Angga kecil duduk di pinggir jalan yang dipenuhi dengan tumpukan sampah. Dia adalah seorang anak kecil yang memakai pakaian kotor dan menahan lapar, tapi matanya masih memancarkan cahaya harapan. Di tengah pemandangan yang suram itu, seorang wanita yang masih cantik dengan senyum hangat mendekatinya.
"Kamu baik-baik saja, nak?" Tanya Elsie dengan lembut sambil menepuk-nepuk bahu anak kecil itu.
Angga mengangguk pelan, mencoba menahan tangisnya. Dia tidak tahu siapa dirinya atau dari mana asalnya, tapi hadirnya wanita cantik itu memberinya rasa aman yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.
"Kenapa Kamu ada di sini? Dimana orang tua kamu?"
Angga menggeleng polos, "Ang-ga tak tau, Adi ama inggakin Angga di ini. Api ama Ndak Ayik Agi," ucapnya terbata-bata.
"Nama kamu Angga, ya? Kamu tau rumah kamu gak?"
"Hiks, Angga ndak au. Angga upa, hiks."
"Jangan khawatir, aku akan membawa kamu pulang bersamaku," janji Tante Elsie sambil mengelus kepala Angga.
Angga pun tersenyum, merasa seperti mendapatkan hadiah terbesar dalam hidupnya.
"Eneran?"
"Bener sayang, sekarang kamu bisa panggil Tante dengan panggilan bunda!"
Angga tersenyum lebar, "Unda."
"Iya sayang, udah yuk kamu ikut kerumah bunda."
"YEY."
-----
"Siapa dia?"
"Dia sekarang anak kita, mas. Tadi aku gak sengaja menemukan dia di dekat kotak sampah. Kasihan orang tuanya menelantarkan dia, kita merawat dia. Angga kamu panggil dia papa, oke!"
"Oke, Unda. Papa," panggil Angga ingin mengalami David tapi dengan cepat david menghindar dan mendorong anak kecil itu.
"Kamu apa-apaan, mas. Kenapa kamu giniin dia," untung saja ada Elsie yang menahan tubuh Angga, hingga tubuh kecilnya tidak terjatuh ke lantai.
"Aku gak mau nerima dia, apalagi mengangkatnya sebagai anak kita. Kamu bawa dia pergi dari sini," titah David.
Elsie tidak percaya David mengatakan itu, dia berusaha menenangkan situasi, memeluk Angga dengan erat. Dia bisa merasakan getaran ketakutan dari dalam diri Angga. Tapi bagaimanapun juga, keputusan akhir berada di tangan David.
"David, tolonglah. Dia butuh kita," bisik Elsie dengan suara penuh harap.
David menatap Angga dengan tatapan tajam, keputusannya sudah bulat.
"Tidak. Aku tidak akan menerima dia sebagai anak kita. Kamu bawa dia pergi dari sini," tegas David dengan suara yang memecah keheningan.
Angga menangis terisak. Dia takut, apalagi melihat tatapan david padanya. Walaupun dia masih kecil tapi dia sangat mengerti arti tatapan itu.
Elsie menatap David dengan ekspresi campuran antara kecewa dan marah.
"Kamu jangan takut, oke. Ada bunda disini," kata Tante Elsie lembut sambil menggandeng tangan Angga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Afma
Genç Kurgu📖 JUDUL: [ Afma ] ✨ "Ketika luka menjadi bagian dari perjalanan, mampukah cinta menyembuhkannya?" ✨ Manda Aurellia, seorang gadis cantik yang kehilangan ibunya, berharap mendapat kasih sayang dari papanya. Namun, yang ia terima hanyalah bentakan, m...