49. Tiada

370 33 8
                                    


Annyeong
Hehehe

Selamat membaca📖💕

           "Ia pergi untuk selamanya!"
                            Kiara.

***

"Bagaimana Kaivan?!" Tanya Aditya saat melihat Johnny yang sudah keluar dari ruangan operasi itu, Johnny membuka maskernya dan menatap mereka satu persatu. "Operasinya berjalan lancar tapi..." Jawab Johnny

"Tapi apa?" Balas Fannan

"Ia koma dan tidak tahu kak kaivan akan bangun!" Ucap Johnny membuat mereka terkejut, mereka semua saling pandang.

"ini lebih baik dari pada kaivan meninggal!" Kata Aska memandangi kaivan lewat kaca itu, mereka semua hanya bisa mengelah nafas dan duduk di kursi rumah sakit itu.

"Sarah bagaimana atha?" Tanya Johnny

"Atharel sekarang masih belum sadar!" Jawab Sarah

"Baiklah tolong jaga mereka saya akan pulang mengganti Pakaian!" Ucap Johnny

"Lo tenang aja!" Ujar Fannan

"Bagaimana Dylan kamu sudah mendapatkannya?"

"Belum ia kabur entah kemana dihutan itu," Ucap Fannan.

"Jika sudah mendapatkannya beritahu saya!" Balas Johnny lalu pergi dari sana meninggalkan mereka yang saling diam, Sarah menghampiri aska yang masih berada disana.

"Aska kamu belum makan, lebih baik makan terlebih dahulu!" Kata Sarah

"Saya tidak lapar Sarah!" Jawab Aska

"Kamu memiliki magh aska jika tidak nanti kamu akan sakit" Ujar Sarah dengan menarik tangan Aska dan itu tidak luput dari penglihatan Aditya. Fannan yang melihat hal itu langsung merangkul sahabatnya untuk menguatkan nya.

"Kenapa sakit hati?"

"Gak..."

"Tapi tatapan lo gak bisa bohong dit, Kita semua tau cuma mereka berdua yang gak tau." Ucap Fannan

"Gue gak mau merusak persahabatan karna cinta konyol ini!" Balas Aditya

"Mau makan juga gak?"

"Iya gue laper!"

"Kantin apa Grab?"

"Grab aja kalau kekantin makan hati gue!" Jawab Aditya membuat Fannan tersenyum kecil mendengarnya. "Mau makan apa?"

"Nasi ayam!"

"Ayam apa?"

"Ayam geprek!"

"Pedes gak?"

"Pedes!"

"Ayamnya mau digeprek apa gak?!"

"Gak usah!"

"Ye udah bukan ayam geprek congek!"

"Udah tau gue mau ayam geprek ya digepreklah pake nanya lagi!"

"Lebih baik nanya dari pada salah!"

"Lebih baik jujur dari pada sakit hati!" Balas seseorang yang baru saja datang dihadapan mereka, Aditya terdiam melihat sosok pria dihadapannya dengan tersenyum kecil.

"Indra? Lo hidup!" Ucap Aditya lalu memeluk indra dengan erat sedangkan indra hanya tersenyum kecil dan mengangguk. "Hiduplah kalau gak hidup gak bakalan disini!" Ucap indra terkekeh pelan dengan Fannan yang hanya diam saja melihat mereka sambil memesan makanan.

"Eh dra mo makan apa gue pesenin!" Tanya Fannan

"Pizza aja!"

"Pake toping gak?" Tanya Fannan membuat kedua manusia itu saling tatap dan tertawa inilah kebiasaan Fannan jika ingin membelikan mereka sesuatu.

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang