya yang bisa Aska rasakan

***

"Dia mati?" Tanya Kaivan yang sekarang berada dirumah kediaman dirinya yang sekarang ia sudah kembali pagi tadi. Rumah yang ditempati oleh kaivan tidak besar tapi itu membuat kaivan nyaman.

"Tidak tuan nona Clara hanya cedera sedikit" Jawab Aska yang sekarang mereka sedang melakukan panggilan

"Jangan membuat Atharel marah" Ucap Kaivan membuat Aska menggaruk kepalanya tidak gatal

"Tuan muda sudah marah tuan saat anda menyuruhnya tidak keluar hari ini" Balas Aska dengan Kaivan tersenyum kecil mendengarnya.

"Serahkan Handphone mu pada Atha" Suruh kaivan

"Maaf tuan... tuan Atha mengurung diri dikamarnya!" Jawab Aska

Kaivan mendengar itu hanya bisa mengelah nafas "Baiklah."

Tutt

Kaivan mematikan sambungan telponnya dan beralih pada pohon yang sekarang berada dihadapan kaivan, pohon itu tumbuh dengan subur dan berbuah sangat lebat. "Dia hidup tapi kamu tidak"

***

Hari ini adalah minggu yang membuat Kiara berada dirumah dengan ditemani jevano, mereka sekarang berada didapur rumah mereka dengan jevano yang mukanya sudah penuh oleh tepung. Sedangkan kiara hanya tertawa saja melihat tingkah laku adiknya itu, bagaimana tidak Jevano tidak sengaja menumpahkan tepung itu dan alhasil wajahnya terkena tepung terigu.

"Kak kia berhenti ketawa" Ucap Jevano

"Baiklah kakak akan berhenti Haha!!" Ucap Kiara yang masih menahan tawanya

"Kak kia ihh"

"Sudah-sudah kamu bersihkan tubuhmu tidak usah bantuin kakak buat kue Sus dan nastar" Ucap kiara dengan membereskan semua kekacauan yang sudah dibuat oleh Jevano.

"KAK KIA JEVANO RIA BALIK NIH!!" Teriakan itu membuat kedua Kakak adik itu saling pandang dan pergi melihat siapa yang berteriak dari depan.

"Ria" Gumam keduanya melihat siapa yang ada didepan pagar mereka yang masuk membawa sebuah tas dibelakang punggungnya

"Hai kak kia dan calon suami gue Hahaha wajah lo kenapa" Ucap Ria dengan ia tertawa melihat wajah Jevano

"Gak" Balas Jevano lalu masuk kedalam meninggalkan kedua perempuan itu

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang