•
•Dua hari sebelum pensi dimulai kini Adel dan segenap anggota OSIS sibuk dengan tugasnya masing-masing. di Lapangan sekolah sudah terpasang stage full ringing berukuran 10 x 8 m, Selain itu juga sudah terpasang rapih baricade didepan stage tersebut.
Zee bersama ketiga temannya memperhatikan aktivitas orang-orang di Lapangan, matanya tak terpaling dari gadisnya yang sejak tadi kesana kemari memastikan semuanya baik baik saja. Adel terlihat lebih cantik ketika bercucuran keringan di dahinya dihiasi rambut cepolannya itu seperti sekarang.
"Ngedip" Jessi memetik jarinya didepan wajah Zee ketika melihat sahabatnya itu benar-benar tak mengedip dan terus tersenyum seperti orang gila menatap Adel.
"Gila cantik banget jes" katanya menggelengkan kedua kepalanya merasa melihat bidadari.
Jam menunjukan pukul setengah hari, Adel meminta semuanya berhenti dan beristirahat sebelum melakukan aktivitasnya lagi nanti.
Zee yang melihat kegiatan itu terhenti segera menghampiri membawa dua buah kardus berisikan air mineral 600ml untuk anak OSIS.
"Ahhh kak Zee! terimakasih banyaaak" Zee tersenyum membalasnya dengan anggukan.
"Cape?" Adel mengangguk, Zee menarik badan Adel untuk bersandar padanya sembari ia membuka tutup air mineral itu dan diberikannya pada Adel.
"Mau makan apa?" tangannya mengusap kepala Adel, ia menggeleng.
"Nanti aja, aku masih ada banyak kerjaan"
"Mau dibantuin apa? Daritadi aku bosen ngeliatin kamu doang, mending aku bantuin biar cepet selesai" Adel menggeleng lagi, ia tak ingin merepotkan.
"Ngg-"
"Bantuin bangun stand yang buat jualan makanan itu Zee, asli susah banget itu harus orang banyak megangin kaki kakinya buat dia berdiri" Zee mengangguk paham, melirik sekilas kearah teman-temannya membuat mereka mengerti maksud Zee.
Adel sudah menatap tajam Oniel, bagaimana bisa dia menyuruh orang lain yang bukan tanggung jawabnya. Oniel yang merasa ditatap cuma menampakkan cengirnya saja.
"Gapapa, aku seneng bisa bantu kamu" Adel menatap Zee seraya minta maaf karena tindakan Oniel yang seenaknya menyuruh dia, tangan Zee mengusap pipi Adel lembut.
Pak Mamat datang dengan nafas tersengal melaporkan para ojek online mencari Zeexa.
"Non, ada abang ojek online didepan banyak banget motornya" Zee mengangguk paham.
"Oke pak" Zee berdiri dari duduknya menatap ketiga temannya yang saat itu juga ikut berdiri dan berjalan mengekori Zee.
Oniel menatap Adel seakan bertanya, namun gadis itu menangkat bahunya acuh.
Ketika keempatnya sampai di gerbang membuat mereka kaget ada lima abang ojek online membawa 2 tas berisikan hoka-hoka bento, kecuali Zee yang sudah tahu bahwa itu ulahnya.
"Biasa aja kali" Zee menepuk kepala Olla kemudian berjalan menuju beberapa motor didepannya untuk membayar pesanannya dan memberikan sedikit tip.
"WOY! bantuin" teriaknya. Jessi, Olla dan Ara segera membawa makanan tersebut kembali ke lapangan dan membagikan kepada anak OSIS sesuai perintah dari Zee.
"Buat bapak" kata Zee memberikan makanan tersebut dan satu buah air mineral pada pak Mamat.
Tangan pak Mamat mengulur mengambil makanan tersebut dan memberikan senyuman kepada Zee.
"Makasih ya non" Zee mengangguk, menepuk pelan bahu pak Mamat kemudian pergi meninggalkannya.
Pak Mamat melihat kepergian Zee dari tatapannya, seketika hatinya terasa hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate
Teen Fiction(gxg). ••• Ketua geng motor berparas cool yang disebut Most Wanted itu sangat tak menyukai sosok Gadis yang merupakan seorang Ketua Osis di Sekolahnya. ••• Tapi Siapa sangka, Ia malah dibuat jatuh cinta 'Lagi' pada gadis itu. Mungkinkah cinta mereka...