16💉

5.6K 351 65
                                    

Jevian menatap pintu ruang rawatnya dengan tatapan penuh harap. Ia mengharapkan mamanya datang pagi itu menemuinya di ruang rawatnya. Meski sebenarnya hatinya sungguh merasa kecewa pada mamanya, tapi sejujurnya ia juga sangat menyayangi mamanya. Ia kecewa pada mamanya, tapi ia tidak bisa membenci wanita yang telah melahirkannya ke dunia.

Di ruang rawatnya, ia ditemani oleh opa, oma, papa, om, dan tantenya. Ia juga baru saja dijenguk oleh sepupunya, yaitu Nathan. Namun, sepupunya itu baru saja pergi ke sekolah.

Ceklek! (suara pintu kamar Jevian dibuka dari luar)

Seluruh pasang mata yang ada di dalam ruang rawat Jevian pun tampak teralih pada seseorang yang baru saja membuka pintu ruang rawat Jevian. Benar saja, yang membuka pintu ruang rawat itu adalah seseorang yang diharapkan kedatangannya oleh Jevian, yaitu mamanya.

"Mama..," batin Jevian.

(Author : Kira" gini lah penampilan Tirany waktu dateng ke rumah sakit👇)

(Author : Kira" gini lah penampilan Tirany waktu dateng ke rumah sakit👇)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya kamu dateng juga, Tirany! Sinih masuk, sayang!" sambut oma.

Tirany pun masuk ke dalam ruang rawat Jevian dengan wajahnya yang terlihat sembab. Hari itu ia tidak mengenakan seragam dokternya dan artinya ia pasti memang dipastikan telah mengosongkan jadwal tugasnya hari itu. Tirany lalu berjalan menghampiri Jevian dengan membawa sebuah paper bag kecil di tangan kirinya yang entah isinya apa dan membawa tas yang sepertinya adalah berisi pakaian serta perlengkapan Jevian yang sudah ia siapkan selama Jevian dirawat di rumah sakit.

Setelah Tirany meletakkan barang bawaannya itu di atas sofa, ia langsung menghampiri oma dan mereka tampak saling berpelukan. Ia juga memeluk Yuniar dan Yuniar tampak mengelus punggung Tirany lembut guna menguatkan Tirany yang sepertinya sangat sedih putranya harus kembali dirawat di rumah sakit.

"Sabar ya, kak.. kakak pasti sedih banget karena Jevian harus dirawat lagi di rumah sakit. Jevian pasti cepet sembuh, kok.. kita semua ikut do'ain Jevian biar cepet sembuh," ucap Yuniar setelah melepas pelukannya dengan Tirany. Ia khawatir melihat wajah Tirany yang terlihat sembab dan matanya juga terlihat bengkak. Sepertinya ia sudah banyak menangis. Ia pikir, Tirany pasti sangat sedih karena kondisi Jevian kembali memburuk dan harus dirawat di rumah sakit lagi.

"Makasih, ya," ucap Tirany sambil memaksa untuk tersenyum.

Tirany lalu melirik ke arah Davian yang menatapnya dengan tatapan datarnya. Sepertinya Davian masih marah pada istrinya itu.

Tirany lalu mengalihkan perhatiannya ke arah Jevian yang juga menatap ke arahnya dengan wajah pucatnya.

Saat Tirany menyentuh tangan Jevian, ia terkejut karena tangan Jevian saat itu terasa sangat panas.

"Adek badannya panas banget, dek," ucap Tirany khawatir.

Jevian hanya diam saat Tirany mengatakan itu.

My Family My Doctor || JENO × JAEMIN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang