Enam Puluh Tiga.

5K 421 60
                                    



"Jadi, sekarang lo mau beri pelajaran apa del ke Marsha sama Ashel?" tanya Jessi membuat Adel melepar tatap kepada Zee, ia ingin kekasihnya menjawab terlebih dahulu.

"Lo dulu deh Zee, kan lo korban dari rencana nya mereka" kata Jessi yang mengerti Adel tak ingin menjawab pertama.

"Sebenernya Adel sekarang sama gue itu udah lebih dari cukup. Gue mau biarin aja sampe Ashel cape sendiri kalau gue nggak akan pernah bales perasaannya itu, gue rasa itu cukup nyiksa sih. Tapi buat Marsha, gue masih nggak terima aja gitu kalau dia beneran terlibat, gue pengen dia sadar aja kalau dia tuh salah anjing mempertaruhkan kebahagiaan orang diatas 'kebahagiaan' semata Ashel. gue gapuas aja gitu rasanya kalau mereka seneng seneng sementara gue kemarin kesiksa banget tai" kata Zee cukup membuat wajah Adel memanas tak sanggup menahan rasa tersipunya mendengar kata itu terlontar dari mulut sang Kekasih bahwa secara tidak langsung Zee membutuhkan dirinya.

"Kalo lo del? Gue penasaran banget anjir lo bakal lakuin apa" kata Lulu mendesak.

"Nothing. Gue cuma mau denger langsung alesannya dari mulut Marsha sendiri" kata Adel membuat semuanya terkejut.

"HAH? gitu doang sayang???" Adel mengangguk.

"Gak seru anjir del, minimal tampar kek" kata Flo disetuji oleh Olla dan Ara.

"Jangan baik-baik amat jadi orang, sesekali gapapa beri pelajaran" nasihat Oniel.

"Iya nanti kebiasaan tau del" tambah Jessi.

"Gue nggak ada dendam sama mereka, buat apa gue bales?? sekarang justru gue kasian sama Marsha" kata Adel menjelaskan.

"Najis jadi orang kok hatinya kaya ibu peri, belajar sama Olla noh biar jadi iblis" kata Jessi lalu dipukul kepalanya oleh Olla.

"Anjing!" eluhnya mengelus kepala belakangnya itu.

"Sekate kate ngatain gue iblis, iya sih tapi lo terlalu ibu peri" sambung Olla.

"gue kurang setuju" kata Zee membuat semuanya menoleh kearahnya.

"gue setuju sama Oniel dan Jessi, gue tau lo nggak punya dendam. tapi gue juga gamau lo digampangin sama orang lain karena kerendahan hati lo, sesekali kasih pelajaran biar kapok.. ya bener kata Flo minimal tampar kek, tampar gue bisa masa tampar Marsha sama Ashel nggak bisa? padahal yang salah mereka" kata Zee diangguki setuju oleh semuanya kecuali Adel.

"lo nggak bener ngajarinnya" protes Adel.

"tampar doang bukan kriminal" ucap Zee.

"gue malah pengennya sekalian aja tonjokin sampe koma" tambahnya.

"SETUJU" kompak Jessi dan Oniel.

"orang gila" celetuk Adel mendegar itu semua.

"tapi, Ashel tuh nggak bisa jauh dari Marsha tau walaupun dia suka sama lo kak" kata Christy mengangkat topik baru.

"Maksutnya?"

"Iya, soalnya ada satu hari gue liat Ashel ngerengek gitu ke Marsha buat tetep Marsha ada disampingnya. gue bingung juga sih sebenernya sama hubungan mereka, kok ada ya orang yang seluas itu sabarnya kaya Marsha? Padahal kelakuan Ashel kaya dajjal banget" kata Christy.

"Gue yakin Ashel juga sebenernya suka sama Marsha nggak sih? cuma ya ketutup denial aja" kata Flo diangguki oleh Adel.

"Aduh gue jadi pusing jadinya gimana ini jing????" kata Ara mengacak rambutnya.

"Gimana kalau, kita bantuin Marsha" ucap Adel spontan membuat semuanya menatap kearahnya, terutama Zee. Tatapan tajam itu dapat terlihat.

"Maksutnya?" serempak mereka.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang