Tiga puluh Lima.

5.4K 381 19
                                    


"Gemes" ucap Zee mencubit pipi Adel. Mereka berdua pun tertawa bersama. Tak lupa Zee yang telaten memperhatikan Adel dan kesehatannya itu.

"Hi?"

"Sorry ganggu ya?"

"Eh? sha?" tanya Adel yang kaget melihat kehadiran Marsha sudah ada di depan pintu.

"Ngapain lo kesini?!" tanya Zee sedikit sewot. Namun tangannya di elus oleh Adel berusaha menahan Zee agar tidak marah.

"Kenapa sha?" tanya Adel ramah ditambah dengan senyum manisnya. Sudah diketahui oleh semuanya kalau Adel adalah ketua OSIS yang tegas, namun ia juga ramah oleh siapapun. Ia tak ingin menurunkan image yang sudah terbentuk itu.

"E-eeum anu kak, tadi aku liat kak Adel jatuh pingsan. Ingin mastiin aja, ka Adel gapapa kan?" tanya Marsha sedikit gugup.

"Lo ga liat dia baik baik aja sekarang? Sok perhatian banget" ucap Zee pada Marsha.

"Zee......" tegur Adel.

"Ah, sorry ya sha. Gue gapapa kok, aman aja. Thanks ya udah repot repot kesini nanyain gue" ucap Adel berterimakasih.

"Iya kak sama sama, ini ada coklat buat ka Adel. Dimakan ya ka?" ucap Marsha memberikan coklat kepada Adel dan diterimanya.

"Bye ka, sehat sehat ya" tambahnya sambil keluar dari pintu uks.

"Makasih sha" teriak Adel dari dalam.

"Galak banget sih lo, kasian Marsha gatau apa apa di galakin sama lo" ucap Adel pada Zee. Kekasihnya itu tidak membalas ucapannya. Dia diam saja sambil mengaduk ngaduk bubur Adel.

"Hey.. kenapa?" tanya Adel pada Zee.

"Mana coklatnya?" tanya balik Zee pada Adel. Adel pun memberikan coklatnya kepada Zee. Tanpa ia sangka, kekasihnya itu membuka coklatnya dan memakannya.

"EEEHH itu kan coklat gue zee!" protes Adel.

"Nanti gue beliin lagi, sepabrik kalau perlu" ucap Zee pada Adel.

"Siniin gak! gue juga mau kali" ucap Adel berusaha merebut coklat ditangan Zee.

"Tuh ambil coklat dari si Marsha Marsha itu" ucap Zee melempar coklat itu ke Adel.

"Kenapa Zee??" tanya Adel yang heran dengan sikap Zee.

"Oooooh cemburu yaaa?????" ledek Adel.

"Karna coklat ini cewe aku jadi cemburu toh, sini sini sini peluk dulu" ucap Adel dan merentangkan kedua tangannya. Zee pun masuk ke dalam pelukan Adel.

"Kenapa kenapa? Coba jelasin dulu, jangan marah marah" tanya Adel lembut sambil mengelus rambut Zee.

"Zizi nggak suka Adel kaya tadi ke Marsha, mana dia kaya caper banget lagi ke kamu. Segala kasih coklat, sok perhatian sama kamu didepan zizi. Adel kan pacarnya ziziii, zizi cemburuu tauuu" ucap Zee memeluk Adel dengan Erat.

"Lucu banget sih kamuuuu ih, kan hati Adel cuma buat zizi seorang. Jangan marah marah lagi ya? Kan Adel udah bilang sama zizi harus bisa kontrol emosi, zizi ngerti kan??" ucap Adel mengelus dan mengecup pucuk kepala Zee. Zee pun mengangguk mengerti.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang