Empat puluh Delapan.

3.9K 400 39
                                    


"ZEE ANJING!!" umpat Jessi melihat emosi temannya itu sudah tidak bisa dikontrol.

Brak!

Zee mendobrak pintu kamar Ashel dengan keras, membuat Ashel dan Marsha yang disana kaget serta bingung.

"BANGSAT!" teriak Zee mendekat ke arah Ashel dengan amarahnya.

"Zee kena-"

Plak!

tamparan itu mendarat di pipi mulus Ashel, Marsha menyaksikan Zee menampar temannya itu. Keduanya kaget, tak terbayangkan sama sekali oleh Ashel jika sahabatnya itu akan menamparnya.

"Kk-kok kamu tampar aku sih Zee?" ucap Ashel yang terdengar gemetar seakan ingin menangis.

Marsha tak berani ikut campur, ia hanya menatap keduanya dan menjaga Ashel yang berada didepannya. Takut, kalau kakak kelasnya itu berlaku gila kepada Ashel.

"MASIH TANYA?!"

"LO GILA, LO BENERAN GILA ANJING!!!" ucap Zee yang kali ini emosinya tak dapat dibendung lagi.

"IYA! GUE GILA KARNA LO ZEE, KARNA LO" teriak Ashel didepan Zee, ia kini sudah menangis.

"KITA BISA BERTEMAN BAIK SHEL!" jawabnya.

"GA GA GAMAU, gue maunya lo seutuhnya jadi milik gue Zee! bukan milik Adel!" ucap Ashel mendekat ke arah Zee.

Sekarang, semua berada disana. Menyaksikan pertengkaran dari dua orang paling romantis 'dulu'.

"LO BUTA?????? LO BUTA SHEL! lo gak akan pernah bisa gantiin posisi Adel!" ucapnya serius.

"Bisa aja posisi lo terganti di hati Adel, udah putus kan lo? HAHAHAHHAHAHA" ucapnya menatap tajam mata Zee dan kemudian tertawa.

"dasar cewe gila!" emosi Oniel yang kemudian ditahan oleh Jessi.

"Sabar dulu" ucapnya sembari menahan badan Oniel yang sudah tak mampu menahan amarahnya.

"Aaaarrrghhhh"

"Gara gara lo! GARA GARA LO SEMUA GARA GARA LO TAI!" Zee marah didepan wajah Ashel. Semua bisa lihat urat urat di leher Zee yang mengencang.

"IYA EMANG, ini emang gara gara gue. Karna gue cuma mau lo, sayang" ucap Ashel diakhiri tatapan sendu yang cepat memeluk Zee.

Zee yang mendapat perlakuan itu mendorong keras bahu Ashel namun ditahan oleh Marsha yang dibelakangnya.

"Kak, udah kak" bisik Marsha ditelinga Ashel.

Ia tak percaya, Celi yang dikenalnya bakal seperti ini.

"Jangan harap gue maafin lo Shel! cewe gila" ucap Zee menunjuk ke arah Ashel. Jessi menatap sahabatnya yang sudah mati matian menahan untuk tak menghajar Ashel. Bisa dilihat tangan Zee mengepal, terlihat urat urat disana. Nafasnya berderu kencang, matanya merah seakan akan ingin menghabisi Ashel sekarang juga.

"Kalo gitu, gua bakal hab-" ucap Ashel terpotong.

"APA?! Kalo sampe ada apa-apa sama Adel, Demi Tuhan gue ga akan biarin lo hidup dengan tenang ya anjing!" ucapnya berjalan mendekat ke arah Ashel menarik kerah bajunya. Badan Ashel yang ringan sedikit terangkat karena tenaga Zee yang cukup kuat.

"ZEE!" teriak semuanya.

Christy dengan cepat menarik badan kakaknya itu. Membuat Ashel terjatuh, segera dibantu oleh Marsha.

"JANGAN BODOH!" marahnya didepan Zee.

"Dia bukan lawan lo kak" tambahnya memaki sang kakak.

"KENAPA? KENAPA GAJADI?? LO MAU MARAH KAN??? PUKUL GUE ZEE, PUKUL ZEE!" teriak Ashel memukul mukul dadanya yang ingin mendekat ke arah Zee.

Love Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang