"Lalu abang-abang gue make alasan itu buat masukin gue ke SMA Monsta, selain karena mereka minta tolong. Padahal sebelumnya gue udah ada target mau lanjut ke SMA lain. Kata mereka, di sini lebih gampang cari temennya," tutur gue.
"Dan juga gampang cari musuh." Gentar melanjutkan.
Gue, Frostfire, dan Glacier menatap Gentar.
"Iya kan? Lagipula sekolah mana yang memprioritaskan pertarungan sebagai nilai utama dibanding akademik dan non?"
"Benar, cuma di SMA Monsta yang mengadakan program tabu itu," gumam Glacier.
"Tapi sadar gak," ucap Frostfire, membuat atensi gue dan yang lain teralih padanya.
"Kita punya hubungan keluarga dengan tujuh orang yang menjadi tersangka utama penyiasatan kita, lalu mereka menyekolahkan kita di sini-"
"Ralat," cerocos Gentar, "cuma gue, Sori, dan Sopan yang sekolah di sini karena keinginan sendiri," katanya.
"Ce'ilah. Intinya kita sama-sama sekolah di sini dan bertemu lalu berteman. Bisa dikata kita kena karma masa lalunya saudara kita," ujar Frostfire.
Yang dikatakan Frostfire ada benernya juga. Maksudnya, mereka yang berencana akan menumpas sistem abnormal sekolah ini namun gagal, malah diturunkan pada kita untuk melanjutkan tujuan mereka.
Bel tanda masuk kelas pun berbunyi mengagetkan kita.
"Masuk kelas weh. Buru yok balik," ujar Gentar lebih dulu ninggalin.
Sementara Frostfire, Glacier, dan gue masih diem di tempat ngeliatin dia kian menjauh. Kemudian si kembar noleh ke gue barengan.
"Mau ikut balik ke kelas atau tetep di sini?" tanya Frostfire.
Gue diem sebentar dan terpikir mau jawab tetep di sini, tapi gak jadi begitu gue merasakan atmosfir sekitar gue gak ngenakin banget. Asalnya dari si kembar yang kentara pengen gue balik ke kelas bareng mereka.
Dan gue kayak watdefak, bro. Walau gak seserem koleban tatapan maut Bang Hali sama Bang Solar, tetep aja lu pada bisaan bikin gue ciut anjay.
Gue berdecak, "iye iye, gue ikut ke kelas," jawab gue.
Seketika itu juga, atmosfir sekitar mulai menenang.
"Bagus. Jangan sampe kamu bolos lagi buat ke sekian kalinya," ujar Glacier sambil senyum ke gue.
Setelahnya kita jalan bareng menuju kelas, si kembar jalan di depan, gue di belakang. Gue menghela nafas, di satu sisi gue masih takut, di sisi lain Frostfire dan Glacier seakan selalu ada buat gue. Sedikit gue lirik punggung tegap mereka.
Mereka yang menjadikan gue teman,
Gentar CS juga,
Gue mendengus, tanpa sadar gue menarik kedua sudut bibir gue ke atas. Senyum yang lama hilang setelah peristiwa masa lalu itu.
.
.
[Warn! Ada sedikit adegan kekerasan. Dilewati aja kalo risih, ya!]
Sring!
Suara pisau dan cokmar yang diadu terdengar nyaring. Pertarungan antara seorang yang dikeraskan dan dilindungi berlangsung di gimnasium bahkan saat kelas sedang dimulai. Katakanlah mereka bolos karena si pemegang cokmar sedang meladeni si pemegang pisau.
"Apa maksud lu nipu gue hah?!" bentak si pemegang pisau.
Sebut saja dia si perempuan kelas 11 yang sebelumnya mengejar Supra dan berakhir kecewa karena dirinya ditipu.
![](https://img.wattpad.com/cover/336707629-288-k594660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reboot! Not Ribut
FanficGue muak ketika orang-orang bilang jangan lihat sesuatu cuma dari sampulnya. Di mana-mana yang namanya baru lihat pasti yang dilihat duluan ya sampul. Hidup mati gue dipertaruhkan di sekolah ini. Abang-abang sialan! . . Cerita ini murni hasil dari...