Lima Puluh Lima.

4.1K 428 67
                                    


one month later....

Setelah kejadian hari itu, keduanya menjalani hari-harinya seperti biasa. Adel yang tetep menghindar dan Zee yang tak pernah lepas pandangannya dari Adel.

Adel berubah menjadi ketua OSIS yang tegas, dingin, dan galak. ntah mengapa tak ada lagi sosok ramah dari gadis tersebut. Ia hanya menjawab seadanya aja jika ada yang bertanya, bahkan jika ada yang menyapa dia hanya menganggukan kepalanya.

Adel juga menjadi sosok yang sangat disiplin, ia bahkan tak segan menghukum Oniel 20 kali putaran pada saat temannya itu telat 3 menit. Ia sekarang menjadi lebih sensitif.

Hubungan nya dengan Flora masih sangat kaku sejak hari itu, keduanya perang dingin. Adel masih dengan keras kepala serta egonya membuat Flora malas berdekatan dengan gadis itu. Hal tersebut membuat hubungan keempatnya menjadi kurang nyaman.

"Eh jangan pada diem diem gini napa sih" eluh Lulu.

"Tau lo berdua, bisu ya" kata Oniel.

"Apaansih! Nggak jelas" ucap Adel dan Flora bersamaan.

"Dih ikut ikut aja lo" sewot Flora dihiraukan oleh Adel. Gadis tomboy itu memilih untuk mendengarkan musik dibanding meladeni gadis berbadan mungil disebelahnya.

Oniel dan Lulu menggelengkan kepala, menatap keduanya pusing berharap ada keajaiban yang membuat semuanya kembali normal dan hangat.






Berbeda dengan Adel yang perang dingin, Zee dan teman-temannya justru semakin akrab. Kesolidan dari ketiganya kepada Zee membantu gadis itu untuk mengawasi Adel dari jauh. Zee benar-benar melaksanakan apa yang Olla katakan, ia tak ingin tergesa-gesa yang akan membuat Adel marah kepadanya. Selama satu bulan ini ia memberikan banyak sekali hal kepada Adel secara diam-diam tentu saja dengan bantuan Oniel dan Lulu.




Pertama, Zee memberikan coklat dan susu stroberi kesukaan Adel setiap pagi.

"Anjing, lagi? dari siapa sih niel????" sewot Adel melihat lagi dan lagi kedua makanan tersebut berada di mejanya.

"Dari penggemar setia lo kayanya" kata Oniel.

"Setelah Zeexa, kayanya ada yang mepetin lo deh, Del" sambung Lulu.

"Oh ya? nih buat lo pada aja" ucap Adel memberikan kedua makanan tersebut kepada Oniel dan Lulu.

"Eh apaansih! dari awal dikasih lo nggak pernah makan.. dikasih ke kita mulu, sekali kali kek lo makan" sewot Lulu.

Oniel pun membukakan sedotan susu dan menancapkan sedotan tersebut pada susunya.

"Nih minum! jadi orang jangan suka nolak rezeki, nggak baik" ucap Oniel menyodorkan secara paksa susu itu kedalam mulut Adel.

Pelaku yang memberi pun tertawa kecil melihat Oniel melakukan itu kepada Adel yang terlihat dari jendela. Membuat hatinya senang karena akhirnya makanan yang ia berikan dimakan juga oleh sang Empu.





Kedua, Zee memberikan Adel akses makan gratis di kantin.

"Nggak usah bayar non Adel, spesial buat non Adel karena cantik banget hari ini" ucap Pakdhe menolak uang yang disodorkan oleh Adel.

"Pakdhe, saya kan cantik setiap hari. Masa saya nggak bayar terus setiap hari?" kesal Adel membuat Pakdhe tertawa kecil.

"Gak papa non, saya senang malah" ucap pakdhe membuat Adel menggelengkan kepalanya.

"Makasih ya pakdhe, nanti ta bilang Maji kalau pakdhe suka gratisin mie ayam Adel" ucap Adel diiringi senyuman manisnya.

"Aduh jadi ndak enak Pakdhe sama buk bos cuma bisa kasih non Adel mie Ayam" ucap Pakdhe menggaruk kepalanya.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang