Gue kenapa? Oh ya, pingsan.
Gak etis banget sumpil.
Pelan-pelan gue membuka mata saat cahaya matahari menerpa muka gue. Mata gue berkedip beberapa kali guna menyesuaikan cahaya yang masuk. Gue tebak ini pasti di UKS.
"Uh, kacamata gue..."
Saat tangan gue mencoba meraih sekitar, tiba-tiba ada yang megang tangan gue, lalu ada sesuatu ditaruh di telapak tangan gue.
"Kacamata lu."
Oh, Frostfire rupanya. Gue menghela nafas lega.
"Supra, kamu sakit?" tanya Glacier.
Hanya gelengan kepala yang gue beri sambil gue pake kacamata gue kembali. Gue ngelirik si kembar, gue yakin mereka gak percaya sama gelengan gue, soalnya kentara banget gue lagi over keringat. Nafas gue juga masih kerasa panas.
"Gue pusing. Ada obat?" tanya gue, lantas Glacier mengangguk.
Dia bergegas nyamperin nakas yang terdapat kotak obat di dalamnya. Dari sana dia mengambil parasetamol lalu itu diberikan ke gue. Frostfire pula bantu bukain botol minum buat gue.
Gak tau kenapa dada gue kerasa tergelitik diperlakukan begini.
"Thanks," ucap gue sesudah minum obat.
"Sans. Lu yakin ga papa? Ga mau pulang aja?" tanya Frostfire.
Gue menggeleng lagi. Badan gue keringetan banyak banget bikin gak nyaman buat ngomong. Sampai ada angin berhembus ke badan gue. Saat gue noleh, ternyata Glacier nyalain kipas angin yang diarahkan ke gue.
Kenapa ini?
"Lu pada bantu bawa gue ke UKS aja udah cukup," gumam gue, dan gue yakin si kembar masih bisa denger.
Dan ya, mereka saling tukar tatap. Btw anginnya adem juga. Gue spontan memejamkan mata menikmati hembusan angin dari kipas tersebut. Sampai ada tepukan di bahu yang bikin gue membuka mata lagi dan mendapati Frostfire yang nepok gue.
"Gue kira lu orang yang gak enakan perihal privasi orang doang," katanya.
Gue mengernyit, "bukan itu, gue merasa kalian udah cukup balas budinya. Lagipula gue gak min-"
"Kita bantu kamu bukan karena balas budi lagi, Supra," kali ini Glacier yang bicara.
"Kita murni cuma mau tolong."
Sialan. Baru aja ngerasain adem, sekarang badan gue menghangat lagi. Tapi hangat yang ini, rasanya lebih nyaman.
"Terserah."
Gue merebahkan diri di atas kasur UKS dengan posisi membelakangi si kembar. Entah bagaimana reaksi mereka, gue malu.
Apa ini yang disebut temen?
.
.
Sori Pov
OwO
Iya gak salah kok, bener ini pov aku.
Halo gais! Hehehe.
Aku baru balik dari toilet loh, habis nerima panggilan alam. Padahal tadinya mau ikut bolos berkedok nemenin Supra di UKS.
Tapi malah diusir Glacier huft!
Waktu lagi jalan di Koridor, taunya aku malah papasan sama Sopan dari lawan arah. Kukira dia udah stand by di kelas, kan sekarang udah masuk jam belajar lagi. Ku samperin dia aja deh.
"Sopan! Kamu belum masuk?" tanyaku.
Dia menggeleng, "belum, habis dari toilet."
"Loh aku juga habis dari toilet. Kok bisa kita gak barengan, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reboot! Not Ribut
FanfictionGue muak ketika orang-orang bilang jangan lihat sesuatu cuma dari sampulnya. Di mana-mana yang namanya baru lihat pasti yang dilihat duluan ya sampul. Hidup mati gue dipertaruhkan di sekolah ini. Abang-abang sialan! . . Cerita ini murni hasil dari...