45💉

2.7K 276 36
                                    

Beberapa hari telah berlalu hingga tibalah dimana 3 hari lagi pada siswa kelas 12 akan berangkat untuk melakukan kegiatan camping di puncak. Mengingat waktu pelaksanaan kegiatan tersebut yang semakin dekat, Jevian pun semakin bersemangat saat latihan jalan supaya di hari dilaksanakannya camping tersebut ia sudah benar-benar lancar jalan kaki lagi seperti sedia kala.

Seperti saat ini, Jevian tampak sedang latihan berjalan di atas karpet yang ada di ruang keluarga. Saat itu, ia sudah tidak lagi menggunakan walker sebagai alat bantu dirinya saat latihan berjalan. Ia sudah bisa berjalan tanpa menggunakan alat bantu jalan apapun. Namun, tetap saja ia masih harus berjalan dengan langkah yang pelan dan penuh hati-hati. Ia juga masih butuh pengawasan dari Tirany selama ia melakukan latihan di rumah untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya Jevian yang tiba-tiba lengah dan kehilangan keseimbangan lalu kemudian terjatuh. Hal itulah yang menjadi alasan bahwa Jevian harus mendapat pengawasan ketat selama melakukan pelatihan berjalan mengingat Jevian memang memiliki penyakit hemofilia dimana jika ia terjatuh, maka ia akan mudah mengalami memar di beberapa bagian tubuhnya yang terkena benturan saat terjatuh atau bahkan jika sampai berdarah, maka darahnya akan sulit untuk dihentikan.

"Pelan-pelan aja, dek! Ngga usah buru-buru jalannya!" ucap Tirany memberi arahan pada Jevian saat Jevian sedang berjalan di atas karpet. Kebetulan ruangan tersebut memang cukup luas, sehingga cocok untuk digunakan latihan berjalan oleh Jevian.

Setelah dirasa latihannya sudah cukup dan Jevian juga sepertinya sudah mulai merasa lelah, Tirany pun meminta Jevian untuk istirahat dan duduk di sofa ruang keluarga.

"Udah, dek! Udah cukup latihan jalannya hari ini! Adek udah lumayan lancar jalannya, sayang. Besok lagi latihannya, ya? Hari ini udah cukup latihannya. Sekarang adek istirahat dulu. Sinih, duduk! Minum dulu, sayang!" ucap Tirany mengajak Jevian untuk duduk di atas sofa ruang keluarga.

Jevian hanya bisa menurut dengan perintah Tirany. Ia duduk di atas sofa bersebelahan dengan Tirany dan ia tampak meminum segelas air putih yang sudah Tirany sediakan untuknya. Tirany juga tampak mengelap keringat yang mengalir di bagian dahi Jevian dengan menggunakan tisu.

"Adek jalannya udah mulai lancar sekarang. Cuma tinggal dimantepin aja. Kalo latihannya konsisten pasti lama-lama jadi makin lancar," ucap Tirany memuji kehebatan dan semangat putranya untuk bisa kembali berjalan kaki dengan lancar.

"Tapi aku masih lumayan khawatir sih, ma. Waktunya udah tinggal 3 hari lagi. Kira-kira aku udah bisa jalan lancar belum yah nanti pas udah waktunya berangkat camping?" ucap Jevian khawatir.

"Adek harus yakin. Adek pasti bisa. Harus tetep semangat! Ya, sayang?" ucap Tirany meyakinkan Jevian.

"Hem, iya ma. Makasih ya, ma!" ucap Jevian.

"Sama-sama, sayang," balas Tirany.

••••

Malam harinya, seperti biasa setelah makan malam, Jevian pasti akan lanjut belajar. Namun, malam itu konsentrasi belajarnya terasa berantakan karena ada sesuatu hal yang cukup mengganggu pikirannya.

"Duh, gimana yah? 3 hari lagi gue mau berangkat camping. Tapi emangnya cukup kalo gue cuma latihan jalan pas pulang sekolah doang? Gue takut nanti belum bisa bener-bener lancar jalannya pas waktunya gue mesti berangkat ke puncak!" batin Jevian. Saat itu, ia terlihat hanya menatap isi materi di salah satu halaman buku paketnya yang sedang ia buka.

Tak lama, datanglah Tirany dan Davian menghampirinya yang sedang belajar di kamar sendirian. Terlihat saat itu Tirany membawakan segelas susu untuknya. Tentu saja susu yang Jevian konsumsi adalah susu sapi rendah lemak (low-fat) yang aman untuk dikonsumsi bagi penderita sakit jantung.

My Family My Doctor || JENO × JAEMIN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang