27 - Jamet Segera Beraksi

832 174 42
                                    

🗣️ : Thor, kok kemaren gak update?

Mohon maaf sebelumnya bagi yang belum liat kolom percakapan author kemaren. Kubilang kalo updatenya dipindah hari ini karena kemaren lagi gak enak badan sampe sekarang, tapi author mau tetep konsisten dan gak bolong update.

Buat kemaren yang baca dan beri do'a, Aamiin... Trimakasih banyak ya.

Cuz lanjoet!

.

.

Gue kira dia orang bule, taunya pas gue tanya abang itu pindahan darimana, ternyata dia masih warga negara ini.

Tapi rambut birunya bikin sakit mata alias mencolok.

Untungnya gak banyak orang yang lalu lalang di jalanan Komplek Harmoni. Gue yakin rambut biru abang ini jadi sorotan utama mata yang melihat.

Sekarang gue lagi nebeng di motornya abang bernama Beliung buat nuntun dia ke perumahan blok D. Gentar? Mungkin udah balik ke kafe.

Gue sempet heran kenapa gak ada satupun barang terbawa di motornya, padahal dia bilang pindah. Dan ternyata, hari ini dia cuma mau mastiin letak dan sekalian liat rumah barunya itu biar besok dia gak nyasar pas balik lagi bawa mobil buat bawa barang-barangnya.

Gue menginstruksi kemana jalan yang harus Bang Beliung lalui, sampai akhirnya kita nyampe di daerah blok D. Tinggal mencari rumah dengan nomor yang sudah diberitahu Bang Beliung.

Singkat cerita, kita nemu rumah tersebut. Rumah yang terbilang kecil tapi tetap mewah. Setelah Bang Beliung membuka kunci gerbangnya dan masuk ke perkarangan rumah tersebut, Bang Beliung pun ngajak gue buat masuk ke dalam rumahnya.

Kondisi di dalam rumah masih kosong tanpa adanya barang sehingga suara langkah dan saat Bang Beliung bicara pun terdengar dengung.

"Sip, fasilitasnya gak boong. Gak kecewa deh meski udah morot banyak uang gue juga," monolog Bang Beliung setelah melihat-lihat seisi dalam rumah.

Gue liat ke arahnya, gue jadi pengen nanya sesuatu ke dia.

"Abang tinggal sendirian?" tanya gue.

Bang Beliung noleh, "iya."

"Keluarga Abang gak ngikut?"

"Oh kalo itu..,"

Tiba-tiba raut wajah dia menggelap. "Justru itu yang gue mau."

Lah.

"Kenapa?"

"Gini, bokap nyokap gue itu baik. Terlalu baik malah. Gue anak tunggal, jadi gue dianak emaskan sama mereka. Bagus sih, gue bersyukur kok, tapi ya meski anak juga tetep butuh privasi kan? Gue suka kerja jadi influencer dan harus gue sendiri yang kerjain alias mandiri, tapi..."

"Orang tua Abang bayar orang buat ngerjain kerjaan Abang?" tanya gue.

"... Nah iya. Eh kok lu tau?"

"Ketebak aja."

"Wow."

Sebenernya gue juga pernah digituin sama Bang Solar dulu.

"Btw udahan nih liat-liatnya. Mau sekalian gue anter pulang gak? Katanya rumahnya di sini juga," tawar Bang Beliung.

"Beda blok, Bang, gue di blok A," kata gue.

"Alah tibang, naik motor ini. Dah yuk."

Habis itu gue dan Bang Beliung pun balik ke perkarangan buat nyalain motor, lalu kita melaju pergi dari rumah baru Bang Beliung.

Reboot! Not RibutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang