49💉

2.6K 272 95
                                    

Malam semakin larut. Para peserta camping pun sudah kembali ke tenda masing-masing untuk tidur dan beristirahat. Jevian yang saat itu sudah tidur lebih dulu di dalam tenda pun sontak terbangun saat mendengar suara teman-teman kelompoknya sudah kembali ke dalam tenda. Namun, saat semua teman-teman kelompoknya itu sudah kembali ke dalam tenda, ia tidak melihat ada Nathan di dalam tenda.

"Udah pada balik?" tanya Jevian pada para teman kelompoknya sambil mengucek matanya saat baru saja terbangun dari tidurnya.

"Udah, Jev," jawab Hiandra.

"Berarti acaranya udah selesai?" tanya Jevian lagi.

"Udah. Ini kita baru aja balik ke tenda. Eh, malah lo jadi kebangun. Pasti karena kita berisik. Maafin kita ya, Jev!" ucap Yayan.

"Ngga pa-pa. Tapi sayang banget gue ngga ikut acaranya sampe selesai tadi. Padahal gue juga pengen ikut seru-seruan bareng lo pada tadi," ucap Jevian.

"Ngga pa-pa lah, Jev. Lagian kita di sana tadi juga cuma duduk-duduk doang," ucap Reynaldi.

"Tapi tetep aja itu seru menurut gue. Gue kan ngga pernah kumpul-kumpul bareng kayak gitu, apalagi di acara kayak gini. Gue harusnya nikmatin momennya. Bukannya malah tidur," ucap Jevian.

"Ya udah lah, Jev. Orang udah terlanjur tidur mau gimana lagi? Masih ada seru-seruan lagi di malem berikutnya kok, Jev. Kita kan nginep 2 malem di sini?" ucap Hiandra.

"Hem, iya. Semoga di acara malem berikutnya, gue bisa ikutan sampe selesai," ucap Jevian.

"Iya, Jev. Semoga ya," ucap Hiandra sambil tersenyum tipis menanggapi ucapan Jevian. Sejujurnya, sepanjang Hiandra mengikuti acara malam itu, ia pun tidak bisa menikmati acaranya dengan tenang. Ia merasa khawatir pada Jevian karena Nathan sempat memberi kabar padanya bahwa Jevian beristirahat lebih dulu di dalam tenda karena penyakit jantungnya sempat kambuh. Jika Nathan tidak melarangnya menyusul Jevian di tenda, mungkin ia sudah kembali ke tenda sejak tadi begitu ia mendapatkan kabar itu. Hal itu pun sama juga dirasakan Reynaldi yang tak kalah khawatirnya dengan Hiandra karena ia pun tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Jevian saat yang lainnya bersenang-senang menikmati acara malam itu di puncak. Hanya saja, ia berpura-pura tidak tahu saja di hadapan Jevian tentang semua itu. Namun, kini ia merasa sedikit lega karena Jevian sepertinya sudah baik-baik saja. Baik Hiandra maupun Reynaldi, mereka hanya berharap supaya Jevian bisa mengikuti kegiatan camping sampai selesai dan Jevian akan selalu baik-baik saja sampai kegiatan camping selesai.

"Em, tapi sorry, ya.. gue tadi pinjem tas lo pada buat sandaran. Gue tadinya cuma mau istirahat sebentar doang tapi malah ketiduran," ucap Jevian pada teman-teman kelompoknya yang baru saja masuk ke dalam tenda.

"Ngga pa-pa, Jev. Lagian kalo masih mau dipake ya udah pake aja ngga pa-pa, kok," ucap Yayan.

Jevian lalu menjawab bahwa ia tidak ingin meminjam tas para teman kelompoknya itu lagi dan ia pun mengembalikan tas yang tadi ia pinjam pada para teman kelompoknya tersebut.

"Yakin nih udah ngga mau dipake buat sandaran lagi tasnya, Jev?" tanya Tora pada Jevian.

"Ngga, Tor," jawab Jevian.

"Oh, ya udah kalo gitu nanti tasnya mau gue buat jadiin bantal aja kalo lo ngga mau pinjem lagi," ucap Tora.

"Iya. Pake aja buat bantalan. Makasih ya lo udah mau minjemin tas lo ke gue," ucap Jevian.

"Sama-sama, Jev," jawab Tora.

"Ya udah, lo lanjut istirahat lagi aja, Jev," ucap Hiandra.

"Tapi Nathan mana, Ndra? Kok Nathan ngga ada? Dia kemana?" tanya Jevian.

My Family My Doctor || JENO × JAEMIN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang