Tiga puluh Delapan.

5.1K 390 7
                                    


Di Rumah sakit,

"Untung kalian tadi memberikan penanganan pertama, jadi tidak menjadi luka serius." ucap Dokter sambil memeriksa punggung Adel yang merah itu.

"Kamu hanya perlu pakai salep aja ya, 2-3 kali pakai sudah membaik. Nanti saya kasih obat untuk diminum juga ya, ada Alergi?" tanya Dokternya pada Adel.

"Nggak ada dok" jawab Adel.

"Baik, ini saya kasih resepnya silahkan langsung kebagian Administrasi ya" ucap Dokter memberikan selembar resep.

"Saya permisi" pamit Dokter keluar dari bansal Adel.

Di dalam hordeng itu terdapat Adel dan Zee pasti yang tidak mau jauh jauh dari kekasihnya itu.

"Maaf, sakit ya? Ini salah gue lalai ngejaga lo" ucap Zee sambil menunduk. Hatinya sakit melihat Adel yang punggungnya terluka, ia merasa bersalah.

"Zee.. liat gue" pinta Adel. Zee pun mengangkat kepalanya dan menatap Adel, kedua mata mereka pun bertemu.

"Nggak usah minta maaf, ini bukan salah lo. Makasih ya sudah selalu sigap ada dibelakang gue.."

"Makasih juga udah gantiin gue baju terus gendong gue, pasti berat kan???" tanya Adel dan Zee menggeleng.

"Maaf ya gue ngerepotin lo" ucap Adel lirih.

"Nggak! lo ngga pernah ngerepotin gue sekalipun lo minta gue manjat pohon kelapa del.. gue udah bilang kalau menjaga lo adalah tugas gue" ucap Zee tegas.

"Makasih ya Zee, cewe gue emang keren banget. Gentle Woman i have, u did it zee.. love u jelek" ucap Adel menyunggingkan senyum manisnya.

Zee mengacak rambut Adel pelan, merasa gemas.

"Love u more sayang"

Cup!

Zee mencium bibir Adel.

"WALAAAAAH OI RUMAH SAKIT OI" ucap Jessi yang tiba-tiba membuka tirai disusul dengan Olla, Ara, Oniel, Christy, Lulu, dan Flora.

"Kelakuan anak jaman sekarang emang nggak tau tempat yah" ucap Gre menggelengkan kepalanya.

"Negatif thingking aja sih kalian" bela Zee. Adel sudah menahan malunya.

"Gimana Zee?" tanya Shani.

"Aman mi, untung cepet dibawa kesini dan tadi aku juga udah kasih penanganan kan. Ini mau nebus resep di Administrasi" ucap Zee menunjukan kertas resepnya.

"Kamu gimana sayang? masih Sakit ya? boleh nda liat?" tanya Gre mengelus kepala Adel. Disingkap sedikit baju belakang adel untuk melihat lukanya.

"Nda! jangan dibuka-buka" Protes Zee pada Gre menahan tahan Gre yang hendak membuka sweater belakang Adel.

"Apasih posesif banget deh kamu, orang mau liat doang aja" ucap Gre.

"Ya tapi banyak orang ndaaaa" rengek Zee.

"Kenapa emangnya del?" tanya Gre pada Adel. Adel tersenyum mengerti maksud Zee pun mengambil selimut dan Ia membentangkan didepan tubuhnya agar Gre bisa melihat lukanya dan Zee tidak bawel karena badannya terekspos.

Zee yang melihat respon Adel pun mengulum senyum pula, kekasihnya itu mengerti apa yang ia tidak sukai.

Shani pun melempar tatap pada teman Zee dan Adel, saling mengangguk penuh Arti.

"Alah, Takutan amat diliat timbang punggung doang bos" timpal Olla.

"Ngomong sekali lagi lo. Aset gue itu" ucap Zee menoyor kepala Olla.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang