36

3.6K 223 12
                                    

Cuy!

Kocak banget gue haha!

Jadi waktu gue masih sekolah tuh gue pernah bilang ke temen gue kalo gue gak bakal ngefans sama aktor-aktor Korea. Dan lu tau guys! Gue sekarang malah jatuh dalam pesona seorang taehyung, namjoon dan eunwoo!

Kayak wah aja gitu, dulu selalu nyangkal eh sekarang malah tergila-gila.

Jadi inikah yang dinamakan menjilat ludah sendiri? Atau naon itu teh paribasa na. Ah eta we pokona mah, haha anjir teu nyangka.

Oke skip langsung saja.

Awas typo.
Jangan lupa vote, komen, follow.
Follow Ig urang juga boleh guys!

Gara duduk didepan ruang UGD bersama Arbian yang berdiri di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gara duduk didepan ruang UGD bersama Arbian yang berdiri di sampingnya. Pria itu sebenarnya sudah mengajak Gara untuk pulang.

Tapi anak itu menolak dengan alasan kasihan tak ada yang menunggu orang yang tengah di tangani dokter saat ini. Gara menatap tangannya yang masih ada darah dari orang tadi.

"Jangan mati dulu, Lo belum di maafin sama gue" gumamnya pelan.

Derap langkah kaki yang terburu-buru terdengar jelas di telinga Gara. Bahkan anak itu masih menatap darah yang berada ditangannya seolah-olah darah itu lebih menarik daripada kedatangan seseorang.

"Sea!" Teriak Zoe yang sudah tak ingat tempat.

Gara mendongak menatap Zoe dengan raut wajah paniknya, bahkan pria itu terlihat ngos-ngosan karena berlarian.

Siapa juga yang tidak panik kalau mendengar kabar bahwa adiknya sedang berada di ruang UGD. Tentu saja Zoe langsung turun setelah memeriksa pasiennya.

Namun yang dikhawatirkannya justru menatap bingung padanya. "Kamu gak kenapa-napa kan?" Tanyanya.

Gara sendiri sedikit geli mendengar kalimat Zoe yang terkesan lembut itu. Namun ia tahu bahwa Zoe saat ini tengah mengkhawatirkannya jadi ia tak akan main-main.

"Gue gak papa, cuman dia sekarat tadi" ujar Gara.

"Dia siapa?" Tanya Zoe.

"Jevian" jawab Gara.

Zoe menghela nafas pelan kemudian memejamkan matanya. "Harusnya Lo tabrak lagi aja tadi, biar mati sekalian tuh orang" ujarnya.

Nah kan, apa kata Gara tadi memang benar. Gara meringis pelan beruntungnya yang menjemput tadi itu bukan Zoe, jika Zoe yang menjemputnya sudah dipastikan Jevian sudah menghadap Tuhan saat ini.

"Bersihin tangan Lo, terus pulang. Daddy pasti nyariin Lo" ujarnya.

Gara menggeleng pelan, sebenarnya ia tak berani membantah. Tetapi ia penasaran akan keadaan Jevian. Melihat itu Zoe berdecak pelan.

G A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang