Enam Puluh Enam.

8.2K 457 74
                                    


Hari ini Zee menjemput Adel pukul tujuh pagi karena keduanya akan menghadiri GR untuk pensi esok hari.

"Cantik amat" puji Zee ketika Adel masuk kedalam mobilnya dengan rambut catok lurus kuncir setengah diiringi crop top berwarna hitam dan celana kulot.

"Basi ah gombal lo" tangannya menarik seat belt dipakaikan ke badannya.

"Mau mampir dulu nggak?" Adel mengangguk.

"Mau sosis" Zee mengangguk paham dan mulai melajukan mobilnya.

"Lo kemarin habis nganter gue pergi kemana?"

"Dirumah"

"Bohong hidung lo masuk kedalem" Zee menatap Adel sebal, bagaimana bisa kekasihnya mendoakan nya seperti itu.

"Ke kantor Mami"

"Gimana?" tanya Adel.

"Gimana apanya???" tanya balik Zee mengertukan alisnya.

"Lo tertarik??" Zee mengangguk. Sebenarnya yang terjadi selama berada di kantor Maminya ia merasa mual, ia merasa bingung mengapa Maminya bisa mengurus semua hal ribet seperti itu.

"Sore ini ke kantor Mami lagi?" Zee menggeleng, Adel mengangguk mengerti.

"Tapi ke kantor mama lo"

"Ngapain????" kagetnya.

"Urusan orang dewasa" Adel memukul lengan Zee merasa tak terima.

"Gue juga udah dewasa kali, lagi Maji ngapain sih nyuruh nyuruh lo kesana???" Zee melirik kearah Adel yang masih sibuk mengoceh, ia tersenyum merasa senang karena Adel begitu memperhatikan dirinya.

"... abis ini gue mau omelin Maji"

"Kaya berani aja" kekeh Zee.

"Berani lah, gue nggak suka lo di-" Zee membekap mulut Adel.

"Bawel banget sih lo" Adel mengambil banyak oksigen setelah Zee melepaskan bekapannya.

"Gue ikut"

"Ngapain?? Udah di rumah aja, besok kan pensi" larang Zee.

"Gamau tau gue ikut" paksa Adel.

"Nggak" tegas Zee megubah pandangan semula menatap Adel menjadi lurus ke depan. Adel pun merasa sebal, ia memunggungi Zee dan memainkan ponselnya. Zee menghiraukan Adel, ia tak ingin gadis itu ikut campur urusannya atau akan lebih rumit lagi, ia membiarkan Adel ngambek padanya.










Keadaan lapangan sekolah sudah ramai, GR akan dimulai. Kathrina akan menjadi pemandu acara esok hari, ia sudah siap dengan mic nya dan memulai GR. Acara esok akan dimulai dengan Acara Formal seperti sambutan, menyanyikan lagu wajib dan Mars Resha, pemotongan tumpeng sebagai simbolis, serta pembacaan doa. Setelahnya dilanjut dengan beberapa penampilan dari siswa-siswi, dan puncak acaranya akan dimeriahkan oleh guest star baru penutupan dan foto bersama.

2 jam berlalu, GR telah selesai. Anak OSIS beserta siswa-siswi yang terlibat diminta Adel untuk kumpul ditengah lapangan membuat lingkaran untuk mengadakan evaluasi dan menyampaikan beberapa tambahan informasi.

Zee dan ketiga temannya sedari tadi duduk di pinggir lapangan, menyaksikan satu persatu acara dengan seksama.

"Keren juga ya anak OSIS bisa bikin acara segede ini" puji Olla membuat ketiga lainnya mengangguk.

"Abis ini OSIS ngapain lagi dah?? lo tau??" Jessi menoleh kearah Zee.

"Setau gue tinggal serah terima aja sih, dia dan angkatannya juga udah sepakat konsultasi soal ketua OSIS selanjutnya ke bu Kinal jadi nggak ada pemungutan suara lagi" Jessi mengangguk paham.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang