Dua.

7.1K 378 0
                                    


Adeline POV

Tok...tok... (suara ketuk pintu)

"Adel sayang, bangun nak. Sudah jam 6.15 niih, katanya kamu mau berangkat pagi" Ucap Cindy di depan pintu kamar Adel.

"Eeeeunggggh.... Mi.... lima menit lagi gimana?" Balas adel yang enggan bangun dari kasurnya bahkan ia menutup dirinya kembali dengan menarik selimut.

"Ini kan hari pertama kamu masuk sekolaah del, ini juga first day kamu menjadi Ketua Osis. Jangan sampe telat, ayo bangun" Teriak Cindy.

"Delllll, banguun sayaaangg"

"Adeeeeeelll, jangan sampe mami MARAH" ucapnya penuh dengan tekanan agar anak semata wayangnya itu bangun dari tidurnya.

Namun tak ada jawaban pula dari Adel.

"ANAK ITU BENER BENER YA" ucap Cindy sambil menuruni anak tangga penuh dengan amarah.
.
.
.
.

Jinan yang sedang di depan TV pun menatap heran istrinya. Tanpa berlama lama akhirnya ia menanyakan hal yang membuat kesayangannya itu kesal di pagi hari.

"Kenapa sih sayang? Masih pagi loh udah marah marah aja hm?" Ucap jinan yang menghampiri Cindy di dapur sambil menaruh dagunya di pundak Cindy serta memeluk pinggangnya erat. Harap itu bisa meredamkan emosi Cindy.

"Tuh anak kamu dari tadi dibangunin nggak bangun bangun Naan !! Nanti kalau telat aku yang disalahin" ucap Cindy dengan nada sedikit tinggi.

"Anak kita sayaang" Ucap jinan.

"Oke, aku aja yang bangunin dia ya? Sekarang kamu tarik nafas, jangan cemberut gitu ah nanti cantiknya ilaang looooh" ucap Jinan lagi sambil tersenyum dan mencium sekilas pipi Cindy.



Mendengar aduan Cindy  tadi, ia bergegas menaiki anak tangga untuk menghampiri kamar anaknya itu. Setelah sampai di depan kamar nya,

"Adel... mau sekolah nggak?" ucap Jinan masih dengan nada lembut.

"Nggghhhhhhh... Maji, Adel ngantuk baaangeeet gamaau sekolaaah ah" jawaban sang empu.

"Adel bangun naaak"

"Ayo Adeeeel..."

"Adel... cepetaan bangun, nanti kamu kesiaangaan del"

Melihat tak ada jawaban apapun dari adel, Kali ini jinan sedikit mengkeraskan suaranya.

"ADEL.. jangan sampe Maji marah sama kamu ya???!" ucap Jinan lagi dengan penekanan.

Namun tak ada balasan apapun dari Adel, Anak itu benar benar membuat kesabarannya habis di pagi hari.

"QESHARA ARUNADELINE JIHAPSARII !!! BANGUN GAKKKK ?!?!!!" teriak Jinan dari depan pintu. Namun tetap belum mendapatkan jawaban juga oleh Adel.

Teriakan itu masuk kedalam pendengaran Adel, bahkan ia melihat di mimpinya Mamanya sedang berkacak pinggang.

Adel yang mendengarnya pun bergidik ngeri, ia langsung terbangun dengan sigap dikarenakan jika Mamanya itu sudah memangil dengan nama lengkap berarti ia harus siaga 4.

"OK MAJI AKAN CABUT FASILITAS KAMU SEKARANG JUGA KALAU KAMU NGGAK BA-"

Ckleek (suara pintu dibuka)

"Aku udah bangun Maji sayang, hehehe. Jangan gitu dong hehehhe, aku masih butuh uang jajan dari Maji" ucap Adel dengan senyum lebar memperlihatkan giginya yang rapih dan tak lupa mengedipkan matanya.

Jujur saja saat ini ia takut sekali melihat pandangan Maji tercintanya itu benar benar sudah berkacak pinggang, untung ia paling jago drama ekspresi untuk menutupi ketakutannya itu.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang