Enam Puluh.

4.9K 399 41
                                    


Keesokan paginya, Zee bangun terlebih dulu dari Adel. Jam sudah menujukkan pukul 8 pagi, namun gadis berambut panjang itu masih berada didalam mimpinya. Hari ini Resha libur kata Adel, karena guru-guru akan mengadakan rapat besar jadi ditiadakan kegiatan belajar mengajar.

Zee beranjak dari tempat tidurnya untuk mencuci wajahnya dan menggosok gigi. Ia berjalan menuju sang kekasih, dibelainya lembut rambut yang menutupi wajah cantik kesukaannya itu. Kecupan manis mendarat pada pipi kanan sang gadis, hal itu ternyata tak membuat sang empu  bangun dari tidurnya.

Suara pintu terbuka, terdapat dua perempuan yang berdiri disana ada Gre dan Christy diikuti perawat yang membawakan sarapan untuknya.

"Sssst" isyarat Zee menempelkan telunjuknya didepan bibir lalu melempar arah tatap ke Adel yang masih tertidur, keduanya dan perawat ikut mengangguk seolah paham.

"Thankyou" kata Zee ketika makanannya ditaruh di meja.

"Ka Adel nyenyak banget kayanya" ucap Christy menoleh ke arah Adel yang memunggungi ketiganya itu.

"Iya baru tidur itu dia"

"Kok bisa?" Heran Gre.

"Iya, tau tuh ngurusin OSIS nya sampe larut malem. Dibilangin buat tidur ngeyel banget malah jadi berantem" kata Zee membuat Gre menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Maklum kak, katanya ini pensi jadi event terakhirnya osis angkatan dia sebelum lengser" sahut Christy.

"Baguslah, kasian malem dijadiin siang, siang tetep siang. Ngga ada tidurnya" oceh gadis rambut sebahu itu.

"Kok kamu nggak suruh dia tidur dikasur sih kak?" Bingung Gre yang melihat cukup besar ranjang yang anaknya tiduri itu.

"Orang dia aja ngambek sama aku, semaleman aku diambekin bun"

"Lah kenapa dah zoy?"

"gatau tuh nggak jelas" ucap Zee membuat Christy memicingkan matanya.

"Ngga mungkin nggak ada sebab kan? Ekhem"

"Apasih toyyyy" sebal Zee memukul lengan Christy yang meledek nya. Christy dan Gre pun hanya tertawa kecil melihat wajah sebal mendadak Zee itu.

"Mami ngantor bun?" tanya si Sulung diangguki oleh Gre.

"Iya, Nggak bisa ditinggal, Mami juga males nanggepin omelan tante Fenya. Mami minta maaf katanya, ini dia bawain cheese cake kesukaan kamu" ucap Gre mengeluarkan sekotak kecil yang berisikan one slice cheese cake itu. Zee mengangguk dan mengambil kue itu dari tangan sang Bunda dan memakannya.

"Eeeeunghhh"

Eluh sang gadis yang sedang meregangkan tangannya keatas.

"Eeeunghh Ziiiii.... kokkk nggak bangunin gueee sihh"

"Morning sayang Bunda" ucapan tersebut berhasil membuat Adel terduduk dan mengucek matanya cepat.

"LOH tante????"

"Aduh maafin Adelllll tante"

"Sebentar Adel ke kamar mandi dulu" ucapnya buru buru memakai sendal dan berlari kearah kamar mandi.

"Jangan lari-lari" peringat Zee namun dihiraukan oleh gadisnya itu.

Setelah selesai, Adel keluar dari kamar mandi melihat sudah ada dokter yang sedang visit terakhir kali sebelum Zee pulang.

"Boleh pulang ya, nanti 3 hari lagi kontrol ya Zee. Boleh tipis tipis digerakin tangannya biar nggak kaku banget, pelan pelan aja" kata Dokter diangguki oleh Zee.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang