Tiga puluh Tujuh.

5K 394 13
                                    


Pagi pertama di Jogja,

Adel terbangun dari tidurnya melihat ke samping kanan ada kekasihnya yang sedang memeluknya. Adel memiringkan badannya kemudian ia balas pelukan Zee.

"Morning sayang" sapa Adel menyampingkan rambut yang menutupi wajah cantik Zee.

Cup!

Ciuman itu tepat pada bibir pink Zee, bibir mereka bersatu. Zee yang merasakan hal itu diam saja, membiarkan kekasihnya melakukan apa yang ia mau. Tak lama dari itu, Adel melumat bibir Zee dengan lembut. tak ada nafsu didalam dirinya. Ia hanya menyalurkan rasa sayangnya.

Zee membalas lumatan Adel, Adel yang menyadari hal itu sontak memundurkan wajahnya dan melepaskan pelukannya pada Zee.

"Mesum!" protes Adel.

"Lo duluan?" jawab Zee.

"Ya lo ngapain bales sih???" protes Adel lagi.

"Kenapa emang? ngga boleh kah aku minta cium mm-mmomyy??" ucap Zee memajukan bibirnya dan mengambil jurus puppy eyes.

"Geli Zee, najis sumpah" ucap Adel menoyor muka Zee.

Adel pun segera bangkit dari tempat tidurnya menuju meja rias.

"Mau kemana??" tanya Zee.

"Mandi lah, ayo sarapan" ucap Adel sambil mencepol rambutnya. Membuat leher yang jenjang mulus itu terekspos dengan jelas. Membuat Adel menjadi sangat cantik dan menggoda ditambah baju Adel yang sedikit berantakan menambah kesan seksi bagi Zeexa Narlanuna.

"Mandi bareng yuk????" ucap Zee bersemangat dan mendudukan dirinya.

"Boleh, sama bebek maksut gue" ucap Adel terkekeh kemudian meninggalkan Zee ke kamar mandi.

"Aaaaadeeeeelll!!!" rengek Zee yang terdengar jelas oleh Adel.

"Bingung ni anak kenapa manja banget sih sama gue??? kenapa dia jadi super bayi?? gemes sih, cuma kadang gue pengen ketawa banget kalo dia sok jagoan. Aslinya mah di isengin dikit nangis HAHAHHAAH" monolog Adel didalam kamar mandi mengingat ngingat tingkah kekasihnya itu.

15 menit kemudian..

Tok
Tok
Tok

"Adel, ayo buruan. Lo gak kasian apa sama pacar lo udah mau sekarat karna kelaparan???" teriak Zee dari depan pintu kamar mandi.

"Adel kalo lo udah nggak sayang gue bilang ajaaa del"

"Nggak gini caranya del"

"Del laper bangeeettt"

"Adel kayanya gue mau pingsan deh"

"Adel kalau gue pingsan nanti suruh Olla Jessi Ara angkat gue ya"

"Adel kayanya gue ma-"

Cklek

"Bacot banget sih lo" ucap Adel menarik bibir kekasihnya itu.

"Aduh sakit, lo mah kdrt" ucap Zee yang memegang bibirnya dan mengintili Adel dari belakang.

"Lo berisik banget Zee" ucap Adel yang tak habis pikir dengan drama yang kekasihnya buat itu. Ia berjalan menuju meja Meja Rias dan duduk di depannya.

"Abisan lo lama banget sih, gue kan laper" oceh Zee.

"Yaudah sih tinggalin gue aja, makan duluan repot banget sih lo" protes Adel sambil memakaikan hair vitamin pada rambutnya yang setengah kering itu.

"Gue gamungkin tinggalin lo lah, lo kan kesayangan gue" ucap Zee mendudukan dirinya di tepi Ranjang serta melipat kedua tangannya di dada. Pandangannya hanya kepada kekasihnya, punggung indah nan cantik dihiasi rambut panjang hitam lebat itu membuat Zee berkali kali melirik Adel lewat pantulan kaca.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang