25 - Ibu Tiri

786 168 22
                                    

Glacier Pov

Kak Blaze pernah cerita, kalau Papa dan Mama pernah gak bergaul selama lima tahun setelah pernikahan. Itulah mengapa usia kami berbeda jauh dari usia pernikahan mereka.

Alasannya karena adanya penolakan dari pihak keluarga Papa, tapi mereka terpaksa menyandingkan Papa dengan Mama Bunga untuk memenuhi wasiat dari almarhumah Nenek, ibu dari Papa Dalvin.

Mama Bunga berasal dari keluarga sederhana yang masih utuh. Kakek, Nenek, dan Mama bekerja sebagai designer dan memiliki sebuah butik yang menjual pakaian-pakaian buatan mereka. Meski begitu mereka tetap dipandang sebagai orang sederhana di mata keluarga Papa.

Hanya Papa, Kak Blaze, dan Kak Ice yang langsung menerima Mama. Papa adalah pewaris sah perusahaan elektronik ternama, jadi ketebak kan mereka berasal dari keluarga sangat kaya. Selain Kak Blaze dan Kak Ice, Papa juga punya saudara kembar bernama Kalvin.

Kak Ice bilang, waktu dia, Kak Blaze, dan om Kalvin nemenin Papa ke rumah Mama untuk meminang, Papa udah bucin at first sight sama Mama. Makanya setelah nikah, Papa memperlakukan Mama kayak ratu banget. Tapi dikarenakan pernikahan mereka hanya mendapat restu dari satu pihak keluarga, Papa dan Mama memutuskan untuk freechild sampai pihak keluarga Papa menerima Mama sepenuhnya.

Lima tahun berlalu dan perlahan-lahan Mama mulai diterima di keluarga Maheswara, bahkan Kakek yang paling menentang pernikahan mereka pun mulai luluh pada Mama.

Kata Kak Ice, Kakek hanya masih berkabung atas kepergian Nenek, makanya dia belum bisa menerima ada wanita lagi menjadi bagian dari keluarganya. Toh di keluarga Maheswara sebagian besar hanya ada laki-laki, buyut udah gak ada, kerabat malah gak ada kabar.

Katanya sih, Kakek luluh karena Mama memang orang baik, dia memperlakukan Kakek seperti ayah kandungnya. Lalu Kak Ice bilang, dulu Kakek kepingin punya anak bungsu perempuan, tapi gak kesampean. Jadi melalui Mama sebagai menantunya, Kakek jadi bisa merasakan memiliki seorang putri.

Tapi itu gak berlangsung lama, beberapa bulan setelah Mama sepenuhnya diterima di keluarga Maheswara, Kakek pun menyusul Nenek, dan Papa resmi menjadi CEO penerus dari perusahaan milik ayahnya itu.

Berminggu-minggu setelah sepeninggalnya Kakek, akhirnya Mama dinyatakan hamil. Kabar itu disambut gembira oleh kedua belah pihak keluarga. Tapi lagi-lagi, ada saja hal tak mengenakan terjadi.

Mama terdiagnosa memiliki leukemia stadium tiga berjalan akhir di usia kandungan ke-6 bulan. Itulah mengapa aku dan Frost sudah piatu sejak bayi. Mama meninggal dua minggu setelah melahirkan kami.

Enam bulan setelah Mama meninggal, di hari yang sama ketika Kak Blaze dan Kak Ice naik ke kelas 9, Papa menyatakan akan menikah lagi dengan Mama Aletha.

Kak Blaze bilang Mama Aletha adalah teman dekat Papa dan om Kalvin, jadi tak heran kalau Mama Aletha dan Papa bisa saling suka.

Mama Aletha sangat baik pada keluarga Maheswara, dia bahkan merawat dan membesarkan kami dengan sangat baik sampai kami berumur 3 tahun. Kami menyukai Mama Aletha, karena itu tak ada yang memberitahu kalau dia adalah ibu tiri kami.

Kata Kak Blaze walau dibilang teman dekat, Mama Aletha masih kesulitan membedakan Papa dengan om Kalvin. Ada di suatu waktu, Papa berencana mau jahil sedikit ke Mama Aletha dan dia minta Kak Blaze buat nolongin.

Rencananya adalah Papa akan berpura-pura menjadi om Kalvin dengan mengenakan pakaian punya om, dan Kak Blaze hanya perlu diam-diam merekam kejadian lucu yang akan terjadi nantinya.

Namun, yang terjadi bukan hal lucu yang diinginkan.

Setelah Mama Aletha pulang dari main bersama teman-temannya, dia langsung menghampiri Papa yang sudah siap berakting sebagai om Kalvin. Biasanya Mama Aletha akan menebak-nebak dulu siapa yang ada di hadapannya, namun kali ini dia langsung memeluk Papa. Awalnya Papa mengira kalau Mama Aletha mengenal Papa, tapi...

Reboot! Not RibutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang