Hari baru di sekolah yang sama,
dan suasana baru.
Gue yakin gak salah hitung hari. Ini baru hari ketiga, tapi rasanya kayak udah setengah tahun sekolah di sini.
Hari ini gue gak ketemu Gentar di parkiran, jadi gue jalan sendiri ke kelas. Tepat setelah gue naro sepatu di rak, tiba-tiba gue dikagetin oleh tubuh salah satu temen sekelas gue yang terpelanting sampe keluar kelas. Gue natap dia ngeri, kemudian gue kepo ngintip ke dalam kelas.
Hal pertama yang gue liat adalah Frostfire yang nampak meninju udara, Glacier nutup mukanya, dan muka-muka tercengang seisi kelas.
Glacier meraup wajahnya sendiri lalu dia samperin kembarannya itu.
"Frost, udah. Aku yang malu, nih," katanya.
Kemudian Frostfire menurunkan tinjunya dan berkacak pinggang.
"Harusnya dia yang malu dong. Sok ngatain kamu padahal salah orang," kata Frostfire.
"Kenapa?" tanya gue nyamperin mereka.
Si kembar langsung noleh ke gue. Tampang Frostfire yang tadinya sangar langsung berubah friendly lagi, lalu dia merangkul gue.
"Pagi, Sup. Kaget, yak?"
"Supra!" koreksi gue.
Ni makhluk malah ngakak, "nyantai elah, kan panggilan temen."
"Nyantai mata lu."
Nyengir lagi dianya.
"Duduk dulu yok, nanti gue ceritain."
"... Ok."
Mendengar gue sama Frostfire mau balik ke meja kita, Glacier ngikut. Usai gue duduk, gue liat cewek temen sebangku Glacier menanyakan keadaan si kembar, kalau gak salah namanya Yaya, keliatannya mereka udah akrab.
Lalu Frostfire mulai cerita ke gue.
"Jadi gini, Sup. Lu liat kunyuk tadi, kan? Iri dia. Kemaren dia satu opsi sama lu dan Ciel, dia bilang Ciel payah pake ngajak kamu biar bisa naro lembar soal,"
"Kemaren Ciel udah cerita itu, lu juga membenarkan, kan? Kalo pendapat gue, udah bener Ciel dikasih bonus soalnya dia yang sikat habis para kakel, tapi dia ngatain Ciel curang. Lagian gak ada yang larang mau kerjasama apa main solo."
Gue mengernyit, "kalo Glacier yang lagi dikatain kenapa gak dia aja yang kasih paham?"
"Dia salah orang, ngomongnya ke Frostfire, dikira Frost itu gue," jawab Glacier.
"Mampus."
Frostfire ketawa lagi gara-gara cibiran gue tadi.
"Ya kan? Untung dia salah orang. Kalo beneran Ciel mah, gigi dia udah tinggal dua kayaknya," kata Frostfire yang entah kenapa nadanya ditinggikan.
Sampai gue nyadar atensinya gak lagi ke gue. Gue menoleh ke belakang, ternyata Frostfire lagi nyindir orang tadi. Dia dipapah sama temen kelas yang lain, sesekali dia natep sinis ke arah Frostfire.
Baru hari ketiga loh ini, udah buat ulah aja.
.
.
Sekarang udah masuk waktu istirahat. Gue diajak ke atap gedung sama si kembar. Mereka bilang bawa lebihan makanan dan mau gue join, jadi gue iyain. Baru aja kita bertiga keluar kelas, Frostfire dibuat kaget dengan rangkulan yang tiba-tiba.
"Halo, Glacier! Ketemu lagi kita."
Ternyata Sori.
Wait, tadi dia nyebut siapa?

KAMU SEDANG MEMBACA
Reboot! Not Ribut
FanfictionGue muak ketika orang-orang bilang jangan lihat sesuatu cuma dari sampulnya. Di mana-mana yang namanya baru lihat pasti yang dilihat duluan ya sampul. Hidup mati gue dipertaruhkan di sekolah ini. Abang-abang sialan! . . Cerita ini murni hasil dari...