27

7.5K 568 4
                                    

Typo awas typo~

"Bertemu siapa kemarin?" Tanya Arshavin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bertemu siapa kemarin?" Tanya Arshavin.

Gara yang tengah memberi makan ikan-ikannya pun menoleh menatap Arshavin yang kini ikut jongkok di sisinya. Ia kembali menaburkan makanan ikan pada kolam ikan yang berada di tengah-tengah ruangan luas itu.

"Jev" jawab Gara.

"Apa yang di katakannya?" Tanya Arshavin.

Pria itu hendak menangkap ikan yang mendekatinya, namun tangannya di tepis oleh Gara. Ia menatap putra bungsunya yang kini tengah menatap tajam dirinya.

"Tangan Daddy kotor, jangan asal sentuh" ujarnya.

Arshavin terkekeh pelan mendengar perkataan Gara, ada-ada saja Gara ini.

"Jevian minta maaf" jawab Gara sembari menatap ikan-ikannya yang mendekat.

"Lalu?" Tanyanya lagi.

Sebenarnya dia sudah tahu, namun ia ingin mendengar langsung dari Gara. Bagaimana pun juga pasti ada perbedaan antara versi Gara dan orang suruhannya.

Gara mendekatkan wajahnya pada Arshavin yang membuat pria itu mundur. Ia menyipitkan matanya menatap Arshavin dengan serius.

"Mau tau atau mau tau banget?" Tanya Gara.

"Mau tau" jawab Arshavin.

"Es krim coklat dulu" ujar Gara kemudian tertawa melihat wajah Arshavin yang begitu masam.

Ia menghentikan tawanya dan kembali menatap Arshavin. "Gara suruh dia sebutin satu-persatu kesalahannya, dan suruh mikir lagi pake otak dangkalnya itu" ujar Gara.

Arshavin tersenyum tipis kemudian mengusap kepala Gara yang membuat anak itu menoleh. "Mereka begitu jahat bukan? Hingga membuat putra Daddy kesakitan" ujarnya.

Gara tersenyum kemudian meletakkan wadah makanan ikan, ia memeluk Arshavin.

"Ga papa mereka jahat, yang penting Daddy jangan pernah ninggalin Gara ya. Gara cuma punya Daddy" ucapnya yang membuat Arshavin mengecup keningnya.

"Tidak akan pernah" ujar Arshavin.

Gara tersenyum kemudian melepaskan pelukan itu. Ia berdiri dan berjalan mendekati aquarium berukuran sedang. Ada ikan jenis Golden Basslet yang tengah berenang sendirian di dalam aquarium yang luas itu.

"Dad, dulu Gara seperti ini" ucapnya sembari menyentuh kaca aquarium.

"Seperti apa?" Tanya Arshavin.

"Sendiri, merasakan kesepian yang tak kunjung habis. Jatuh dalam jurang kehampaan yang tak berdasar. Berdiri dalam kegelapan yang begitu pekat" ujarnya.

G A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang