58💉

2.4K 209 36
                                    

Malam harinya, setelah Nathan pulang, Jevian tampak kembali membuka laptopnya. Ia hanya ingin mengecek file makalah yang sudah ia selesaikan saat siang tadi bersama dengan Nathan, Reynaldi, Hiandra, dan dibantu juga oleh Tirany. Setelah mengecek isi makalahnya sepertinya sudah lengkap, Jevian pun kembali menutup laptopnya. Bersamaan dengan itu, Jevian mendengar suara klakson mobil Davian dari arah halaman rumah. Dengan buru-buru, Jevian segera berjalan menuju teras balkon kamarnya untuk memastikan bahwa mobil yang baru saja membunyikan klaksonnya adalah mobil papanya atau bukan.

Ia pun tersenyum saat mengetahui bahwa mobil yang terparkir di halaman rumahnya memang mobil Davian. Ia lalu melihat Davian dan Jeffran keluar dari dalam mobil. Dengan semangat, ia berseru memanggil Davian dan Jeffran dari arah balkon kamarnya yang berada di lantai atas rumah.

"Papa!! Kakak!!!" seru Jevian memanggil Davian dan Jeffran sambil tersenyum melambaikan tangannya ke arah Davian dan Jeffran.

"Adek! Ngapain di situ?! Masuk, dek! Anginnya dingin loh ini!" balas Jeffran.

"Iya, kak! Aku baru sebentar kok di sini," ucap Jevian.

"Ya udah sanah masuk!" perintah Jeffran.

"Kakak, jangan galak-galak dong sama adeknya! Kasian adek udah semangat nyambut kakak pulang malah kakak omelin kayak gitu," ucap Davian pada Jeffran.

"Iya, pa," jawab Jeffran.

Jevian pun tampak tersenyum puas saat melihat Jeffran mendapat teguran dari Davian.

"Adek masuk, dek! Jangan di luar, sayang!" ucap Davian beralih menegur Jevian yang masih berdiri di depan teras balkon kamarnya.

"Iya, pa!" jawab Jevian lalu langsung kembali masuk ke dalam kamarnya setelah mendapat teguran dari Davian.

Setelah kembali masuk ke kamarnya, Jevian ternyata tidak menetap di kamarnya. Ia rupanya keluar dari pintu dalam kamarnya dan berjalan menuruni tangga untuk menyambut Davian yang baru saja pulang dari rumah sakit. Saat ia menuruni tangga, ia melihat Davian dan Jeffran baru saja masuk ke dalam rumah. Di sana, ia melihat Tirany juga yang baru saja menyambut kepulangan Davian dan Jeffran.

"Papa!!!" seru Jevian lalu tanpa sadar ia langsung buru-buru menuruni beberapa sisa anak tangga dan setelah itu ia berlari ke arah Davian.

"Adek! Jangan lari!" tegur Jeffran saat Jevian berlari ke arah Davian.

Grep!!

Davian langsung berlari mendekat ke arah Jevian dan ia langsung memeluk Jevian saat ia melihat Jevian hampir saja terjatuh saat berlari ke arahnya.

Pip pip pip pip pip pip!!

"Adek! Adek ngga pa-pa, sayang?! Hah?! Kenapa smartwatch-nya bunyi?! Dadanya sakit?!" tanya Davian setelah melepas pelukannya dengan Jevian. Ia terlihat begitu khawatir saat mendengar suara smartwatch Jevian berbunyi cepat.

Jevian lalu tampak menggelengkan kepalanya sambil memegangi dadanya.

"Terus itu kenapa tangannya megangin dada?! Sakit?!" tanya Davian.

"Ngga, pa.. Jevian cuma kaget aja. Hampir aja Jevian jatuh. Untung aja ada papa," ucap Jevian yang terlihat  terkejut karena ia hampir saja jatuh.

"Makanya adek tuh hati-hati, dong! Udah papa ingetin berkali-kali, kan?! Jangan lari kayak barusan, dek!" ucap Davian sambil memegang kedua pundak Jevian.

"Adek! Adek ngga pa-pa, sayang?! Sinih duduk! Duduk sinih, sayang! Adek pasti masih kaget karena hampir jatuh," ucap Tirany mengajak Jevian duduk di sofa ruang tamu.

Jevian pun langsung menurut pada Tirany dan duduk di sofa ruang tamu untuk menenangkan diri.

"Bibi!!!" teriak Tirany memanggil bi Darmi.

My Family My Doctor || JENO × JAEMIN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang