Dua puluh Tujuh.

4.7K 349 6
                                    


Setelah sampai di Jakarta dua keluarga tersebut berpisah dan kembali ke Rumahnya masing-masing untuk beristirahat.

Setelah libur beberapa hari yang lebih tepatnya meliburkan diri itu esoknya mereka melakukan aktivitas kembali. Zee-Christy-Adel yang sekolah, Jinan-Shani kembali ke Kantor dan Gre-Cindy melakukan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu.

Zee dan Adel berangkat bersamaan menggunakan motor milik Zee, tampak serasi sekali pasangan ini ketika motor mereka masuk ke dalam parkiran.

Mereka berdua pun bergandengan tangan melewati sepanjang lorong sekolah, tak lupa Zee mengantarkan Adel sampai depan kelasnya. Adel merasa tidak enak karena saat ini menjadi pusat perhatian.

"Lepasin gue deh Zee gaenak jir diliatin mulu sama fans lo" ucap Adel sepanjang jalan mencoba melepaskan genggaman Zee.

"Biarin" ucap Zee singkat yang semakin mengeratkan genggamannya pada Adel.

Setelah sampai didepan kelas Adel ia pun bukan kembali ke kelas melainkan ke kantin untuk membolos serta mengabari sahabatnya untuk menyusul dirinya.

Tak perlu menunggu waktu lama, Olla dan Ara pun sampai di kantin.

"Asik asik yang abis liburan" riuh Olla memenuhi kantin yang isinya cuma ada Zee tidak ada siswa lain.

"Dua keluarga euy bareng camer sedep
Pisan atuh bos" tambah Ara.

"Jessi mana?" tanya Zee pada Olla yang melihat tidak ada keberadaan Jessi.

"Ke toilet, Bentar lagi sampe" jawab Olla dan diangguki oleh Zee.

Tak lama dari itupun Jessi datang menghampiri mereka bertiga yang sedang meneguk es teh tarik mang Josep.

"Z-zee sorry" ucap Jessi sedikit gugup. Pasalnya chat ia belum sama sekali dibalas sejak kejadian di basecamp kemarin, belum mengetahui Zee marah atau tidak sebenarnya.

"Duduk" ucap Zee tanpa melihat ke Jessi.

"Jangan kegenitan anjing" tambah Zee.

"M-maksut?" tanya Jessi bingung.

"Ngapain lo chattan sama cewe gue? Naksir?" tanya Zee lagi.

"Kaga lah gila lo ya" ucap Jessi.

"Terus ngapain sat?" ucap Zee yang menatap tajam ke arah Jessi.

"Sabar anjing tatapan lo bisa biasa aja gak?" ucap Jessi.

"Bacot, cepet sebelum tangan gue nonjok lo" ucap Zee sewot.

"Gue minta tolong sama cewe lo buat bilangin lo bales chat gue" ucap Jessi.

"Caper anjing, tinggal telfon gue aja susah amat" ucap Zee meninggi.

"EH BANGSAT lo buka hp lo anjing lo blokir line, imess gue apa maksut?! gue gak ngerasa bersalah sama lo ya tai, enak aja main blokir dan nuduh gue juga lagi!" ucap Jessi yang saat ini juga sudah terpancing emosinya.

"KOK LO EMOSI?" ucap Zee menarik kerah Jessi.

"YA GIMANA GA EMOSI?? LO GAJELAS BANGET BANGSAT" ucap Jessi yang menarik balik kerah Zee.

"Eh eh naha anying stop bisa dibicarain baik baik kali" ucap Olla melerai mereka berdua.

"Noh temen lo duluan" ucap Zee menunjuk Jessi.

"Apaansih anjing" sewot Jessi ingin menghampiri Zee namun ditahan oleh Ara.

"Bangsat lo!" ucap Zee.

"Lo lebih bangsat!" balas Jessi balik.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang