55. Saudara

243 32 20
                                    

Selamat membaca 📖


***

Kaivan berjalan teratih-atih melewati semua koridor rumah sakit itu, Malam ini ia harus melihat kondisi sahabatnya sendiri apakah baik-baik saja. Kaivan memencet tombol Lift itu untuk membawanya pergi keruang Icu Aska, Kaivan dapat melihat semua orang yang berada didepan pintu itu dan penglihatan kaivan tertuju pada Sarah yang menatap kosong didepan.

"Rasen" panggil kaivan membuat semuanya yang disana menatap kaivan, hari yang sudah malam dan itu membuat rumah sakit sedikit sepi jadi mereka tidak sedikit takut melihat kaivan malam ini karna seluruh tubuh kaivan dipenuhi oleh darah.

"Kaivan?" Gumam semuanya. "Bagaimana Aska?" Tanya kaivan

Dokter Rasen diam dengan menatap kaivan dalam, Dokter rasen mengelah nafas lalu menepuk pundak kaivan beberapa kali. "Mungkin ia tidak akan Sadar beberapa bulan ini!" Ujar Dokter Rasen

"Apa!"

"Aska menerima empat tembakan dipunggungnya dan itu membuatnya–"

"Koma?" Potong kaivan

"Benar, kita doakan saja yang terbaik untuk Aska!" Ucap Dokter Rasen.

Aditya yang memang berada disana saat melihat Sarah yang terluka seperti itu ia ingin memeluk sahabatnya itu tapi ada hati yang harus ia jaga malam ini. "Kaivan!" Ucap Sarah berdiri dari duduknya menatap semua orang disana.

"Ada apa?!"

"Siapa?" Tanya Sarah menatap kaivan berkaca-kaca, "Siapa yang telah membuat aska terluka, siapa?"

Bughh

Bugh

Tanya Sarah memukul kaivan sedikit, kaivan diam saja membiarkan sahabatnya itu memukulinya. "Maaf..." lirih kaivan

"Hikss ia akan sadar bukan?!" Tanya Sarah

"Tentu aska akan sadar dan akan berkumpul bersama kita seperti biasa!!" Jawab Kaivan yang sedikit membenarkan rambut Sarah yang berantakan dan menghapus air matanya.

***

7:00

Pagi hari yang cukup cerah seperti ini tapi tidak bagi satu perempuan yang tidak secerah biasanya karna saat ia pergi keluar rumah tadi ia malah dikejar seekor Anjing sampai dirinya kejebur got dan naik pohon mangga saat ini.

"Huwaaa mama kia nyangkut dipohon!" Teriak perempuan itu yang tidak lain adalah kiara yang baru beberapa menit lalu naik pohon itu tapi tidak bisa turun karna hewan itu. Mana tempat yang ia naiki sepi tidak ada orang sama sekali dan dibawah yang ada seekor hewan yang sangat kiara tidak suka.

Kiara melihat kearah bawah yang cukup tinggi dan masih ada anjing yang mengejar dirinya tadi "Kenapa gak pergi-pergi sih" Gerutu kiara melihat hewan itu yang sangat anteng dibawah.

"Badan bau! gak bisa turun, Anjing masih dibawah!" Gumam kiara.

"Huss"

"Gukk-gukkk"

"Mama anjingnya bunyi hiks" Teriak kiara saat ia ingin mengusir anjing itu, hewan itu malah mengeluarkan suaranya. "Tolongin kiaaa" Teriak kiara

"Kak ngapain?!" Teriak seorang remaja saat melihat kiara yang berada diatas pohon itu, kemudian kiara yang melihat ada seseorang langsung berteriak minta tolong pada Remaja itu.

"Dek tolongin kakak ada anjing!" Teriak kiara

Remaja itu yang mendengar nya langsung melihat kearah bawah pohon itu yang memang ada seekor anjing disana yang tertidur tanpa beban. Remaja itu terkekeh pelan melihat hewan yang ia cari akhirnya ketemu.

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang