16. sesuatu yang mirip

479 41 0
                                    

Selamat membaca
Yang udah baca cerita ini
Maaf juga kalau gk nyambung!!

Walaupun yang bacanya dikit aku mau ngucapin terimakasih aja yang udah baca hehe

***

"Bagaimana dengan C.E?" Tanya kaivan menatap Johnny yang sekarang berada disampingnya dengan mengupas beberapa buah untuk nya.

Brakk

Johnny memukul meja di depannya dengan sangat kuat dan itu membuat kaivan terkejut "Anda masih menanyakan perusahaan itu dari pada kondisi anda tuan?!" Balas Johnny dengan meletakkan pisau yang telah ia gunakan untuk mengupas beberapa buah dihadapan nya.

Sedangakan kaivan yang mendengar itu meletakkan Buku yang ia baca hampir satu jam lebih "Itu tidak penting Johnny anda hanya perlu menjawab nya!" Ucap Kaivan

"Perusahaan anda itu baik-baik saja tidak ada masalah selama satu tahun ini" Ujar Johnny memberitahu kondisi perusahaan nya itu, Kaivan turun dari brankar nya dan beralih pada Jendela didekatnya.

"Baguslah!" Ucap Kaivan dengan memandangi pandangan diluar sana yang begitu cerah, Johnny menatap kaivan ragu lalu ia pergi kekamar Mandi untuk mencuci tangannya.

"Tanyakan saja apa yang ingin kamu tanyakan Johnny" Ucap kaivan dengan melirik Johnny yang baru saja keluar dari kamar mandi rumah sakit itu.

Johnny menatap kaivan lalu menghampirnya "Kenapa anda bisa terluka?"

"Pertanyaan konyol apa itu!" Balas Kaivan membuat Johnny menatap kesal kearah nya

"Cih Saya tahu anda sengaja melakukan hal itu!!"

"Jika tahu mengapa ingin bertanya?" Ucap Kaivan dengan menatap Johnny yang sekarang menatap kebawah jendela itu yang terdapat beberapa pasien dari rumah sakit ini.

"Aneh"

"Aneh? Maksudnya?"

Johnny yang mendengar itu berjalan kearah brankar kaivan dan duduk disana "anda pasti sudah tahu bahwa kak Fannan akan menembak anda tapi kenapa tidak menghindar?" Tanya Johnny sambil memakan buah apel utuh yang berada disamping brankar milik kaivan.

Kaivan hanya menatap datar Johnny setelah mendengar pertanyaan konyol itu dari diri nya "Karna saya pantas mendapatkan nya!!" Jawab kaivan

Johnny yang mendengar itu melempar buah apel nya kearah kaivan tapi langsung kaivan tangkap dengan mudah "Mati beneran tahu rasa" Kesal Johnny lalu pergi dari kamar tempat kaivan di rawat dengan perasaan kesal.

Johnny membuka pintu itu lalu menutup nya dengan kasar yang membuat kaivan terkejut akan ulahnya.

Brakk

Kaivan memegangi dadanya karna perbuatan Johnny itu tapi untungnya kamarnya sedikit jauh dari pasien lainnya dan tidak mengganggu mereka yang mungkin sedang beristirahat karena ulah Johnny.

Kaivan memegang erat buah apel yang berada ditangannya itu dan membuat buah apel itu hancur, "Kamu memang seharusnya tidak tahu apa-apa John."

Kaivan mengambil Handphonenya yang berdering disofa yang telah disediakan dikamarnya, kaivan duduk dengan memandangi nama seseorang dihandphonenya. "Kenapa anda merindukan saya?!" Ucap kaivan membuat orang itu terkekeh

"Tidak, malahan saya ingin mendengar kabar kematian mu" Jawabnya.

"Benarkah? bukankah anda menangis dua hari yang lalu saat saya terkena tembakanmu!?" Ucap kaivan

Orang itu yang mendengar nya hanya tersenyum tipis "Karna saya hanya kelilipan mengerti!" Elaknya dan itu berhasil membuat kaivan tertawa

"Saya sudah lebih baik anda tidak usah khawatir!"

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang