Siang itu, Nathan tampak berjalan di sepanjang koridor rumah sakit bersama dengan Satya. Ia masih mengenakan seragam sekolahnya yang artinya ia telah melanggar perintah Yuniar yang sebelumnya sudah memintanya untuk ganti baju terlebih dahulu sebelum ke rumah sakit. Ia sengaja melanggar perintah Yuniar karena saat itu ia buru-buru ingin cepat-cepat menemui Jevian di rumah sakit. Tas sekolahnya ia tinggal di dalam mobil dan ia hanya menenteng dua paper bag kecil berisi coklat pemberian dari Reynaldi untuknya dan untuk Jevian. Ia sengaja ingin memberikannya langsung hari itu pada Jevian supaya Jevian merasa senang menerima coklat pemberian dari Reynaldi dan ia berharap bahwa coklat itu juga akan membuat Jevian semakin semangat untuk sembuh.
Satya pun merasa ikut senang melihat Nathan yang terlihat begitu bersemangat hendak menemui Jevian. Ia dapat melihat betapa bahagianya Nathan saat itu karena Nathan tampak berjalan cepat sambil tersenyum menyusuri koridor rumah sakit. Nathan bahkan sempat meminta Satya supaya berjalan lebih cepat lagi karena dirinya mengaku sudah tidak sabar ingin menemui Jevian.
Begitu sampai di depan ruang ICU, Nathan langsung disambut oleh seluruh keluarganya yang tampak sedang duduk di depan ruang ICU. Keluarga yang menyambut kedatangannya dan sedang duduk di depan ruang ICU diantaranya adalah opa, oma, kakek nenek Jevian, dan Yuniar.
Nathan tampak dipeluk oleh oma dan semuanya pun tampak tersenyum haru melihat Nathan yang menangis sambil mengatakan bahwa dirinya sangat senang mendengar kabar baik itu.
"Hiks.. Oma.. ini beneran kan Jevian udah bangun? Hiks.. aku ngga lagi dikerjain, kan?" tanya Nathan sambil menangis memeluk oma.
"Ngga, sayang.. kamu ngga lagi mimpi sekarang. Adek beneran udah bangun dari komanya. Dia nyariin kamu tadi," ucap oma.
"Kenapa aku ngga dikasih tau dari tadi sih kalo Jevian udah bangun?! Padahal dia udah dari jam 10 kan bangunnya?! Kenapa aku baru dikasih taunya sekarang!" ucap Nathan setelah melepaskan pelukannya dengan oma. Ia tampak menghapus air matanya setelah itu.
"Maaf, Nath.. soalnya kan kamu tadi lagi sekolah. Takutnya nanti kamu jadi ngga fokus belajar kalo tau adek udah bangun. Yang penting sekarang kan sekarang udah dikasih tau," ucap oma.
"Aku mau ketemu dia, oma," ucap Nathan.
"Sebentar, ya? Adek lagi diperiksa lagi sama kak Jeffran. Di dalem ICU juga ada kak Davish yang lagi bantu periksa adek. Papa Davian sama mama Tirany juga ikut dampingi di dalem selama pemeriksaan. Nanti kalo udah selesai diperiksa dan kita udah tau hasilnya, baru kamu boleh masuk buat nemuin Jevian," ucap oma.
"Iya, Nathan duduk sini dulu nunggu Jevian diperiksa. Sinih, sayang! Duduk sebelah nenek!" ucap nenek Jevian pada Nathan.
"Iya, nek," ucap Nathan sambil tersenyum lalu duduk di samping nenek Jevian.
"Nathan bawa apa itu?" tanya nenek Jevian.
"Oh, ini coklat nek. Tadi dikasih sama temen buat aku sama Jevian," ucap Nathan.
"Oh, pasti Jevian suka banget dikasih coklat. Temen kamu baik banget yah Nath mau ngasih coklat," ucap nenek.
"Temen aku itu temen Jevian juga, nek. Kita udah sahabatan lama. Itu loh, Reynaldi sama Hiandra. Tapi yang ngasih coklatnya Reynaldi. Reynaldi bilang, tantenya dia baru aja pulang dari luar negeri terus bawain dia coklat. Karena coklatnya banyak, makanya dia bagiin juga buat aku, Hiandra, sama Jevian," ucap Nathan.
"Oh, gitu. Oh iya! Nenek baru inget temen Jevian kan ada yang namanya Reynaldi sama Hiandra. Udah lama nenek ngga ketemu mereka. Mereka sehat semua kan, Nath?" ucap nenek.
"Iya, nek. Mereka semua sehat, kok," jawab Nathan.
"Syukur, lah. Semoga nenek bisa ketemu mereka lagi nanti," ucap nenek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family My Doctor || JENO × JAEMIN✓
Teen FictionDILARANG PLAGIAT!!! ❌ [SUDAH TAMAT!!!]✓ "Capek gue punya keluarga profesinya dokter semua! Mana gue jadi anak bungsu, penyakitan lagi!" ~Jevian.