Dua puluh Satu.

5.3K 373 11
                                    


Sekarang mereka ber-delapan sudah berada di bandara Soekarno Hatta bersiap untuk flight ke Bali.

"Christy Adel Zee berurutan ya duduknya" ucap Gre yang mengecek tiket mereka dan diangguki oleh mereka.

Pada saat perjalanan udara tiba tiba terjadi turbulance yang cukup lama, membuat Zee ketakutan. Ia menggenggam kuat tangan Adel dan menutup matanya rapat rapat.

"Del takut banget del takut banget" ucap Zee yang semakin kencang genggamannya.

"Gapapa, ada aku. Tenang ya" ucap Adel yang membalas genggaman tangan Zee dan dielusnya punggung tangan itu, harap memberikan sedikit ketenangan bagi Zee.

Setelah 1,5 jam perjalanan di Udara akhirnya mereka pun landing di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali.

Saking takutnya tadi Zee sampai tak sadar kalau kukunya itu melukai Adel.

"Sayang sorry banget tangan lo jadi luka karna gue" ucap Zee yang memplester tangan Adel.

"Gapapa, lo takut banget kayanya tadi" ucap Adel pada Zee.

"Maaf ya del, Zee emang tampangnya doang preman tapi ciut nyalinya sama kaya Maminya" ucap Gre.

"Bundaaaa ih, maluuu" ucap Zee merengek.

"Loh aku dibawa bawa juga tah?" ucap Shani menggelengkan kepala.

"Udah ayo diambil kopernya masing masing" ucap Cindy pada mereka.

Saat Adel ingin mengambil kopernya, tangannya ditahan oleh Zee.

"Gue aja gapapa" ucap Zee pada Adel.

"Gue juga bisa sendiri kali" ucap Adel yang mengambil kopernya itu dan meninggalkan Zee.

"Janco, dasar cewe" gerutu Zee.

Setelah semua sudah dipastikan tidak ada yang tertinggal mereka pun langsung menuju ke Villa Pribadi milik Shani.

"Wah udah lama ya Shan kita ga kesini" ucap Jinan pada Shani.

"Heeum terakhir kayanya pas awal kuliah, kangen juga gue" jawab Shani.

"Yuk masuk!" ajak Gre pada mereka semua.

"Okay kita pembagian kamar ya. Bunda sama Mami di kamar utama, Jinan sama Cindy di kamar sebelah kanan yang ada jacuzzi nya, Christy sama Adel berdua di Kamar belakang yang ada private pool nya, Zee sendiri dikamar depan okay?" Ucap Gre sambil memberikan kartu akses kepada mereka.

"DIHHH gamau ah bunda, aku mau sama Adeeeel" protes Zee ngambek.

"Yeuuu modus kamu mah zoy" ucap Christy.

"Bener tuh kata dedek, modus" tambah Shani.

"Aaaa bundaa pwiiiisss" mohon Zee dengan puppy eyesnya.

"Njir Zee bisa gini juga?" Celetuk Jinan yang melihat itu kemudian tertawa bersama Adel.

"Yaudah bertiga ya kalau gitu kalian" ucap Gre.

"Kamar belakang kalau bertiga sempit ndaaaa" protes Christy sekarang.

"Yaudah tante ge, aku sendiri aja didepan sini gapapa" ucap Adel.

"Eh jangan ka Adel, kasian kakak sendirian. Yaudah bertiga deh kalau gitu biar ka Adel gak sendirian" ucap Christy.

"Nanti Zee tidur di Sofa aja" tambah Christy.

"Enak aja kamu, kamu lah di sofa aku kan kakak kamu" protes Zee.

"Kan kamu kakak, kamu lah yang ngalah. Kasian nanti ka Adel kegencet sama kamu. Kamu kan tidurnya nggak bisa diem wleek" ucap Christy meledek.

"IIISSSH TO-" ucap Zee terpotong ingin memukul Zee.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang