40. Masalah

288 32 6
                                    


Selamat membaca :)




***

Brakk

Atharel terjatuh setelah didorong oleh seseorang yang selama ini membullynya disekolah ini, masih ingat dengan Reza Mahardika dialah orang yang selama ini membully Atharel selama satu tahun penuh ini. Atharel bukannya tidak ingin melawan karna sebuah janji pada kaivan untuk tidak menyakiti orang-orang ia terpaksa untuk tidak membalas Reza dan para teman-temannya.

Atharel tersenyum smirk saat dirinya terjatuh dihadapan mereka semua dengan menatap satu persatu dari mereka lalu berdiri dari "Cuma ini doang?" Tanya Atharel dengan membersihkan pakaiannya yang sedikit berdebu, Reza yang mendengar itu langsung maju kearah Atharel dan memukul nya kembali.

Bughh

Satu pukulan diterima oleh Atharel sampai Darah keluar dari sudut bibir Atharel, Ia hanya tertawa saja menikmati hal ini tapi sebenarnya Atharel ketakutan didalam hatinya saat mengingat satu persatu reza memukulnya itu sama saja seperti ayahnya yang memukul dirinya Namun Atharel melakukan itu untuk kesenangan dirinya saja, Atharel menatap tajam Reza dan teman-temannya lalu berjalan kearah mereka dan membisikan sesuatu pada reza.

"Lo terlalu banyak rahasia tentang keluarga Lo dan itu semuanya gue tau reza..." Ucap Atharel lalu mundur beberapa langkah kebelakang dengan tersenyum smirk kearahnya. Sedangkan Reza mendengar itu mengepalkan tangannya erat dan menarik kerah baju milik Atharel.

"Berhenti!" Teriak seorang Remaja perempuan dari belakang mereka dan berlari kearah Reza dan Atharel, orang itu menarik tangan Reza supaya lepas dari kerah baju milik Atharel, lalu menatapnya dengan tatapan tajam

"Lo sehari gak bully Siswa disekolah ini bisa?!" Ucap Orang itu dengan ia berada didepan atharel untuk melindungi Atharel dari mereka, Atharel yang melihat itu hanya menatap sekitarnya untuk melihat apakah sahabatnya itu datang atau tidak "Sih jev pasti pacaran sama buku-bukunya itu, Tapi gak masalah dari pada gue dihukum!!" Batin Atharel dengan tersenyum tipis

"Gak bisa sayang!" Ucap Reza yang menatap Diah dengan tatapan suka Sedangkan teman-temannya yang melihat itu maju kedepan dengan menatap orang itu. Atharel yang mendengar itu hanya menatap mereka geli "Sayang-sayang palak lo peyang!" Gumam Atharel

"Ayolah diah kita hanya Bersenang-senang!" Ucap Wilbert

"Bener tuh!" Balas mark dengan Revan yang duduk diantara mereka sambil memandangi Diah dan reza yang saling pandang "Diah mau permen gak?" Tawar Revan

"Lo diem!" Bentak Diah pada Revan sedangkan Revan hanya mendengus kesal dan melanjutkan memakan permen miliknya dengan tenang.

"LO SEMUA—"

"Udah gak usah berantem!" Lerai Atharel Dengan memotong Ucapan diah untuk menghentikan keributan itu kemudian Atharel menatap Diah yang mengatakan untuk tidak ikut campur akan urusan ini,

"Ikut gue!" Ucap Diah sambil menarik tangan Atharel untuk pergi dari taman belakang itu yang sangat jarang didatangi oleh murid disini. Atharel yang tangannya ditarik hanya pasrah saat dirinya dibawah keUks sekolah itu untuk mengobati lukanya. Atharel sedari tadi terus menolak untuk hal itu tapi karna Diah memarahinya sepanjang perjalanan ia hanya bisa pasrah apalagi satu sekolah melihat dirinya.

"Shh pelan-pelan..." Ucap Atharel saat kapas dan betadin itu menyentuh lukanya, Diah yang mendengar itu langsung menekan luka Atharel sampai Atharel berteriak kesakitan.

"Akh Yang ikhlas napa!" Ucap Atharel lalu mengambil alih itu semua dari tangan Diah supaya dirinya saja yang mengobati lukanya sendiri daripada luka miliknya makin parah karna sudah diobati oleh Diah

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang