Enam Puluh Empat.

4.8K 362 22
                                    


Matahari telah terbenam,
Setelah melewati hari yang panjang bagi keduanya kini mereka berada di Safari Resort, salah satu penginapan terbaik disana.

"Oh, jadi ini kaya model rumah gitu ya? Satu satu?" Zee mengangguk. Adel cukup takjub kamar mereka dikelilingi oleh banyaknya pepohonan dan lampu-lampu, sayangnya tak terlalu terlihat begitu asrinya pepohonan disana karena langit sudah malam.

"Ayo masuk, dingin" Zee menarik tangan Adel untuk segera masuk kedalam kamar yang sudah dipesankan oleh Maminya itu.

"Bagus banget deh Zi, banyak banget lampu, seneng" kata Adel yang masih berdiam didepan pintu menatap sekelilingnya.

"Suka?"

"Banget!" jawabnya dengan semangat membuat Zee menunggingkan senyuman.

"Lo mandi dulu gih, habis itu istirahat" suruh Zee pada gadis didepannya yang masih sibuk memotret sekitar.

"Lo duluan aja boleh nggak? Gue masih mau disini, enak banget sejuuuk" Zee mengangguk.

"Eh tapi"

"Kenapa?" Zee menahan langkahnya, membalikkan badannya menghadap sang kekasih.

"Bajunya gimana? Tau gitu gue nurut sama mam-"

"Itu" Zee menunjuk sebuah koper kecil berwarna abu-abu terparkir di samping meja TV.

"Kok bisa?" bingung Adel, Zee mengangkat kedua bahunya kemudian berjalan memasuki kamar mandi.

Sudah pasti semua itu kerjaan Maminya dan Mama Adel, iya Tante Shani dan Tante Ji. Keduanya membawa koper itu hingga sampai kamarnya, Ntahlah bagaimana cara mereka mengirimnya. Yang pasti mengapa kedua orang tua itu jauh lebih semangat daripada kami?

20 menit berlalu, Zee keluar menggunakan bathrobe yang telah disediakan. Terdapat Adel didepannya yang sudah mempersiapkan baju untuknya.

Zee menghampiri sang kekasih, tangan kanannya memeluk pinggang Adel dari belakang. Dikecupnya lembut pundak kanannya itu.

"Makasih del, Nggak perlu repot-repot. sana mandi tapi pakai heater ya, dingin" katanya membuat Adel mengangguk patuh. Kaki jenjangnya itu masuk kedalam kamar mandi, Adel turut membersihkan dirinya.

"Zee!" panggil Adel dari dalam kamar mandi membuat Zee segera melangkahkan kakinya dan mengetuk pintu itu.

"Hei, Kenapa???" katanya sedikit panik.

"Bathrobe gue jatoh, ini basah banget gak bisa dipake. gue harus keluar gimana???" Zee menghembuskan nafas lega, ia takut terjadi sesuatu dengan gadisnya.

"Telanjang aja" Zee tertawa.

"Orang gila! Cepetan bawain punya lo buat gue" ocehnya dari dalam kamar mandi.

"Nggak ada! Gue lupa taro mana del" isengnya.

"Ish cari dulu"

"Nggak ada sayang, emang kenapa sih kalo telanjang?? kan gue udah pernah liat"

"LO MESUM!!" protesnya.

"Bawain baju gue tolonggg, gue pake baju dikamar mandi aja" pintanya namun dihiraukan oleh Zee.

"Zee! Lo denger gue nggaksih???" teriaknya lagi didalam kamar mandi.

"Ish! Bukannya ambilin baju dulu, jangan jangan dia tidur lagi?????" panik Adel.

"Masa gue telanjang sih anjing??? Yang bener aja lah" gerutunya namun ia pikir ini sudah sialnya harus keluar dengan tubuh tak berbalut itu.

Cklek

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang