Hari demi hari mereka jalani dengan aktivitas biasa. Aksara tampak tak peduli akan hilangnya Gara. Tapi itu hanya luarnya saja. Setiap saat mereka mati-matian mencari anak itu. Gara hilang seperti di telan bumi. Belum lagi Steve yang juga ikut menghilang.
Beberapa waktu terakhir mereka juga gila-gilaan bekerja dan menyibukkan diri. Apalagi Gabriel, Reksa dan Jevian, ketiga pria itu bahkan jarang pulang ke mansion. Selesai bekerja mereka selalu minum di bar, dan berakhir di hotel. Mereka hanya tidur saja, tidak melakukan hal yang lain.
Seperti saat ini, Jevian baru menyelesaikan pekerjaannya dan sekarang sudah berada di bar yang cukup terkenal di kota ini. Ia menatap segelas tequila di hadapannya, ini sudah gelas ketiganya. Ia sepertinya langsung meneguk minuman beralkohol itu, tak seperti pria di sebelahnya yang menikmati minuman yang sama.
Jevian melirik pria yang di sebelah kanannya terlihat rapi dan juga berkelas. Sesekali pria itu terkekeh pelan ketika melihat layar ponselnya. Jevian mendengus kecil kemudian fokus pada pemikirannya lagi.
"Yo my bro!" Seru seseorang di belakang Jevian.
"Bjir si Jev udah nongkrong di sini aja" sahut satunya lagi.
Jevian berbalik menatap segerombolan temannya yang kini telah berpencar mencari kesenangan sendiri-sendiri dan menyisakan dua orang saja. Ander dan Ashiello, dua pria itu duduk di sebelah kiri Jevian.
"Whisky and Vodka" ujar Ash pada bartender.
"Muka Lo kusut amat kayak udah lama gak keluar" lanjutnya pada Jevian.
Jevian menggeleng pelan menanggapi perkataan Ash, ia kemudian meneguk Tequila yang tersisa setengahnya sekaligus. Hal itu membuat kedua temannya melongo.
"Gila njir, ada masalah apa Lo?" Ander.
"One more" ucap Jevian pada sang bartender.
"Jawab Jev! Ada masalah apa Lo? Udah kayak orang gila aja yang gak pernah minum" geram Ander.
Jevian menatap mereka berdua secara bergantian. Ia mungkin bisa membohongi orang lain namun Ash dan Ander, ia tak bisa berbohong pada teman yang selalu bersamanya sedari ia menginjak usia remaja.
"Adek gue ilang" ujarnya.
"Hah? Via?" Tanya Ander.
"Perasaan gue tadi liat tuh anak di mall" ujar Ash.
Ah benar juga!
Mereka kan hanya tahu Via, Jevian tak pernah menceritakan tentang Gara pada mereka. Toh mereka juga tidak pernah bertanya atau penasaran akan kehidupan pribadi Jevian. Meskipun selalu bersama tapi Jevian tak pernah membawa mereka main ke mansion ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
G A R A
RandomRumitnya takdir membuat Gara bingung, dari yang di buang oleh keluarga ayahnya. Sampai mereka mengemis bahkan bersujud di kakinya hanya untuk mendapatkan maaf darinya. "Bukankah Gara memang pembawa sial?" "Ck! Gue gak suka banget sama logika gue!" ...