13. Balas dendam

544 41 1
                                    

Selamat membaca:)

***

Flashback on

Dihutan yang gelap itu terdapat rumah yang tidak ada penghuninya lagi tapi telah dijadikan tempat rahasia kaivan untuk menyiksa seseorang dan tentu saja salah satu hobi kaivan untuk berburu hewan disana.

"Kaivan lepaskan gue!!" Teriak seorang pria yang sekarang berada di salah satu ruangan disana tubuh orang itu diikat oleh rantai yang telah di siapkan oleh kaivan sendiri yang sekarang berada dihadapan nya dengan tersenyum smirk memandanginya.

"Lo yang duluan cari masalah sama gue jadi tanggung sendiri!!" Balas kaivan

Orang itu terkekeh pelan dengan memandangi kaivan dengan tatapan kebencian "Gara-gara lo adek gue mati bajingan!!" Kata orang itu- Arkana adalah kakak dari Syifa Orang yang dulu kaivan cinta.

Kaivan mendengar itu menahan sesak didadanya ia benci ketika ia menjadi lemah seperti itu dihadapan musuhnya, kaivan mengambil cambuk yang berada disalah satu dinding disana.

Ctarr

Ctarr

Suara cambukan terdengar begitu nyaring diruangan itu dengan suara yang begitu merdu ditelinga kaivan. Arkana hanya bisa menatap dingin kearah kaivan yang sekarang beralih pada pisaunya. Arkana hanya bisa pasrah saat pisau itu mengenai kulitnya.

"AKHH." Rintih Arkana karna kaivan menggores wajahnya sampai darah segar keluar dari sana, kaivan tersenyum senang memandanginya tidak ada rasa kasihan dan perasaan sedih sedikit didalam hatinya setelah melakukan hal itu.

"Arkana Anggasta pemilik restoran terkenal dijakarta!!" Ucap kaivan

"Mau lo apa hah?"

"Lo mati!!" Balas kaivan

"Mati? Kenapa karna gue ngelukai anak dari pembunuh adik gue hah!!" Ucap Arkana membuat pergerakan Kaivan terhenti.

"Dia gak pernah ikut campur soal kejadian itu" Marah kaivan

"Iya memang benar ia tidak ikut didalam kejadian itu tapi ibunya lah yang telah membunuh adik gue!!" Teriak Arkana ia tidak akan bisa melupakan kejadian yang telah merenggut nyawa adik tercinta ditangan pembunuh itu.

"Arkana!!" Teriak kaivan

"Kenapa lo gak bunuh dia juga hah?!" Balas arkana

Plak

Kaivan menampar Arkana sampai darah keluar dari sudut bibir nya "Gue gak akan bunuh orang jika ia tidak salah."

"Dia tidak salah? Tapi ia tahu rencana dari ibunya kaivan!" Jawab Arkana

"Dia tidak tahu apa-apa karna ia tidak ada dikejadian itu" Balas kaivan

"Lo bodoh!!" Ucap Arkana

Kaivan melempar topeng yang ia pakai dan langsung mengarahkan pistol dikepala Arkana sedangkan Arkana hanya menatap kaivan, Kaivan yang ditatap seperti mengalihkan pandangannya.

"Kenapa? Mata gue mengingatkan lo pada seseorang?!" Ujar Arkana

"Maka dari itu mata lo akan gue cabut!!" Ucap kaivan, Arkana yang mendengar itu langsung menatap was-was kaivan saat ia mengambil sesuatu dari balik jaketnya.

Pistol yang ada ditangan kaivan ia sembunyi kan disalah satu Saku celananya, "Mata lo gue benci!" Ucap Kaivan

Arkana menatap kaivan lalu "Akhh sakit..." Rintih Arkana karna kaivan menusuk salah satu matanya menggunakan pisau itu, arkana kesakitan saat kaivan sudah mengambil salah satu bola matanya.

MURDER AND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang