56 - Makin Kesini Kesana

740 142 51
                                    

I'm home~

.

.

Waktu berlalu sejak gue duduk di samping Frostfire di bangku tunggu rumah sakit. Syukurlah Glacier bisa langsung dibawa ke ruang gawat darurat dan dilakukan operasi begitu kita sampe di sini. Sekarang pun dia masih ditangani dokter dan para perawat, gue dan Frostfire menunggu hampir satu setengah jam.

Gak tau gimana keadaan sekolah setelah kejadian ini. Semoga Gentar, Kak Adudu, dan Kak Gilang bisa nge-handle.

"Kenapa mereka gak ngomong dari awal aja, sih?"

Gue melirik Frostfire begitu gak sengaja denger gumamannya. Baik dia ataupun gue, kita sama-sama terkhianati, dan sempet-sempetnya gue ngerasa suka cara Sopan dan Sori memanfaatkan kita guna mendapat rincian informasi dengan cepat.

Tapi gitu, licik.

"Sebenernya, gue juga sama salahnya," ucap gue.

Frostfire menoleh ke gue, "ha?"

Gue ikut noleh, "gue juga salah, gak liat dari sisi mereka lebih dulu."

Tiba-tiba kerah kemeja gue ditarik Frostfire. Gue terperanjat begitu liat muka marahnya deket banget.

"Setidaknya rencana kita gak ada niatan buat melukai. Lah mereka?! Ciel yang kena!"

"Frost-"

"Bisa-bisanya lu sempet mikir gitu saat yang salah di sini itu mereka. Tapi iya, lu juga salah, dari sudut Sopan jadi gitu karena abang lu."

"Gue tau, ta-"

"Kalo gitu kenapa dia gak nusuk lu aja hah?!"

Gue tercengang mendengarnya. Anehnya Frostfire juga, dia terhenyak seperti sadar sama apa yang barusan dikatakannya. Alih-alih ngomong lagi, dia membuang muka sambil nampar pipinya sendiri. Well, secara garis besar gue paham dia kenapa.

"Iya ya, kenapa gak gue aja yang ditusuk," ucap gue.

Frostfire menoleh cepat ke gue sambil memegang pipinya yang dia tampar.

"Sup, lu gak nganggep serius omongan gue, kan?"

Gue meliriknya, "lu pikir?"

"Gak gak. Lupain Sup. Sorry, gue lagi emosi."

"Gak ngaruh. Lu lagi teler juga omongan lu ada benernya."

"Gue gak suka mabok ya nying."

"Umpamanya nyet."

Gue mendesah gusar, "at least lu bener, keadaan Glacier sekarang juga salah gue. Gue akan tanggung biaya penanganannya."

"Supra," lirih Frostfire.

"Selain itu," lanjut gue, "ada hal yang harus gue pastiin, omongan Sopan yang mengatakan Bang Solar adalah kakaknya yang hilang."

Jujurly gue bingung, kepada siapa sepatutnya gue marah? Di satu sisi gue gak percaya sama kata Sopan, dan di sisi lain gue takut itu kebenarannya, secara Sopan membeberkannya sangat meyakinkan.

Masih ada hari esok saat Bang Hali dan Bang Solar pulang ke negara ini, tapi beresiko juga kalau harus nunggu mereka sampe besok cuma buat minta kepastian, keburu Sori dan Sopan melancarkan aksi yang lebih buruk daripada tadi.

'Tentang helikopter yang kita lihat tadi, kamu pasti dengar apa yang kuucapkan.'

Seketika gue terbelalak. Dulu Sopan pernah bilang dia melihat kakak keduanya ada di dalam helikopter yang pernah kita liat di parkiran sekolah.

Reboot! Not RibutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang