Selamat membaca
Tanda kan kalau ada sedikit typo-.-***
5:30
Pagi hari seperti ini biasanya ia akan menyiapkan makanan untuk dirinya dan jevano tapi saat ini Kiara sedang ada didalam perjalanan menuju kantornya padahal matahari saja belum menunjukkan sinarnya.
"Semoga tidak hilang!!" Gumamnya yang masih mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan rata-rata. Ia harus cepat kekantor karna ia melupakan barang yang sangat penting didalam hidupnya.
Dilain tempat jevano yang baru saja selesai memakai pakaian sekolahnya dibuat khawatir akan hilangnya kakaknya pagi-pagi, "Kak kia." Teriak Jevano yang baru saja keluar dari kamarnya saat tidak melihat kakaknya ia pun pergi kearah meja makan yang terdapat selembar kertas kecil dengan Kelinci itu yang masih tertidur nyenyak tanpa terganggu suara jevano.
"Huu bisa-bisa ya Kak kia meninggalkan barang itu, hm Semoga saja barangnya dapat!" gumam Jevano lalu memakan makanan yang sudah disiapkan oleh kiara untuk nya.
Setelah semua selesai ia berangkat dengan menggunakan sepeda nya yang baru saja dibelikan oleh kiara beberapa hari yang lalu. Saat ia diperjalanan menuju sekolahnya setelah menitipkan kelinci nya di rumah Pak ido sekarang ia sedang mengayuh sepedanya menghindari perempuan yang dibelakangnya yang terus mengoceh.
"Ck jev tungguin gue kenapa!" Teriak perempuan dengan berusaha untuk mengejar Jevano, kenapa ia sangat cepat pikir Ria. Jevano terus menghiraukan perempuan itu dengan terus mengayuh sepeda nya. Ria yang melihat itu tidak tinggal diam dan terus mempercepat sepedanya menyusul Jevano.
***
"Sudah Hilang!" Gumam Kiara yang sekarang sudah sampai diruangannya, sedari tadi ia terus memeriksa dimejanya tapi barang yang ia cari tidak ada. Kiara tidak punya pilihan kecuali menanyakan satpam penjaga. Diarah samping Kiara terdapat lelaki yang terus memandanginya sedari tadi saat ia mencari keberadaan barang itu.
Orang itu tersenyum smirk dengan barang yang berada didalam genggaman nya. "Hmm" gumamnya saat ia melihat kiara menanyakan pada salah satu satpam dikantor itu, kiara frustasi saat mereka tidak tahu apa-apa. "siapa yang mengambil nya?" Tanya Kiara pada diri sendirinya.
Dengan lemas ia kembali kekursinya dan menjatuhkan kepalanya dengan kedua tangan ia lipat didepan. "Bunda" lirih kiara
"Maaf kia gak bisa jaga barang hikss" Ucap nya yang mulai menangis karna kecerobohannya barang peninggalan bundanya sudah hilang.
Orang itu yang masih memandangi kiara hanya menatapnya datar ia mendengar semua ucapan kiara tadi lalu pergi dari sana dengan membawa barang itu, orang itu berhenti sebentar.
"Cihh untuk apa menangisi barang tidak penting ini."
***
Kaivan pergi dari kantornya untuk mengambil sesuatu yang penting dirumah utama ia mengendari mobilnya dengan kecepatan rata-rata sambil memandang liontin ditangannnya. Ia menyimpan liontin itu disalah satu Saku celana hitamnya.
Kaivan memberhentikan mobilnya ketika ada yang menelponnya, "apa?" Tanya kaivan
"Balik keperusahaan sekarang!!"
"Why?"
"Ada masalah buruan." Ujar Johnny
Kaivan yang bingung karna ia baru saja keluar dari perusahaan itu beberapa jam lalu tiba-tiba Johnny menelponnya dengan mengatakan ada masalah. "Mencari mati" gumam kaivan lalu memutar balik mobilnya dengan kecepatan tinggi.
DiCompony Emollio dihebohkan oleh Johnny yang terluka karna tertembak dari salah satu pengantar makanan yang ternyata salah satu musuh Kaivan. Tika yang melihat Johnny terluka langsung membantunya berdiri. "Pergilah!" Suruh Johnny
"Saya tidak mau pak, pak Johnny terluka saya tidak akan meninggalkan pak Johnny." Kekeh Cantika yang berdiri disamping Johnny, sedangkan karyawan lain sudah dikepung bahkan penjaga perusahaan itu sudah tidak sadarkan diri karna mereka telah meminum kopi yang sudah diberi obat tidur. Dan untungnya Johnny sempat menelpon kaivan sebelum diketahui oleh mereka namun Johnny terluka dibagian perutnya.
"Ahkk" rintih Johnny karna ia ditarik oleh orang itu yang sepertinya pemimpin dari mereka.
"Cepet berikan kertas itu" Ucap orang itu yang sudah menembak Johnny, Johnny yang mendengar itu menatap Tajam orang didepannya ini.
"Jangan mimpi!" Ujar Johnny
Orang itu yang mendengar nya menendang Johnny tepat dibagian perutnya yang terluka membuatnya jatuh kelantai.
Brukk
"Akhhh"
"PAK JOHNNY!"
Tubuhnya ambruk dengan darah mengalir deras disertai Teriakan dari Cantika, ia ingin melihat kondisi Johnny tapi dihentikan oleh Kiara. "Jangan itu bahaya" peringat Kiara
"Tapi-"
"HENTIKAN!" Teriak Seseorang yang baru saja datang dengan amarah didalam dirinya saat melihat Johnny ditendang dan dipukul membabi buta didepan matanya sendiri.
Karyawan disana bernafas lega saat melihat Kaivan berdiri dengan pistol ditangan nya, jangan lupakan Topeng yang selalu ia pakai. Beberapa orang yang sudah memukuli Johnny beralih pada kaivan yang seorang diri.
Orang itu memerintahkan mereka untuk menghalangi kaivan dengan cara mengeroyok kaivan. Sepuluh berbanding satu siapa yang menang?
kaivan melihat kondisi Johnny yang mengalami luka serius. "SERANG!!" Perintah orang itu pada anak buahnya yang langsung membuat mereka menyerang kaivan.
Ada beberapa yang membawa senjata sedangkan kaivan hanya mengandalkan pistol ditangannya dan bela diri nya.
Orang-orang itu maju kearah kaivan dengan tongkat Baseball ditangan masing-masing mereka. Kaivan tidak takut ia melawan mereka dengan mudah dengan cara menembakkan anak pelurunya pada kaki mereka tapi hanya enam orang tumbang karna pistol itu berisi enam pelatuk.
Kaivan melemparkan pistol itu lalu mengambil salah satu Tongkat Baseball disana. Mereka melawan kaivan tanpa ampun ada yang menyerang dari depan samping bahkan belakang. Saat kaivan lengah mereka memukul tengkuk kaivan dengan keras.
Bughh
"TUAN!!" Teriak semua karyawan disana melihat kaivan terkena pukulan. Kiara dan Cantika melihat itu menatap cemas kearah dua makhluk yang terluka itu.
"BRENGSEK!" Teriak kaivan dengan kesadarannya yang masih ada, pukulan itu bukan apa-apa karna ia hampir sudah terbiasa mendapatkannya. Mereka telah salah membuat singa yang tertidur bangun dari tidurnya, kaivan memukuli mereka satu-satu walaupun mereka membalas serangan nya.
"Orang bodoh!!" Gumam kaivan melihat mereka yang telah berani memukulnya.
Orang itu yang melihat anak buahnya dengan mudah dikalahkan oleh kaivan langsung beralih pada Johnny. "BERHENTI ATAU DIA AKAN MATI!" Teriak orang itu membuat pergerakan kaivan terhenti, sedangkan Johnny yang mendengar ancaman itu hanya tersenyum kecil kearah kaivan lalu kesadarannya hilang. Ia pingsan bukan mati!!
Bughh
Pukulan itu mengenai wajah kaivan yang membuat darah mengalir disela-sela wajahnya, Kaivan masih tetap sadar walaupun sedikit pusing menyerangnya lalu ia beralih pada satu Anak buah orang itu yang masih bisa berdiri dengan mudah walaupun kakinya telah kaivan tembak dan ialah yang telah memukul kaivan.
Kaivan terjatuh dengan satu tangan memegangi kepalanya dan satu tangannya menyangga tubuhnya dengan memegang erat Tongkat Baseball itu ia berdiri lalu memukulnya pada kepala orang yang telah memukulnya secara tiba-tiba.
Bughhh
Pukulan terdengar sangat kuat bahkan orang itu pingsan akibat pukulan kaivan dengan darah memenuhi lantai pertama itu. Sedangkan mereka melihat itu menatap ngeri orang yang sudah dipukul kaivan, itu sangat kuat pikir mereka semua.
Orang itu adalah salah satu musuh kaivan yang telah mengincar Compony Emollio-Zayden. Zayden menatap Marah pada kaivan yang mudahnya mengalahkan mereka walaupun ia mendapatkan beberapa luka.
Dorrr
Tembakan terdengar menggema dilantai satu itu yang membuat mereka berteriak histeris, Siapa yang telah tertembak?!
***
Annyeong:)
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDER AND LOVE [END]
Детектив / ТриллерSEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN FOLLOW🦊 🐰🐶🐹 Kiara yang tidak sengaja mengetahui rahasia perusahaan Compony Emollio jika saja dia tidak pergi keruangan Rahasia Perusahaan itu maka hidupnya tidak akan terlibat oleh Mafia sekaligus CEO pe...