Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh!!!Jangan lupa vote dan komen ya teman teman!!!
****
Afrel memandangi hp nya sedari tadi berada di genggamannya,ia ingin mengirim pesan pada Manda tapi ia ragu.
Anda
PSudah beberapa menit ia mengirim pesan tersebut, tapi belum mendapat balasan dari Manda.
Lia🍒
Siapa???Anda
AfrelLia 🍒
oh Afrel....
Lo dapat darimana nomor gue?Afrel yang membacanya seketika tersenyum geli, apakah ia tidak ingat kalau tadi siang dialah yang memintanya.
Anda
Tadi siangLia 🍒
Oh iya lupa
Makasih yang tadi Rel
Kok Rel ya dikira Rel kereta api🙏
Afrel maksudnya 😁Afrel terkekeh, menurut nya Manda itu sangat lucu.
Anda
Tidur!!Lia 🍒
Belum ngantuk
Lagian belum terlalu malamAnda
Udah tidur jangan begadang
Good nightAfrel yang mengirim nya tapi ia sendiri yang salting, sadar atau tidak ketika bersama Manda ia sering tersenyum, ini perubahan awal yang baru.
Sudah lama ia menunggu balasan dari Manda tapi WhatsApp nya sudah tidak aktif lagi, mungkin sudah tidur pikirnya.
Sedangkan disisi lain, kini Manda sudah lompat lompat di atas kasur sepertinya malam ini ia akan mimpi indah saking senangnya ia bisa chatan dengan Afrel.
"Ah seneng banget gue" teriaknya
Untung saja kamarnya kedap suara sehingga tidak ada yang bisa mendengar teriakan membahana nya.
"Apa gue jatuh cinta ya?" gumamnya memegang dadanya yang berdebar.
Tapi lompatan langsung berhenti karena ia mendengar ada yang memanggilnya.
Tok..tok...tok
"MANDA KELUAR LO!"
Manda langsung membuka pintu ia disuguhkan sosok raya yang berdiri di hadapan nya membawa tumpukan buku.
"Iya kak, kenapa ?"
"Ni kerjain tugas gue! Kerjain yang benar, awas aja kalau salah." Perintah Raya meletakkan buku ke tangan Manda.
"Tapi kak itu banyak benget, lagi pula itu kan tugas kak Raya,"ucapnya.
Walaupun lebih tua raya tapi mereka itu satu kelas ya. "Berani Lo bantah gue, pokoknya besok harus selesai."
"Iya kak, tapi kakak mau kemana?" tanya Manda ketika kakaknya sudah berpakaian rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afma
Teen FictionManda Aurellia, gadis cantik yang menginginkan kebahagiaan, kasih sayang dan pelukan penenang dari papanya setelah kepergian bundanya yang membuatnya sangat terpuruk. Namun, harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Bukan kebahagiaan yang ia dapat...